Pengalaman Melayani dalam Roadshow SABDA Komik di Yayasan Berita Hidup
Oleh: *Yulius
Shalom, perkenalkan saya Yulius Widiatmoko. Saya mulai melayani di YLSA sejak Februari 2019. Melalui blog ini, saya akan menceritakan pengalaman pertama saya terlibat dalam roadshow SABDA. Pada 10 Juli 2019, SABDA diundang untuk menyampaikan materi mengenai Alkitab dan teknologi kepada peserta “Bible Fellowship” di Yayasan Berita Hidup, Surakarta. Kami memutuskan untuk menyampaikan tentang belajar Alkitab dengan Komik Kisah Kasih Abadi kepada para peserta. Saya bersama enam staf yang lainnya, yaitu: Pram, Rode, Nikos, Nikos, Tika, dan Roma, diberi kepercayaan mengemban tugas pelayanan roadshow ini. Dalam tim ini, saya diberi mandat untuk mempersiapkan perlengkapan dan dokumentasi bersama Pram dan Rode. Sebelum hari H, kami mendapat pembekalan brieffing, baik dengan para presentator maupun tim teknis. Santi mendapat tugas untuk memperkenalkan pelayanan SABDA Komik kepada peserta dewasa (orang tua, guru, mentor, dan panitia), khususnya cara menggunakan Komik Kisah Kasih Abadi untuk melakukan PA. Sementara itu, Roma dan Tika bertugas untuk mempresentasikan Komik Kisah Kasih Abadi melalui penayangan video “The Story” dan setelah itu melakukan PA bersama peserta anak dan remaja. Secara khusus, Nikos bertugas untuk mempromosikan Komunitas SABDA Komik kepada peserta dewasa dan remaja.
Pada hari H, kami tiba di lokasi pukul. 08.30 WIB. Kami disambut dengan ramah oleh panitia dari STT Berita Hidup. Suasana di sana cukup ramai dengan peserta, yang rata-rata adalah anak-anak dan remaja, yang datang dari berbagai kota di Pulau Jawa dan beberapa dari luar Jawa. Kami langsung diarahkan ke ruangan yang sudah ditentukan. Ada tiga ruangan yang disediakan sebagai tempat pertemuan. Ruangan lantai 1 digunakan untuk peserta dewasa. Yang bertugas untuk kelompok ini adalah Santi dan Nikos. Ruangan di lantai 2 digunakan untuk peserta anak-anak, yang dipandu oleh Roma dan Rode. Sementara itu, lantai 3 digunakan oleh Tika dan saya untuk memandu peserta remaja. Pram bertugas untuk memastikan semua dokumentasi dan keperluan teknis tertangani dengan baik. Persiapan demi persiapan pun dilakukan, seperti memasang tripod, kamera, LCD, sound, dan menata booth SABDA. Semuanya kami lakukan dengan bergotong-royong. Saya melihat Tim SABDA luar biasa kompak. Jadi, meskipun ada beberapa peralatan yang tidak disediakan oleh panitia, kami bisa menghadapinya dengan tenang. Saya sendiri masih deg-deg-an sebenarnya. Di lantai 3, LCD projector-nya belum tersedia karena masih dipakai untuk ibadah pembukaan.
Menurut jadwal, Tim SABDA mendapat giliran presentasi pada pkl. 09.30 WIB. Karena acara pembukaan dimulai sedikit terlambat, kami baru bisa memulainya pkl. 10.00. Saya mendampingi Tika di lantai 3. Dan, sampai peserta memasuki ruangan, tikar dan LCD projector belum dibawa dari lokasi ibadah pembukaan. Di situ, saya mulai merasa panik. Saya diminta Tika untuk tetap berada di ruangan untuk mengatur peserta yang sudah datang, sementara dia turun untuk menanyakan tentang tikar dan LCD projector kepada panitia. Akhirnya, masalah dapat diatasi, tikar dan LCD kemudian disediakan meskipun terlambat.
Sebelum penayangan “The Story” di kelas remaja, Tika menjelaskan pelayanan YLSA dan SABDA Komik secara singkat. Saya mengamati tidak ada peserta yang ramai sendiri dan hampir semua memperhatikan dengan baik dan tertib. Mereka memiliki antusiasme yang tinggi terhadap komik Alkitab ini. Sesudah presentasi singkat disampaikan, seluruh peserta menyaksikan video “The Story” selama kurang lebih 15 menit. Setelah itu, Tika mengajak peserta untuk berdiskusi dalam kelompok untuk melakukan PA berdasarkan video yang ditonton. Mereka bisa melakukan kegiatan itu dengan baik. Setelah itu, mereka diminta untuk membagikan hasil diskusi mereka. Ada “give away” bagi peserta yang mau membagikan hasil diskusi dalam kelompok mereka. Wah, bagian ini cukup seru dan membuat mereka aktif untuk sharing. 🙂
Selain mengambil gambar di lantai 3, saya juga turun ke lantai 2 dan 1 untuk mengambil beberapa gambar. Saya melihat Roma dan Rode juga bersemangat melayani anak-anak. Selanjutnya di lantai 1, saya mengamati Santi dengan sistematis menyampaikan materi kepada peserta dewasa, dan peserta dewasa juga dengan aktif menanggapi setiap materi yang dipresentasikan. Usai presentasi, seluruh peserta kembali ke lapangan untuk mengikuti sesi selanjutnya. Kami pun siap-siap membereskan perlengkapan yang kami bawa. Tidak lupa, sebelum Tim SABDA meninggalkan lokasi, kami dan seluruh peserta dan panitia berkumpul untuk berfoto bersama. Pukul 12.00 WIB, kami pun pamit undur dari Berita Hidup untuk kembali ke kantor tercinta, SABDA.
Dari pengalaman roadshow ini, saya belajar tentang pentingnya kerja sama tim dan selalu tanggap terhadap kondisi, khususnya untuk kesulitan yang tidak terduga. Saya juga menyimpulkan bahwa media komik ini dapat menjadi sarana yang membantu orang percaya untuk mendalami firman Tuhan, terlebih generasi milenial yang lebih menyukai informasi dalam bentuk visual. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.
Cetak tulisan ini
August 1st, 2019 - 14:34
Hallo saya thomas, bersyukur melalui artikel ini menjadi sadar untuk selalu termotivasi melayani demi nama Tuhan.
January 31st, 2020 - 17:17
Bersyukur, SABDA bisa melayani di STT Berita Hidup. Semakin kompak tim pelayanan YLSA. Kiranya SABDA boleh menjadi berkat bagi STT STT di Indonesia.
March 21st, 2020 - 22:21
Artikelnya menarik untuk dibaca
April 27th, 2020 - 09:44
bagus kegiuatannya