Blog SABDA
29Jan/150

Persekutuan Staf YLSA di Rumah Mbak Okti

Oleh: Yohanes*

Selasa, 27 Januari 2015, bukanlah hari yang biasa bagi semua staf Yayasan Lembaga SABDA. Setiap hari, para staf YLSA mengerjakan setiap tugas yang ada dari pagi sampai sore dengan penuh sukacita. Dan, hari ini akan ada acara persekutuan di salah satu rumah staf YLSA, yaitu Mbak Okti. Ini merupakan pengalaman pertama saya bergabung dengan persekutuan di rumah staf.

Persekutuan dimulai pkl. 17.30. Kami bersiap-siap berangkat dari kantor pukul 17.00 WIB. Awalnya, saya berencana untuk tidak ikut persekutuan karena kondisi badan saya yang sedang sakit. Namun, tiba-tiba Mbak Evie memberi saya vitamin C sehingga saya pulih kembali. 😀

Tepat pkl. 17.30, semua staf sudah berkumpul di rumah Mbak Okti. Saya baru tahu kalau rumah Mbak Okti ternyata “two in one” dengan rumah tantenya walaupun dari luar terlihat ada dua rumah yang berbeda. Saya terkesan dengan ruangan persekutuan yang menurut saya sangat unik karena bernuansa pendapa Jawa dan dihiasi dengan furnitur-furnitur dari kayu.

Akhirnya, persekutuan pun dimulai. Mas Ayub, selaku MC, membuka persekutuan dengan menyanyikan lagu “Satukanlah Hati Kami“. Saat menyanyikan lagu ini, kami semua bergandengan tangan. Saya sangat terkesan dengan keakraban semua staf di YLSA. Ketika semua staf sedang sibuk bekerja seharian, dengan adanya persekutuan ini saya pribadi merasa bahwa semua kesibukan dan kepenatan itu hilang seketika, diganti dengan canda dan tawa. Setelah lagu selesai dinyanyikan, akhirnya Mbak Evie memimpin kami membaca bacaan dari kitab 1 Korintus 12:1-31. Kami membaca bergantian, kemudian diakhiri dengan renungan dan kesimpulan singkat oleh Ibu Yulia.

Perenungan pada persekutuan ini sangat berkesan sekali. Topik yang dibacakan tentang rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Saya mendapatkan berkat dari pembacaan ayat-ayat ini. Banyak sekali kelebihan dan karunia yang berbeda-beda dimiliki oleh masing-masing staf di YLSA, tetapi itu semua dipergunakan untuk melayani Tuhan. That’s great!

Setelah selesai perenungan dan sharing dari pembacaan firman Tuhan, selanjutnya ada permainan yang dipimpin oleh Bu Yulia. Permainannya seru sekali. Permainan pertama adalah semacam permainan “Take Me Out” versi Alkitab (atau dengan kata lain mencari jodoh). Permainan ini diikuti oleh para staf di YLSA yang masih “jomblo” (belum menikah). Saya ikut ambil bagian dalam permainan ini. Dari permainan ini, di satu sisi saya belajar untuk komunikatif, tetapi di sisi lain pengetahuan Alkitab kami tentang pasangan yang ada di dalam Alkitab juga diuji.

Permainan yang tidak kalah serunya, adalah tentang “Mengasihi Tetangga”. Permainan ini sangat seru karena melatih kepekaan kita. Kita harus berpindah tempat saat seseorang menunjuk yang lain, dan orang di samping kanan dan kirinya harus berpindah tempat secepat mungkin. Permainan ini membuat saya tidak berhenti tertawa karena melihat reaksi para staf yang heboh saat berpindah-pindah tempat. Seru sekali.

Setelah sesi permainan usai, ada sharing dari Mas Khenny dan Mbak Ade. Ternyata, Mas Khenny (staf divisi ITS YLSA) hari ini berulang tahun. Happy birthday, Mas Khenny! Mas Khenny membagikan pergumulan pelayanannya untuk beberapa tahun ke depan. Ia menyampaikan rencana pelayanannya di YLSA dan harapan pelayanannya ke depan, serta menyampaikan kesan dan pesannya setelah menginjak usia 28 tahun. Ia sempat mengatakan bahwa ia betul-betul merasakan kuasa kasih Allah yang memberi kekuatan baginya karena sempat beberapa kali jatuh sakit di sepanjang tahun 2014. Semangat, Mas Khenny!

Selain itu, ada juga sharing dari Mbak Ade. Mbak Ade adalah staf di divisi AYT, yang terkenal dengan kekocakannya dan terkenal murah senyum. Mbak Ade sharing mengenai kesan dan pesan di hari-hari terakhirnya melayani di YLSA. Sebab, di akhir bulan Januari ini, Mbak Ade akan kembali lagi ke Yogyakarta untuk melanjutkan studi dan pelayanannya di sana. Saya pribadi sangat bersyukur bisa mengenal staf YLSA yang terkenal unik dan ramah. Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan dari sharing ini.

Setelah acara sharing selesai, tiba saatnya makan malam bersama semua staf YLSA. Pada akhirnya, acara persekutuan ini ditutup dengan berdoa, dan kami semua kembali ke rumah masing-masing. Saya sangat bersyukur sekali bisa ikut ibadah persekutuan staf YLSA. Ini merupakan pengalaman saya yang pertama kalinya. Dengan adanya persekutuan ini, saya mendapatkan begitu banyak berkat, baik jasmani maupun rohani. Tertawa bersama, sharing bersama, dan berdoa bersama, merupakan sebuah kesatuan yang indah dalam melayani Tuhan. Semoga melalui persekutuan ini, kita semakin mengalami kemajuan dalam mengenal Tuhan dan bisa melayani Tuhan lebih dan lebih lagi. 😀

Salam IT4GOD!


*Yohanes pernah menjadi staf magang YLSA.

Tentang Penulis Tamu

telah menulis 197 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.