belajar_alkitab_metode_biografiSetelah metode Meringkas Pasal, metode studi Alkitab yang saya dan teman-teman di YLSA jajaki adalah metode Biografi. Metode ini mempelajari kehidupan dari tokoh-tokoh dalam Alkitab — keberhasilan, kegagalan, sifat-sifat utama yang menonjol, secara umum bagaimana tokoh tersebut hidup.

Untuk mengetahui kehidupan tokoh-tokoh Alkitab, kita memang bisa mendapatkannya dari buku-buku yang membahas mengenai tokoh tersebut, yang tentunya banyak tersedia di toko-toko buku (terutama toko buku Kristen). Tetapi untuk mengenalnya secara lebih “pribadi” kita bisa membacanya dari sumber terdekat – dalam hal ini Alkitab. Ini merupakan pilihan yang tepat dan inilah keistimewaan melakukan metode PA Biografi yaitu bagaimana kita “menemukan”, bukan hanya sekadar diberitahu.

Jika Anda juga ingin mempelajari metode ini, mari ikuti langkah-langkah berikut ini.

  1. Pilih tokoh berdasarkan aplikasi atau tujuan kita mempelajarinya. Misal, jika kita ingin belajar soal ketulusan, kita bisa belajar dari Daud. Lamanya waktu yang diperlukan untuk mempelajari seorang tokoh sangat tergantung pada banyaknya referensi tentang tokoh tersebut di Alkitab. Untuk mempelajari Abraham dan Musa tentunya akan membutuhkan waktu lebih panjang jika dibandingkan dengan mempelajari Stefanus yang hanya memiliki referensi yang sedikit.
  2. Cari referensi ayat tentang tokoh tersebut di Alkitab. Untuk mencari referensi ini sebaiknya gunakan program-program Alkitab seperti SABDA, atau situs Alkitab SABDA.
  3. Baca referensi-referensi ayat yang sudah Anda peroleh, dan tuliskan kesan pertama yang Anda dapatkan dari pembacaan pertama ini.
  4. Baca lagi referensi-referensi ayat tadi, dan mulai susun kerangka kronologis tokoh tersebut. Dimulai bagaimana dia dilahirkan atau cerita awal kehidupan tokoh tersebut sampai pada akhir hidup tokoh tersebut diceritakan.
  5. Coba memperoleh pengertian atau pemahaman tentang orang itu. Bagaimana dia hidup.
  6. Kenali karakter-karakter tokoh ini yang bisa kita contoh.
  7. Cari referensi-referensi lain di Alkitab mengenai tokoh tersebut, selain dari cerita utama mengenai tokoh tersebut. Sebagai contoh kehidupan Daniel selain diceritakan pada Kitab Daniel juga bisa kita temukan disinggung pada Kitab Yehezkiel.
  8. Rangkum pelajaran pokok yang kita dapatkan.
  9. Tulis aplikasi pribadi yang akan kita terapkan.
  10. Sebagaimana pepatah mengatakan, “Cara belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkannya ke orang lain”, maka bagikan apa yang sudah kita pelajari sehingga jadi berkat bagi orang lain.

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan ketika menggunakan Metode Biografi ini. Mulailah dengan mempelajari biografi orang-orang yang peranannya kecil, seperti Barnabas, Andreas, dan Stefanus. Sebaiknya jangan memulai studi dengan kehidupan Yesus, Musa, atau Abraham, karena referensinya banyak, sehingga akan memakan waktu berminggu-minggu untuk mempelajarinya. Kami, di YLSA, memulai petualangan kami dengan mempelajari mengenai Stefanus. Referensi Alkitab diambil dari Kisah Para Rasul 6–8.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah adanya beberapa tokoh di Alkitab yang memunyai nama yang sama, contohnya adalah Zakharia. Beberapa tokoh dengan nama “Zakharia” yang ada dalam Alkitab adalah: anak Yerobeam raja Israel, Zakharia bin Meselemya – penunggu pintu Kemah Pertemuan, Nabi Zakharia (pada Kitab Zakharia), dan Zakharia ayah Yohanes Pembaptis. Jangan mencampuradukkan tokoh-tokoh ini karena masing-masing adalah orang yang berbeda. Saya sendiri hampir terjebak saat menemukan nama Stefanus dalam salah satu surat Paulus kepada jemaat di Korintus yang menyebutkan bahwa “Juga keluarga Stefanus aku (Paulus) yang membaptisnya.” (1 Kor 1:16), sementara Stefanus yang merupakan martir pertama sudah tewas sebelum Paulus bertobat.

Secara pribadi saya sangat senang dengan metode biografi ini. Mempelajari kehidupan seseorang adalah seperti membaca suatu kisah, sebagaimana membaca sebuah novel. Hanya saja dalam hal ini tidak hanya cerita yang saya dapatkan, tetapi juga teladan hidup, nasehat, dan yang paling penting didikan Tuhan. Jika diterapkan dalam kelompok, metode ini cukup efektif karena tiap-tiap anggota kelompok dapat saling melengkapi ketika membagikan apa yang masing-masing telah pelajari dari tokoh ini.

Ada yang ingin membagikan pengalamannya tentang mempelajari tokoh-tokoh Alkitab? Ayo, berbagi di sini. 🙂