Sudah beberapa kali orang bertanya kepada saya, “Apakah boleh magang di YLSA?” Walaupun tidak keluar secara spontan, tapi saya menjawab, “Bisa saja, asal yang bersangkutan punya kemampuan yang bisa disumbangkan ke YLSA.” Tapi karena penasaran saya balik bertanya. “Mengapa ingin magang di YLSA?” Jawabannya cukup bervariasi, kebanyakan karena ingin menimba ilmu dan pengalaman, tapi ada juga yang sekadar untuk memenuhi tugas sekolah, bahkan ada yang karena disuruh orang tua. Di antara yang bertanya tersebut, ada yang menambahkan, “Harus bayar berapa?”

Sampai saat ini sudah ada beberapa orang yang melakukan “magang” di YLSA, ada yang 6 bulan, ada juga yang cuma 2 bulan, bahkan ada yang hanya bertahan seminggu saja. Bagaimana hasilnya? Apakah sesuai dengan yang diharapkan dari dua belah pihak? Untuk mengetahui lebih jelas, kami telah meminta rekan-rekan YLSA dan mereka-mereka yang pernah magang untuk menulis blog tentang pengalaman mereka selama magang di YLSA. Selamat membaca.

boleh_magang_di YLSADari Pemagang Baru di YLSA
Oleh: Risdo


Yang didapat sejauh ini? Wah, banyak sekali, secara teknis, tentu aku banyak belajar tentang pembuatan dan pengembangan situs sekaligus juga mendapatkan perspektif baru tentang pelayanan Kristen di dunia internet. Hal lain, seperti etos kerja, perencanaan dan pengerjaan proyek, kualitas kinerja, dan tentu saja hal-hal reflektif lewat pembelajaran dan perenungan pribadi serta pergaulan dengan teman-teman yang luar biasa di YLSA, juga aku dapatkan. Banyaknya informasi dan pengetahuan yang tersedia di YLSA juga mendorong aku untuk makin giat belajar. Lebih-lebih lagi, aku juga bisa memberi kontribusi kecil di YLSA (saat ini tengah mengerjakan perbaikan situs SABDAnet dan pembuatan situs pemuda, di samping beberapa pekerjaan seperti penanganan error, menulis resensi, dan sekali memberi training statistika). Aku juga senang berada di sini karena setidaknya aku telah menambah suasana ceria kantor dengan efek “kegaringan-cerdas” yang aku harap “disukai” oleh staf-staf lainya. Aku benar-benar kerasan dengan suasana kerja kantor yang fleksibel namun mengupayakan kualitas seperti di YLSA ini, apalagi aku banyak mendapat kesempatan mengikuti pelatihan lewat diskusi, training Senin dan Jumat, nonton film, maupun ikut beberapa seminar. Semoga pembelajaranku ini berguna bagi penajaman visi dan konsep pergerakan mahasiswa Kristen dan pemuda Indonesia pada umumnya. Semoga pula pekerjaanku memberi setitik dampak pada perluasan kerajaan Allah lewat tekonologi internet ini.

Baca selengkapnya….

boleh_magang_di YLSAPENGALAMAN MAGANG DI YLSA
Oleh: Dustin Christian

Ibukulah yang mengusulkan aku untuk magang di YLSA dan langsung kusetujui, karena aku tidak ingin melanjutkan pendidikanku di Australia dan ingin pulang ke Indonesia. Setahuku, SABDA adalah perusahaan yang sangat besar. Jadi aku membayangkan aku akan bekerja di gedung yang besar. Segera kupesan tiket untuk pulang ke Indonesia. Sesampainya di kota kelahiranku, Malang, aku diberitahu bahwa pimpinan YLSA tidak punya HP. Aku cukup terkejut dan berpikir, “Hari gini kok, tidak punya HP.” Sempat aku berbicara sebentar di telepon dengan pimpinan YLSA untuk mengatur rencanaku magang di YLSA.

Ada dua hal yang sangat menyiksaku ketika datang untuk magang di YLSA. Pertama, aku HARUS tinggal di tempat yang sangat, sangat sederhana. Kedua, aku TIDAK BOLEH bawa mobil. Hari-hari pertama aku lewati dengan sangat susah payah, bahkan berpikir untuk melarikan diri dan tidak kembali lagi. Tapi puji Tuhan, entah bagaimana minggu demi minggu bisa kulewati dan kuhabiskan waktuku bersama staf-staf YLSA. Mereka sangat baik sekali, dan kami makan bersama setiap hari dan sering main basket bersama-sama pada hari Sabtu. Semakin lama semakin tidak rela aku meninggalkan kota Solo.

