Blog SABDA
19Aug/112

Staf YLSA Mengikuti Seminar Etos Kerja

Pada Rabu, 27 Juli 2011, kami, semua staf YLSA mendapat kesempatan berharga untuk mengikuti seminar di GKIm Anugerah Solo, yang berjudul “Teologi Kerja Modern dan Etos Kerja Kristiani”. Pembicaranya adalah Jansen Sinamo, yang dikenal sebagai “Mr. Ethos” atau “Guru Etos”. Saya melihat peserta yang berjumlah sekitar 250 orang, yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pengusaha, karyawan dari berbagai profesi, hamba Tuhan, hingga mahasiswa mengikuti seminar dengan baik. Sesekali, pembicara mengundang para peserta untuk melantunkan kidung pujian yang relevan dengan tema seminar yang disampaikan sembari mengajak peserta untuk merenungkan syair pujian tersebut.

Seminar dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama adalah pengantar tentang Teologi Kerja Modern. Menurut saya, sesi ini menjadi landasan dasar untuk memandang pekerjaan dari aspek teologis. Pemaparan diawali dari etos kerja Barat (Jerman), yang berembrio dari Reformasi oleh Luther dan Calvin, dibandingkan dengan etos kerja Timur, dari dinasti Tokugawa di Jepang. Dari contoh negara-negara yang memiliki etos kerja yang baik itu, Jansen melihat kunci kesuksesan dalam suatu masyarakat atau komunitas.

Etos adalah karakter suatu masyarakat. Dalam kasus di Jerman, etos kerja Protestan yang akhirnya menghasilkan suatu masyarakat yang maju dan sukses, sebenarnya hanyalah konsekuensi yang tidak disengaja, karena tujuan utamanya adalah bagaimana umat Kristen harus bekerja sebaik-baiknya untuk mewujudkan Kerajaan Allah di dunia. Dengan mengutip beberapa ayat (Kejadian 1:26 dan Matius 28:18-20), Jansen menekankan berkali-kali bahwa bekerja, apa pun bentuknya, harus senantiasa menjadi perwujudan Kerajaan Allah di bumi. Sejak awal penciptaan tujuan Allah mengolonisasi bumi adalah untuk menerapkan hukum-hukum dan budaya-budaya Surga dalam semua aspek kehidupan di bumi. Dalam doa Bapa Kami, terdapat kalimat, “Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga“, artinya apa yang menjadi prinsip surga, seharusnya juga diterapkan ke situasi dan keadaan di bumi. Mendatangkan Kerajaan Allah di bumi, adalah inti pengajaran Yesus dalam setiap perumpamaan-Nya.

Setelah istirahat, Pak Jansen meneruskan tentang prinsip-prinsip Etos Kerja Kristiani. Ada delapan etos kerja Kristen yang merupakan derivatif dari teologi kerja yang telah disampaikan pada sesi I. Untuk memudahkan peserta mengingat delapan etos kerja itu, maka Pak Jansen menggunakan analogi delapan bagian tubuh manusia, yaitu:

1. ANUGERAH (kepala),
2. TANGGUNG JAWAB (mata),
3. KETERPANGGILAN (mulut),
4. RAJIN DAN TELATEN (kedua tangan),
5. KASIH DAN DEDIKASI (dada),
6. CERDAS DAN KREATIF (pinggang),
7. KUALITAS TERBAIK (pantat), dan
8. MELAYANI (lutut).

Setiap poin dijabarkan dengan enam kelompok kata sifat, sebagai identifikasi etos kerja yang bersumber pada Alkitab, dan beberapa tokoh Alkitab/Kristen sebagai contoh penerapannya. Seluruh ceramah Jansen ini merupakan intisari dari buku terbarunya yang berjudul “Teologi Kerja Modern dan Etika Kerja Kristiani“.

Pada acara persekutuan staf YLSA, kami semua mendapat kesempatan untuk berbagi berkat, apa yang kami pelajari dari mengikuti seminar etos kerja tersebut. Saya merasa diberkati dengan sharing teman-teman, dan secara sepintas Ibu Yulia juga membagikan beberapa etos kerja YLSA, yang tanpa disadari terbentuk dan dihayati oleh semua individu yang terlibat dalam pelayanan YLSA, di antaranya:

1. Bekerja di YLSA adalah sebuah panggilan.
2. Bekerja di YLSA harus berani bayar harga.
3. Setiap staf YLSA dituntut untuk selalu mau berkembang.
4. Kehidupan rohani harus menjadi perhatian staf YLSA.
5. Staf YLSA harus memiliki kebanggaan atas pelayanan YLSA.
6. Staf YLSA harus berani menuntut kualitas kerja terbaik.
7. Staf YLSA harus setia dalam perkara kecil.
8. Staf YLSA harus bekerja sesuai dengan talenta yang Tuhan berikan.

Dicky

Tentang Dicky

Mahardhika Dicky telah menulis 2 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (2) Trackbacks (0)
  1. Setelah mencoba mengingat-ingat, akhirnya tahu bahwa ternyata saya pernah sekantor dengan pak Jansen tahun 1987, ketika bekerja di WVI Wahid Hasyim. Jarang ketemu sih, karena saya di Div. Kom. sedangkan Pak Jansen di MIS.

  2. Ngga nyangka bakal ketemu lagi ya, Bu Yulia… 🙂
    Rasanya, dunia koq ngga lebih lebar dari daun kelor ya… hehehe

    Senang sekali, saya juga bisa ikut seminar tentang etos kerja ini. Meski awalnya, sempet keblandangen (kejauhan) waktu nyariin tempat seminarnya, puji Tuhan akhirnya ketemu juga.

    Seminarnya memang beda dari seminar yang pernah saya ikuti. Seminar ini ngebahas tentang etos kerja yang jarang dibahas di dunia rohani, tetapi pembahasannya tetap berbau rohani.

    Jadi, terbukalah paradigma baru tentang bagaimana seharusnya saya bersikap sebagai profesional Kristen yang benar. Tiga jam duduk mendengarkan ngga terasa lama karena cara penyampaian materinya ngga mbosenin.

    Paling suka dengan video yang memperkenalkan figur Jansen Sinamo. Keeerrreeenn.. 🙂


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.