tim_web_sabda_sebuah_pelajaran_hidupSudah lebih dari 3 tahun saya bergabung menjadi staf Yayasan Lembaga SABDA. Ketika datang ke YLSA, saya ingat saya tidak melamar untuk posisi yang sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni di bangku kuliah, mungkin karena saat itu masih kurang “PD”. Tapi, puji Tuhan, pihak HRD meminta saya untuk melamar sesuai dengan bidang studi saya, informatika, untuk posisi di Divisi Web, atau yang lebih sering disebut tim Web SABDA. Jujur saja, saya tidak yakin dengan kemampuan saya, karena saat itu saya belum bisa PHP, belum tahu apa itu CMS, server, develop situs, dan masih banyak lainnya. Yah …, saya benar-benar mulai dari nol. Bersyukur, YLSA memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada saya untuk mengembangkan diri. Di luar jam kerja, saya boleh memakai fasilitas kantor untuk belajar dan meningkatkan keterampilan saya.

Tiga bulan pertama menjadi staf YLSA cukup menyiksa, karena saya harus mengejar ketinggalan-ketinggalan saya dari staf lain yang saya anggap sudah lebih dulu maju. Saya betul-betul harus berjuang keras mengalahkan rasa tidak percaya diri saya. Sekali lagi, Tuhan menolong saya dengan memberi kekuatan dan semangat. Saya sampai lupa waktu, belajar sampai larut malam, sendirian, bahkan pernah juga sampai pagi. Target saya, minimum harus bisa PHP agar dapat membantu dan memperkuat tim Web. Bersyukur, Tuhan memberkati usaha dan kemauan saya untuk maju. Setelah kira-kira lebih dari setahun di YLSA, saya mulai menikmati jerih payah dan usaha saya untuk meningkatkan keterampilan. Saya mulai bisa mengerjakan tugas-tugas web dengan lebih baik.

Di YLSA, saya tidak hanya ditantang untuk meningkatkan keterampilan di web programming, tapi saya juga harus belajar bekerja sama dalam tim. Kadang kami bisa tertawa bahagia bersama saat mencapai sukses dalam mengerjakan proyek dengan baik. Ada bumbu yang lengkap, yaitu pembagian kerja yang baik, kesatuan hati, pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan, dan ketepatan deadline, sehingga kami puas dengan hasil finalnya. Namun, tak selamanya irama indah dalam tim dapat selalu terjaga, kadang ada konflik-konflik intrapersonal, perbedaan kepentingan, deadline yang mundur, dan lain sebagainya. Kadang saya merasa sudah jatuh masih tertimpa tangga pula, tidak ada yang dapat menolong. Namun, proses itu harus saya lewati dengan tekun. Suka dan duka harus dinikmati sebagai bagian dari pelajaran bagi hidup saya.

Menjadi bagian tim Web SABDA tak bisa dilepaskan dari sejarah hidup seorang Eviriyanti Christina. Saya mendapatkan banyak hal yang tidak bisa dibeli dengan uang. Keterampilan baru, pengetahuan, pengalaman berinteraksi, baik dengan orang yang sekantor maupun rekan-rekan pendukung/mitra YLSA. Semua itu merupakan harta yang mengisi hidup saya. Hal yang paling menyenangkan bagi kami adalah ketika orang menikmati karya yang kami hasilkan dan mendapat feedback dari para pengguna, entah itu saran, kritik, maupun ucapan syukur. Hidup SABDA!!! ^_^