Bulan demi bulan kulewati, dan seiring dengan berjalannya waktu, aku belajar banyak sekali di YLSA. Lebih banyak dari yang kupelajari di sekolah sebelumnya. Bukan hanya keterampilan programming yang kupelajari di sini, tetapi juga tentang kerohanian dan apa arti hidup ini. Aku menganggap YLSA bukanlah tempat untuk bekerja, tetapi ini adalah sekolah tentang hidup.

Banyak hal yang kupelajari di sini. Suatu hari sepulangnya dari kerja, aku biasanya duduk di kursi rumah melepas lelah dan menikmati sore hari dan sepinya rumah karena tidak ada orang saat itu. Tiba-tiba terlintas di pikiranku, aku menyesal telah menyia-nyiakan sekolahku. Orang tuaku sudah mengeluarkan uang yang sangat besar untuk membiayaiku sekolah, tapi tidak ada hasilnya.

Sebelum aku ke Solo, Pak Tim (teman ayahku) memberitahukanku bahwa kalau aku bisa diterima magang di SABDA, itu adalah anugerah. Saat itu kuanggap kata-kata itu omong kosong belaka. Tetapi setelah beberapa bulan tinggal di sini, memang kuakui, ini adalah anugerah jika aku bisa tinggal dan belajar di YLSA.

It’s a privilege for me to be here.

boleh_magang_di YLSAPENGALAMAN MAGANG DI YLSA
Oleh: Ruthy Ireine Kumambong

Sejak 25 Mei sampai dengan 3 Agustus 2010, saya menjalani kerja magang di YLSA. Sungguh merupakan berkat Tuhan yang luar biasa karena bisa berada di YLSA dan bertemu dengan orang-orang yang luar biasa pula. Awalnya, saya merasa grogi karena baru lulus SMA dan belum memunyai pengalaman apa-apa. Tetapi setelah mengenal orang-orang di YLSA, maka kekhawatiran saya pun hilang. Saya tidak merasakan adanya perbedaan perlakuan dari mereka. Bahkan, dengan senang hati mereka mau membimbing dan mengarahkan. Mereka juga dapat menjadi teman yang baik bagi saya.

Pekerjaan yang diberikan ke saya selama kerja magang di antaranya adalah: mengedit teks SH dan RH; memasukkan data ke situs DOA; memformat tugas-tugas peserta PESTA; memasukkan scan sampul buku ke situs GUBUK; meresensi buku, dan masih banyak lagi yang lain. Saya sungguh sangat senang bisa mendapat pengalaman-pengalaman tersebut. Selain pengetahuan dan ketrampilan saya bertambah, kerohanian saya pun mengalami pertumbuhan sedikit demi sedikit. Setiap pagi selalu ada pembelajaran Alkitab dan persekutuan doa yang sangat membangun kerohanian para staf. Dalam kegiatan tersebut semua staf juga diajak membagikan berkat-berkat Tuhan dan memahami firman Tuhan lebih dalam.

Menurut saya, YLSA adalah yayasan yang benar-benar memunyai orientasi untuk melayani Tuhan dan saya cukup salut dengan hal tersebut. Selain itu, YLSA sangat memerhatikan kebutuhan para stafnya. Terbukti dengan adanya makan siang bersama dan saling mendoakan satu sama lain. Bahkan ada perayaan ulang tahun bagi staf YLSA yang sangat mengesankan.

Akhirnya, setelah 2 bulan dapat merasakan kerja magang di YLSA, tepatnya 3 Agustus, saya harus meninggalkan YLSA untuk kuliah. Perpisahan yang sungguh berkesan karena bertepatan dengan hari ulang tahun saya. Rasanya, baru beberapa hari saja saya bekerja di YLSA. Bekerja di YLSA merupakan salah satu moment yang tidak akan terlupakan dari hidup saya karena YLSA merupakan tempat pertama kali saya bisa merasakan dunia kerja dan juga tempat di mana kerohanian saya bisa bertumbuh. Saya tidak akan melupakan teman-teman di YLSA dan saya berharap begitu juga sebaliknya.

Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk pimpinan YLSA serta segenap keluarga besar YLSA atas kesediaannya menerima saya. Mohon maaf apabila ada perkataan dan perbuatan saya yang menyinggung hati teman-teman semua. Kiranya, teman-teman dapat terus bersemangat dalam melayani Tuhan di YLSA. Doa saya, YLSA dapat terus menjadi berkat bagi setiap orang dan dapat mengalami perkembangan terus-menerus dalam pelayanan. Biarlah apa yang kita punya hanya untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan semata. Tuhan Yesus memberkati.