Blog SABDA
22Dec/150

Selamat Datang di Era Messaging

Sebelum tahun 2020, instant messaging (pesan singkat) akan mendominasi cara kita berkomunikasi secara digital, tidak hanya berkomunikasi satu dengan yang lain, tetapi juga akan merupakan metode komunikasi pilihan dalam beraktivitas sehari-hari, seperti berbelanja, mengecek akun bank, menjadwalkan pertemuan, memesan tempat di restoran, mencari informasi di internet, dan menjalin relasi dengan keluarga dan teman. Oleh sebab itu, jangan heran jika studi Alkitab dan membaca buletin gereja pun akan dilakukan dengan instant messaging. Era web sudah hampir berakhir. Era aplikasi sudah mulai memasuki titik jenuh (apakah Anda mau memasang seratus aplikasi untuk seratus macam hal yang isinya mirip-mirip?). Selamat datang di Era Messaging.

Itulah salah satu tema yang saya angkat ketika membawakan presentasi tentang tren teknologi 5 — 10 tahun mendatang dalam acara Raker SABDA minggu lalu. Dengan perkembangan teknologi yang sedemikian pesat, sebagai orang Kristen kita pun harus mulai bertanya, “Di manakah peran gereja dan orang Kristen dalam kemajuan semua teknologi ini? Apakah kita hanya puas menggunakan teknologi saja — dan terseret oleh arus –, atau kita turut serta dalam memajukan dan menggunakan teknologi bagi kemuliaan nama Tuhan?”

Apa yang Kami Lakukan?

Melihat perkembangan tren penggunaan gawai (gadget) dan telepon pintar, terkhusus melalui aplikasi pengiriman pesan instan (instant messaging) yang semakin marak, maka SABDA juga mengembangkan pelayanan studi Alkitab melalui aplikasi perpesanan (chatting) populer, seperti WA dan LINE. Sebelum mulai mengembangkan kedua aplikasi tersebut, pertama-tama kami mencobanya terlebih dahulu di aplikasi anyar yang sedang naik daun, Telegram. Telegram dipilih karena sifatnya yang terbuka, ramah terhadap developer, dan menyediakan API mereka untuk digunakan oleh aplikasi-aplikasi bot. Sejak diluncurkan Juni tahun ini, jumlah bot yang dikembangkan memang sudah luar biasa banyak. Menurut salah satu situs yang mendaftarkan bot, dalam lima bulan saja sudah ada lebih dari 1500 bot yang diciptakan bagi berbagai pengguna di seluruh dunia, termasuk SABDA, yang mengembangkan sebuah bot untuk membaca dan studi Alkitab yang dinamakan @sabdabot.

Bot? Apa itu?

Bagi yang belum pernah mendengar tentang bot (ini bukan tentang robot berbentuk manusia), coba Anda bayangkan pada era SMS zaman dahulu di mana kita bisa mengirim pesan singkat berisi suatu perintah (misalnya, untuk mengecek pulsa), dan otomatis kita akan mendapatkan informasi yang kita inginkan. Ini jelas tidak mungkin dilakukan secara manual oleh operator manusia. Karena itu, perlu diotomatisasi oleh suatu program. Program inilah yang disebut bot. Pada era sekarang, di beberapa aplikasi perpesanan ada semacam bot yang menerjemahkan otomatis dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Bot di perpesanan instan bisa diaplikasikan ke berbagai layanan berbasis perpesanan. Telegram merupakan ladang subur bagi pengembangan bot-bot, di sana kita dapat menemukan berbagai jenis layanan otomatis, misalnya bot kalkulator (@calcubot), bot berita (@BBCNewsBot), bot jadwal (@alertbot), maupun yang bersifat hiburan (@triviabot), dan masih ratusan layanan bot lainnya.

Mengapa Telegram? Bagaimana dengan yang lain?

Walaupun penggunaan Telegram belum begitu luas di Indonesia, tetapi karena sifatnya yang gratis, tanpa iklan, memiliki penyimpanan di cloud, dan multiplatform, disertai fitur-fitur yang lebih baik dari aplikasi-aplikasi yang serupa, maka tidak mengherankan jika pada tahun 2016 ini Telegram akan menjadi aplikasi yang populer. Kami memang memulai mengembangkan aplikasi studi Alkitab pertama-tama dari Telegram, tetapi tidak terbatas pada satu protokol saja karena kami menyadari bahwa pengguna WA dan LINE juga cukup banyak di Indonesia. Kedua aplikasi itu juga memiliki layanan menyerupai bot walaupun dengan istilah dan fungsi yang tidak sefleksibel bot di Telegram. Pada tahun 2016, kami akan lebih banyak memfokuskan pengembangan di ketiga-tiganya.

Per Desember 2015 ini, aplikasi Telegram dan WA sudah bisa kami coba. Untuk Telegram, Anda bisa langsung mencari @sabdabot (baik melalui aplikasi HP maupun PC) dan memulai komunikasi dengan mengeklik “Start”. Selanjutnya, Anda tinggal menggunakan salah satu dari daftar fungsi/perintah yang tersedia (bisa dicek dengan mengetikkan “/perintah”). Sementara itu, untuk WA, jika Anda ingin menjajalnya sebagai Beta-Tester, silakan layangkan surat kepada kami di

=> apps@sabda.org

Di mana saya bisa mempelajari lebih jauh tentang @sabdabot?

Untuk dokumentasi penggunaan SABDA Bot, mulai dari cara memasangnya, cara mencari bot, daftar perintah, dan juga ilustrasi-ilustrasi gambar yang membantu, Anda dapat mengunjungi: http://labs.sabda.org/sabdabot

Kusumanegara

Tentang Kusumanegara

Kusuma Negara telah menulis 14 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.