Bukan Rencana-ku, Bukan Rencana-mu, tetapi Rencana Tuhan
Saat sedang menulis sebuah artikel di kantor, aku teringat akan temanku si Yuku, yang memberi tahu soal lowongan kerja di Yayasan Lembaga SABDA. Aku bercerita kepada Mbak Evie di sampingku, “Rasanya, aku tidak akan sampai di SABDA kalau aku tidak kenal Yuku. Aku berutang budi pada dia.” Jawaban Mbak Evie sangat tidak terduga, “Bukan Yuku yang memanggilmu ke sini, Jon, tetapi Tuhan yang memanggilmu.” Wow, jawaban yang sangat teologis di tengah pembicaraan mengenai pekerjaan. Persoalan hidup yang dibahas dengan kacamata rohani.
Urusan Rohani dan Duniawi di Tangan Tuhan
Inilah pelajaran berharga yang kudapat selama bekerja di YLSA, yaitu semua hal dalam hidup dikerjakan untuk Tuhan (Kolose 3:23), tak ada pemisahan antara urusan rohani dan duniawi. Setiap pekerjaan yang kita lakukan adalah pertanggungjawaban pada Tuhan. Mulai dari cara kerja, motivasi, dan hasilnya harus dibawa kepada Tuhan sehingga menghasilkan kualitas dan manfaat yang jelas bagi orang lain. Bagi YLSA, hal itu adalah membuat orang mengenal firman Tuhan melalui Alkitab dalam media digital, baik itu situs, media sosial, aplikasi mobile, dan beragam teknologi lainnya.
Jadinya, kondisi kerohanian kita akan terlihat dalam hasil kerja kita, sebab karakter dan pemahaman rohani kita akan terbawa dalam hasil kerja kita, dan bagian yang kurang tepat akan serta-merta dikoreksi untuk menyebarkan firman Tuhan dengan tepat dan komunikatif. Bukan cuma beban kerja, tetapi juga beban rohani dibawa turut serta.
Namun, beban itu tak serta-merta memberatkan, melainkan membuka jalan bagi karunia Tuhan dalam melayani di YLSA. Di antaranya adalah lebih mengenal firman Tuhan dan mengenal potensi diri.
Karunia Rohani dan Profesional
Setiap hari, kami sekantor menjalani Pemahaman Alkitab (PA) bersama untuk memahami dan menerapkan kebenaran firman Tuhan di dalam hidup kami. Dalam 1 jam, kami bisa menggali banyak hal dalam PA dengan metode S.A.B.D.A. ini, baik mengenai konteks ayat, makna tafsiran, dan karakter para tokoh di dalamnya. Terkadang, pembicaraan kami bisa melebar ke berbagai hal: pelayanan gereja, kondisi masyarakat, kesaksian pribadi, dan lain-lain. PA ini membuat Alkitab menjadi sangat dekat dengan kehidupan kami sehari-hari dan mendorong kami untuk membuat aplikasi yang akan diterapkan dalam hidup kami masing-masing. Setiap permohonan kami ditutup di dalam doa.
Dalam pekerjaan, aku diberikan beragam pekerjaan digital. Pertama-tama, aku ditugaskan untuk membuat aplikasi Android dengan programming. Tugas ini berjalan cukup baik dan dikerjakan secara individual. Kemudian, aku didapuk untuk mengelola pelayanan Apps4God yang mencakup situs web, media sosial, dan publikasi sekaligus. Model pekerjaan yang skalanya lebih luas ini menuntut kerja tim, perencanaan, dan manajemen tim yang baik, kontras dengan sebelumnya. Pengalihan kerja ini membuatku frustrasi karena terbiasa bekerja sendiri dan pasif. Aku belajar membuat perencanaan dan pengaturan waktu dengan rinci. Aku perlu melengkapi diri agar bisa melakukan tugas dengan optimal. Teori-teori manajemen seperti PACE, Lean Startup, dan Agile Process, harus diserap dan dipraktikkan. Hasilnya naik turun, tetapi di bagian inilah yang paling memberiku banyak pelajaran untuk mengenal diri, memimpin orang lain, dan bekerja keras sesuai tenggat waktu.
Pelajaran dari YLSA
Dari YLSA, aku belajar bahwa Tuhan telah mempersiapkan pelayanan untuk masa depan, di mana firman Tuhan dapat menyentuh hati orang-orang di zaman yang serba digital. Di zaman yang mulai mengilahkan teknologi dan membuatnya cenderung dijauhi gereja, YLSA menjadi game changer yang menundukkan teknologi untuk melayani Tuhan melalui visi IT4God dan Apps4God. Bagiku, pelayanan YLSA ini keren, revolusioner, dan berdampak.
Masih banyak pelayanan YLSA yang belum sempat aku gali lebih jauh: PESTA, multimedia, SABDA-Bot, dan beragam publikasi Kristen lainnya seperti e-Konsel atau e-Reformed. Bagianku sudah selesai di sini. Tulisan ini bukan hanya tentang aku, tetapi tentang Anda, para pembaca. Apakah Anda ingin mengambil bagian dalam pelayanan masa depan? Apakah Anda seorang ahli IT yang rindu melayani, atau seorang yang ingin menyentuh hidup orang lain dengan firman Tuhan melalui media digital? Anda akan menemukan tempat Anda di sini. Come and join YLSA!
Cetak tulisan ini
November 22nd, 2016 - 14:32
Bukan karna kuat dan gagah kita kalau kita bisa berada dan dipakai disuatu tempat. Hal tersebut tidak luput dari campur tangan Tuhan. Cara Allah bekerja itu kreatif, DIA bisa memakai siapa pun untuk membawa kita pada rencanaNYA. Biarlah detak jantung kita seirama dengan detak jantung Allah, karna rencanaNYA indah bagi kita yang percaya kepadanya. GBU