NCom_Back

Sekitar kuartal terakhir tahun 2009, YLSA mendapatkan “kado” dari Pak Tjahjadi berupa beberapa komputer dan monitor. Salah satunya adalah sebuah komputer dengan thin clients system. Apa itu thin clients system? Thin clients system, merupakan suatu sistem yang memungkinkan sebuah komputer digunakan dengan beberapa orang sekaligus (enam orang). Komputer ajaib ini kami namakan “NCom” karena selain sesuai dengan nama thin clients yang digunakan, juga secara umum berarti sebuah komputer yang bisa digunakan untuk “n” (beberapa) orang sekaligus.

YLSA memiliki lebih dari 20 staf, karena itu solusi NCom membawa dampak yang sangat besar. Pertama, kebutuhan komputer Divisi NET dapat terpenuhi – khususnya, aku yang waktu itu masih berumur beberapa minggu di YLSA, belum memiliki komputer yang memadai. Kedua, komputer induk yang digunakan NCom memang memiliki spesifikasi yang tinggi sehingga sangat memudahkan pekerjaan. Ketiga, dapat mengatasi masalah terbatasnya kapasitas listrik di kantor. Puji Tuhan, dengan bantuan beberapa donatur YLSA, pada akhir tahun 2010 YLSA telah memiliki tiga buah NCom yang bisa memenuhi kebutuhan 16 orang. Pada saat yang sama kami juga membeli monitor-monitor LCD yang bisa lebih menghemat listrik. Sejauh ini NCom 1 dan 3 berjalan dengan baik tapi NCom2, yang digunakan untuk Divisi Publikasi sering bermasalah, sehingga selain hanya bisa dipakai untuk lima orang, kalau satu bermasalah kadang yang lainpun ikut bermasalah.

Sebagai juru kunci komputer di YLSA, mengatasi komplain masalah hardware sering bikin aku pusing, karena berarti pekerjaan yang sedang dikerjakan harus berhenti sementara. Apalagi komputer-komputer yang ada di YLSA sudah cukup “uzur”, sehingga sering bermasalah. Masalah komputer Setya teratasi, ganti komputer Pak Sam yang bermasalah… Di antara beberapa komputer “uzur” yang digunakan di YLSA, yang paling tua adalah komputer yang digunakan Bu Yulia. Sebuah komputer Pentium II dengan sistem operasi Windows 98… Sekalipun masih bisa digunakan, komputer dengan hard disk 2 GB itu tentu saja memiliki keterbatasan dalam banyak hal, sehingga kalau perlu membuka situs atau facebook, bu Yulia harus pindah ke komputer lain. Kasihan deh…

Di tengah ketidaknyamanan ini, kami menelpon pak Tjahjadi untuk meminta bantuannya lagi. Dengan penuh harap kami memimpikan satu NCom baru lagi yang telah terbukti kehandalannya. Dengan demikian, semua staf yang memiliki komputer yang bermasalah bisa dialihkan ke NCom semua. Setelah dihubungi, ternyata beliau menawarkan bukan hanya satu NCom, tetapi dua NCom baru! Wow, ini benar-benar berkat yang turun dari langit!!!

Awal Januari 2011 paket NCom4 dan NCom5 tiba di kantor YLSA. Seperti mendapat ‘durian runtuh’, aku dan beberapa rekan divisi NET segera membuka paket dan mulai melakukan pengujian. Beberapa hari kemudian di luar hari kerja, aku dan tim divisi NET melakukan pengesetan NCom4 untuk dipakai di divisi Publikasi dan PESTA. NCom2 yang bermasalah kami cabut, dan semua clientnya dipasangkan di NCom4. Puji Tuhan NCom4 saat ini dapat digunakan oleh 10 staf sekaligus!

Saat blog ini aku tulis, teman-teman Publikasi dan PESTA sedang menggunakan NCom4. Ini menjadi sejarah di YLSA, karena baru pertama kali terjadi div. Publikasi dan PESTA memakai komputer paling canggih dibandingkan dengan divisi-divisi lain! Bagaimana dengan Bu Yulia? Sebuah komputer berbasis Pentium 4 yang dulu digunakan Setya dan Pak Samuel, aku setting ulang dan sekarang digunakan Bu Yulia untuk menggantikan komputernya yang “antik”. Era baru 2011 pun dimulai. 🙂

Terus bagaimana nasib komputer “antik” Bu Yulia? Kemarin, dengan sedih (mungkin), terpaksa Bu Yulia harus melihat komputer lamanya itu pergi, karena harus diusung ke rumahnya yang baru, yaitu rumahnya mbak Elly. Mbak Elly dan suaminya telah sepakat untuk mengerjakan proyek mengetik Alkitab bahasa Indonesia kuno di rumahnya. “Walaupun sudah ‘uzur’ komputer itu masih bisa mendedikasikan hidupnya untuk pekerjaan Tuhan, apalagi manusia”, kata Bu Yulia menghibur diri.