Blog SABDA
6Jun/160

Melihat Kehidupan di Balik Kematian Kristus

The Passion of Jesus Christ” adalah salah satu buku bertema Kristus yang ditulis oleh John Piper. Buku ini menjelaskan 50 alasan mengapa Yesus Kristus menderita dan mati bagi manusia. Selama bulan Maret hingga April 2016, buku ini menjadi bahan PA (Pendalaman Alkitab) dalam kelompok PA di YLSA. Secara pribadi, saya tertarik dengan judulnya, khususnya untuk kata “passion”. Kata tersebut selalu mengingatkan saya akan satu hal, yaitu “penderitaan Yesus” yang tergambar melalui sebuah film karya Mel Gibson. Penderitaan tersebut ditanggungnya karena kasih dan ketaatan-Nya kepada Bapa. Bahan PA kali ini sangat unik, dan membuat kami ingin lebih memaknai Paskah dengan semakin merenungkan kebenaran di balik penderitaan dan kematian Sang Anak Manusia.

Pertanyaan ini akan selalu muncul dalam benak orang Kristen, gereja, dan mungkin para pengikut agama lain, bahkan seorang ateis. Mengapa Yesus Kristus, yang disebut sebagai Tuhan, harus menderita dan mati untuk manusia berdosa? Bukankah Dia dapat dengan mudah mengambil keadaan yang jauh lebih baik daripada harus menderita, terhina, terbuang, dan mati? Mengapa Dia memilih bagian yang begitu hina dan tidak pantas untuk seorang Raja Yang Termulia ini? Dia tak bersalah, Dia begitu mengalah, Dia menerima segala hukuman. Banyak orang Kristen akan melewatkan pemahaman anugerah yang begitu besar jika tidak mengerti alasan-alasan di balik penderitaan dan kematian Yesus bagi manusia berdosa.

Dalam buku ini, saya merasa sangat bersyukur. Setiap hari, satu alasan demi satu alasan mengapa Kristus menderita dan mati mulai terungkap dan meninggalkan kesan yang dalam di pikiran saya. Beberapa waktu yang lalu, saya hanya berpikir dan mengerti beberapa hal saja mengenai alasan kematian Kristus. Namun, syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, ada begitu banyak hal yang Ia kerjakan melalui penderitaan dan kematian-Nya di atas kayu salib, mungkin lebih dari 50 alasan mengapa Yesus Kristus menderita dan mati bagi kita semua. Saya melihat ada dua sisi besar, dan Kristus berada di tengah. Satu sisi alasan penderitaan-Nya adalah karena ada hal yang Ia kerjakan bagi Allah Bapa, sisi alasan yang lain adalah alasan yang Ia kerjakan bagi manusia berdosa. Kristus menjadi pengantara (mediator) bagi manusia berdosa datang kepada Allah. Bukan hanya itu saja, ia juga memberikan banyak hal, Ia menggantikan posisi kita menelan murka Allah, Ia menjamin keselamatan kita, Ia memberikan dasar bagi kita, dan masih ada banyak hal lain lagi yang Ia kerjakan dan Ia bawa melalui penderitaan dan kematian-Nya.

Bersyukur kepada Tuhan untuk kebenaran yang Ia nyatakan. Melalui kematian-Nya, kita beroleh hidup. Saya rasa bukan hanya saya yang merasa beroleh berkat melimpah melalui PA ini, tetapi teman-teman PA lain di YLSA pun juga beroleh kesempatan dan berkat yang sama dengan saya. Saya harus belajar banyak hal selama PA untuk mengerti seberapa besar anugerah yang kita terima di dalam Kristus. Untuk itu, langkah baik yang harus saya kerjakan adalah melihat lebih sungguh Pribadi Yesus Kristus yang menderita dan mati bagi kita sekalian. Puji Tuhan, semangat PA teman-teman!

Ayub

Tentang Ayub

Ayub Arifin telah menulis 10 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.