Pentas Gamelan
Oleh: Viktor Kristianto*
Sabtu yang lalu, 22 Agustus 2015, saya dan teman-teman lainnya (Kusuma, Hadi, Tika, dan Ody) mendapat kesempatan istimewa untuk mempraktikkan kemampuan kami memainkan gamelan pada acara resepsi pernikahan Triana dan Izhari, anak dan menantu dari mantan Menpora era Orde baru, Bapak Akbar Tanjung. Acara tersebut bertempat di Rumah Budaya Kratonan, Gang Manduro, Solo. Kami mulai bersiap sekitar pukul 18.00, lalu mulai memainkan gamelan sekitar pukul 18.50. Gamelan atau karawitan yang kami mainkan menjadi acara pembuka di resepsi tersebut. Kusuma memegang bonang, Hadi memegang kethuk dan kempyang, Tika memegang slenthem, Ody pada gong, dan saya memegang kenong. Kami memainkan sekitar 6 lagu, termasuk Gangsaran, Mugirahayu, Manyarsewu, Eling-Eling, Sri Katon, dan Bengawan Solo yang terkenal sampai ke mancanegara itu.
Setelah pertunjukan musik gamelan, ada pertunjukan tari-tarian oleh anak-anak asuhan Ibu Nina Akbar Tanjung serta pertunjukan tari klasik dalam lakon wayang orang. Setelah menyaksikan beberapa penampilan, sekitar pukul 21.20 kami pamit pulang. Kami juga sempat bersalaman dengan Bapak Akbar Tanjung dan istri, Ibu Nina Akbar Tanjung. Tampaknya banyak orang penting hadir dalam acara tersebut, di antaranya yang terlihat adalah pejabat walikota Solo, Bapak F.X. Hadi Rudyatmo. Wah, kami sungguh senang dapat berpartisipasi dalam acara ini melalui gamelan.
Penampilan kami kali ini merupakan hasil latihan selama kira-kira 4 bulan. Kami berlatih setiap hari Selasa sore sepulang kerja, pkl. 18.00 — 19.30, di bawah asuhan Pak Narto dan Mas Nawang. Mereka berdua telah melatih kami selama ini dengan penuh kesabaran. Meskipun dulu sewaktu duduk di bangku Sekolah Menengah Atas saya pernah ikut latihan karawitan sebagai bagian dari program ekstrakurikuler, tetapi sudah banyak yang saya lupakan dalam proses memainkannya. Maklumlah, sudah lebih dari 20 tahun berselang. Itu sebabnya, selama 4 bulan ini, saya belajar gamelan lagi dari dasar. Ke depan, kami berharap akan dapat terus berlatih dan belajar memainkan alat musik tradisional itu dengan lebih baik. Terima kasih untuk Pak Narto dan Mas Nawang sehingga kami akhirnya bisa memainkan gamelan dan turut serta melestarikan budaya Jawa.
Cetak tulisan ini
September 14th, 2015 - 16:57
Nggak nyangka teman-temanku berbakat main musik Jawa … seneng deh! 🙂
Untuk Pak Victor, mbak Tika, Ody, Kusuma, dan Hadi … terus berlatih ya! Mumpung ada kesempatan, lakukanlah sebaik mungkin. Aku request nih: suatu saat, lagu-lagu di Kidung Jemaat diiringi dengan gamelan ya dan direkam ya, nanti aku dengerin deh. 🙂