Yooo, Server down?!
Yooo, server down!!” Itulah teriakan yang akan terdengar jika ada server YLSA yang down. Entah apa atau siapa penyebabnya, pokoknya server harus up secepat mungkin.
Itulah salah satu tanggung jawab yang harus saya pikul — memeriksa “kesehatan” server dan “mengobatinya” saat ada yang “sakit”. Saya bersyukur saya tidak sendiri, ada Billy dan teman-teman kantor yang lain (walaupun tidak semuanya bisa membantu). Tapi yang saya sangat syukuri adalah, ada Kalpin, seorang sahabat yang dulu pernah melayani di YLSA yang selalu siap membantu dari Jakarta. Tapi yang paling saya andalkan adalah, ada Tuhan yang senantiasa menolong dan memampukan kami. 🙂
Beberapa waktu yang lalu, server yang YLSA gunakan sempat mengalami gonjang-ganjing, yaitu situs media.sabda.org dan download.sabda.org yang merupakan dua situs download terberat milik YLSA. Dua situs ini menyimpan file-file besar yang jika didownload akan cukup memakan waktu lama. Semua link untuk download audio file dari audio.sabda.org, telaga.org, dan rahmiati.org mengarah ke media.sabda.org. Sementara, semua download dari sabda.net mengarah ke download.sabda.org.
Masalah timbul jika ada download masal di dua situs berat ini. Beberapa kali ada yang membuka ratusan download di media.sabda.org untuk mengunduh file audio Alkitab. Tidak tanggung-tanggung, ratusan download pada saat yang sama dari 1 orang. (phew…..). Kejadian selanjutnya sudah jelas, bukan bandwidth yang termakan habis, tetapi web server yang digunakan tidak mampu lagi menanggung beban sebesar itu karena memang tidak dirancang untuk download secara masal. Akibatnya permintaan-permintaan dari orang lain tidak dapat dilayani oleh server yang sedang sibuk ini. Alias, kalau ada yang membuka beberapa situs seperti sabdaspace.org dan teens.sabdaspace.org, proses request akan sangaaaaat lama atau bahkan server sama sekali tidak bisa merespon.
Beberapa pendekatan kami coba lakukan, tetapi selalu berujung pada kegagalan. Kembali server down saat ada orang membuka keran download untuk ratusan file. Di tengah keputusasaan inilah Kalpin menawarkan solusi yang menurut saya “brilian”, yaitu melakukan pembagian beban web server dan batasan koneksi, yang sebelumnya tidak terpikir oleh kami. Saat-saat indah seperti inilah yang membuat kami tak habis bersyukur karena merasakan tangan Tuhan yang menolong.
Beberapa minggu setelahnya, kami melakukan percobaan dengan konfigurasi baru ini. Beberapa kali server masih bisa down, sehingga beberapa kali konfigurasi diganti. Sambil terus browsing informasi dan konsultasi dengan Kalpin, kami mencari terus solusi-solusi perbaikan. Setelah hampir 1 bulan, baru kami mengerti kekurangan sistem baru yang kami implementasikan. Kembali perombakan kecil dilakukan pada web server yang kami gunakan, dan kali ini kami boleh menarik nafas lega dan berkata, “Puji TUHAN”. 🙂
Hari ini, sudah lebih dari dua bulan sejak implementasi yang terakhir kami terapkan. Situs download.sabda.org dan media.sabda.org sudah dapat “akur” dengan situs-situs yang lain, dan kami terus berdoa agar Tuhan senantiasa menolong kami menjagai ladang pelayanan-Nya di internet.
Cetak tulisan ini
July 7th, 2011 - 18:09
Wah, Anda memang “pawang server” yang setia setiap saat … hehe. Terima kasih untuk solusi yang ditawarkan dalam manajemen download.
July 21st, 2011 - 10:36
Yang menawarkan bukan saya lho mas 🙂
July 11th, 2011 - 09:51
Wow … semangat! 🙂
Aku juga turut mendukung doa semoga servernya selalu sehat …. Tuhan senantiasa menolong pelayanan YLSA. Amin 🙂
July 21st, 2011 - 10:37
Amin 🙂
July 13th, 2011 - 18:39
Kalpin, zaman dahulu yang sering ‘kutelpon bila server sabdaspace down … sekarang sudah nggak pernah ngrusuhi lagi kan?
Thanks Kalpin, makasih yochan 🙂
July 21st, 2011 - 10:39
Makasih Ci 🙂
July 21st, 2011 - 16:22
Terima kasih kepada Bapak Yochan yang menjadi Gatekeeper di Server YLSA, Gbu.
Maju Terus, semangat-semangat!! 🙂
July 22nd, 2011 - 15:33
“Beberapa waktu yang lalu, server yang YLSA gunakan sempat mengalami gonjang-ganjing”
Puji Tuhan, badai sudah berlalu. Kini nggak ada lagi masalah yang menghantuimu, Chan… 🙂
Tapi jangan santai-santai dulu kamu, Chan… kerjaan lain masih menunggu :p GBU.