tangan_tuhan_dalam_commentary_sabda_alkitabSudah hampir 1 tahun, saya dan rekan-rekan dalam Tim Net YLSA bergumul dengan halaman Commentary atau Tafsiran/Catatan untuk situs SABDA Alkitab. Pergumulan kami adalah bagaimana bisa menampilkan data commentary dengan lengkap tapi tidak terlihat rumit sehingga pengunjung dapat belajar firman Tuhan dengan lebih mudah. Paling tidak, sudah tiga kali kami membuat tampilan halaman Commentary. Dua yang pertama kurang memuaskan dan kurang dapat memenuhi kebutuhan yang diharapkan. Baru yang ke-3 inilah yang kami rasa lebih pas.

Pembuatan halaman Commentary yang ke-3 dimulai dengan mencari tahu bagaimana biasanya orang mempelajari atau menggali Alkitab. Untuk itu kami menggunakan ‘fokus group’, yaitu beberapa staf YLSA, termasuk saya, untuk di-‘survei’. Hasil dari survei tersebut kami godok, dan akhirnya kami menemukan beberapa prinsip yang lumayan jelas, sehingga kami bisa memutuskan struktur halamannya, kemampuannya, data yang digunakan serta strategi pengerjaan halaman yang tepat.

Lalu kami bagi-bagi tugas; saya mendokumentasikan data, Yuppi menganalisa dan mempersiapkan pemrosesan data yang pernah dia proses sebelumnya, dan Billy membuat sketsa untuk pengerjaan antarmuka. Sedangkan Daniel lebih berperan sebagai konsultan, terutama untuk beberapa data terakhir yang memang lebih sulit dibandingkan data sebelumnya. Waktu pengerjaan ternyata jauh melebihi yang kami rencanakan. Data yang dipakai cukup banyak (id: 14, en: 34), dan memiliki standard yang berbeda-beda sehingga kami menghabiskan banyak waktu untuk memroses data. Tetapi melalui kesulitan yang kami hadapi, saya jadi belajar banyak; dari hal mengoordinasi, mengatur kerja sama, sampai berkomunikasi dengan anggota tim secara efektif. Waktu yang kami habiskan untuk mengerjakan halaman ini sekitar 2,5 bulan. Akhirnya selesai, silakan nikmati hasil halaman Commentary yang kami buat ini.

Banyaknya tantangan yang kami hadapi saat mengerjakan halaman Commentary sepadan dengan campur tangan Tuhan dalam proyek ini, bahkan Tuhan bekerja lebih banyak daripada kami. Secara mental sebenarnya saya sudah sangat tertekan, mengingat proyek ini sudah sangat lama dikerjakan dan rasanya tidak selesai-selesai. Tetapi sungguh melalui semua proses ini, saya semakin melihat kerja tangan Tuhan yang sangat nyata, dari ketika memulainya sampai sekarang. Melihat semangat teman-teman di Tim NET, semangat saya pun ikut dibangkitkan. “Proyek ini harus selesai,” teriakku dalam hati. Tuhan sering memakai orang-orang di sekitar kita untuk menguatkan kaki kita sehingga kita kuat berjalan bahkan berlari… Dia sungguh sangat baik!