Pelayanan Roadshow SABDA ke Depok, Karawaci, dan Bandung
Sejujurnya, saya bukan tipe orang yang suka bepergian, apalagi kalau jarak yang harus ditempuh lumayan jauh. Karena itu, hampir setiap kali saya ditawari untuk ikut pelayanan roadshow ke suatu tempat, respons pertama saya biasanya adalah menarik napas panjang. Demikian pula respons awal saya saat ditawari ikut pelayanan roadshow ke tiga tempat di Jawa Barat pada awal Oktober lalu. Ya, bukan hanya satu, tetapi tiga tempat sekaligus. Baru membayangkan saja rasanya sudah letih. Meski begitu, pada akhirnya, saya memutuskan ikut, dan melalui pengalaman ini Tuhan mengizinkan saya mendapat teguran sekaligus banyak pelajaran baru, entah dari kejadian yang saya alami ataupun dari orang-orang yang saya temui di sepanjang perjalanan.
Berikut beberapa detail dari perjalanan roadshow kali ini: Perjalanan berlangsung mulai 6 Oktober s/d 8 Oktober 2018 untuk mengunjungi tiga tempat pelayanan, yaitu GKI Depok, GRII Karawaci, dan STT Baptis, Bandung. Yang berangkat roadshow adalah Ibu Yulia dan saya saja.
Sabtu, 6 Oktober 2018 — GKI Depok
———-
Di GKI Depok, kami melakukan pelatihan #Ayo_PA! untuk kira-kira 50 peserta yang tidak semuanya berasal dari GKI Depok, karena ada juga yang dari beberapa gereja lain di wilayah sekitar. Seharusnya, pelatihan dimulai pada pukul 17.00. Akan tetapi, karena kami baru tiba di lokasi sekitar 10 — 15 menit sebelum acara dan masih harus menyiapkan peralatan presentasi dan meja booth untuk produk-produk SABDA, maka pelatihan terpaksa mundur hingga pukul 17.30. Setelah sesi pujian dan penyembahan yang cukup singkat, pemimpin acara langsung meminta Ibu Yulia untuk menyampaikan pelatihan tentang bagaimana menggunakan gawai untuk belajar firman Tuhan.
Saya sangat terkesan dengan betapa responsif dan antusiasnya para peserta yang hadir. Sepanjang pelatihan, mereka memperhatikan dengan baik setiap materi yang disampaikan dan cukup aktif menjawab apabila ada pertanyaan yang dilontarkan kepada mereka. Mereka mengikuti langkah demi langkah yang dijelaskan dalam pelatihan, dan tidak malu bertanya apabila mengalami kesulitan. Berkat semuanya itu, kami bisa dengan mudah menjalin koneksi dengan mereka. Karena suasana pelatihan hidup, waktu terasa berlalu begitu cepat. Kiranya setiap materi yang sudah mereka dengar dapat mereka terapkan untuk semakin dekat dengan Alkitab dan dapat mereka bagikan kepada orang-orang di sekitar mereka. Acara berakhir kira-kira jam 21.00.
Minggu, 7 Oktober 2018 — GRII Karawaci
———-
Tujuan utama kami ke GRII Karawaci adalah untuk sharing tentang pelayanan Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) dalam ibadah umum dalam rangka bulan misi gereja. Kami — Ibu Yulia secara spesifik — membagikan tentang panggilan YLSA dalam melayani pelayanan digital dalam dua kali kebaktian (pagi dan sore). Namun, selain mengisi ibadah umum, kami juga melakukan pelatihan #Ayo_PA! kepada anggota jemaat di sana. Pelatihan berlangsung dari jam 13.30 hingga pukul 16.00. Menariknya, meski pelatihan #Ayo_PA! sudah pernah dilakukan di gereja ini sebelumnya, ternyata masih banyak juga anggota jemaat yang tertarik untuk hadir (hampir 100 orang).
Sedikit berbeda dengan pelatihan di GKI Depok, suasana pelatihan terkesan lebih tenang. Namun, saya bisa melihat bahwa setiap peserta menyimak materi dengan baik dan mempraktikkan apa yang disampaikan dalam pelatihan ini. Semoga setiap peserta semakin menikmati firman Tuhan dengan gawai mereka di mana saja dan kapan saja.
Senin, 8 Oktober 2018 — STT Baptis, Bandung
———-
Jika pada dua pertemuan sebelumnya pelatihan diberikan kepada jemaat awam, pelatihan di Bandung ditujukan kepada mahasiswa/i, alumni, dosen, dan staf STT Baptis. Materi yang disampaikan mencakup pelatihan Software Alkitab SABDA dan #Ayo_PA! Harapannya, dengan bantuan alat-alat studi Alkitab ini, setiap peserta dapat mempelajari firman Tuhan secara lebih mendalam, dan pada gilirannya, bisa mempersiapkan khotbah dengan lebih bertanggung jawab.
Yang menarik dari pelatihan kali ini adalah hadirnya beberapa orang dari Jakarta, seperti Pak Bambang dan temannya dari GRII Kelapa Gading, dan juga beberapa pendeta Gereja Baptis Jakarta. Ditambah lagi, pelatihan berlangsung cukup panjang (pukul 17.30 hingga 22.00), dan sebagian besar peserta tetap bertahan hingga akhir. Rasa ingin tahu peserta tinggi sehingga ada banyak hal baru yang mereka dapatkan. Hal ini ditunjukkan dari beberapa kesaksian peserta terhadap pelatihan ini. Akan tetapi, kami menyadari bahwa pelatihan ini sejatinya masih sangat mendasar, dan masih ada banyak hal yang belum tercakup di dalamnya. Apabila Tuhan memberi kesempatan, kami berharap bisa memberikan pelatihan lanjutan untuk membahas berbagai fitur yang belum sempat diajarkan dalam pelatihan dasar ini.
Setelah tiga hari yang melelahkan, saya sangat bersyukur bisa pulang dengan banyak pengalaman dan cerita untuk dibagikan kepada rekan-rekan yang senantiasa mendoakan kami dari Solo. Sebetulnya, ada lebih banyak hal yang terjadi sepanjang tiga hari tersebut, tetapi tentunya tidak semua bisa dimuat dalam satu tulisan yang singkat. Namun, yang perlu digarisbawahi dari semuanya itu adalah bahwa Tuhan sendiri yang bekerja melalui kami dan dalam orang-orang yang kami layani. Kalau bukan Tuhan sendiri yang memampukan kami, seberapa keras pun usaha yang kami lakukan tentu akan sia-sia. Karena itu, segala sesuatu yang sudah YLSA kerjakan kami kembalikan kepada Tuhan, kiranya Dia berkenan memakainya bagi kemuliaan nama-Nya.
Sekali lagi, saya sangat bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan dan pengalaman yang berharga ini. Kiranya Tuhan terus menambah-nambahkan hikmat dan berbagai kemampuan supaya Dia terus memakai kami untuk menjangkau tempat-tempat lain yang Dia kehendaki. Terpujilah nama Tuhan! (Odysius)
Cetak tulisan ini
February 26th, 2019 - 14:57
Pengalaman yang sangat berkesan. Semoga kedepannya YLSA dapat melaksanakan roadshow di semakin banyak tempat lagi. TYB!
March 21st, 2019 - 10:42
Wah,,,,pelayanan yang padat, dari satu tempat ke tempat yang lain. Kiranya materi yang disampaikan boleh memberkati peserta. Amin