belajar_menggali_alkitabSaya selalu senang dan bangga dengan Alkitab yang adalah firman Tuhan. Karena firman Tuhan memberikan pedoman kepada saya untuk melangkah seturut kehendak-Nya. Kisah-kisah para rasul, silsilah-silsilah, puisi indah, perintah, berkat, dan janji-janji Tuhan tidak pernah habis untuk dipelajari dan digali. Namun, kadang saya juga bingung bagaimana cara yang tepat untuk membaca dan menggali Alkitab.

Nah, beruntung deh, karena beberapa waktu lalu, 21 April 2009, YLSA kedatangan tamu yang mengisi acara training staf YLSA. Topiknya pas banget, yaitu tentang metode BGA, singkatan dari Baca dan Gali Alkitab. Training ini dibawakan oleh Pak Philip Situmorang, staf Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA), yang menerbitkan buku renungan Santapan Harian (SH). BTW, staf YLSA kenal banget dengan SH, karena YLSA-lah yang menyebarkan format elektroniknya, namanya e-SH. Pak Philip ternyata juga adalah salah satu alumni PESTA. Saya bersyukur mengikuti training ini karena Pak Philip orangnya enak banget, caranya menyampaikan pelajaran sangat menarik dan mudah dimengerti. Sip deh, Pak.

Nah, supaya berkat yang saya dapat itu menjadi mata rantai berkat untuk yang lain, maka saya akan bagikan apa yang saya dapat di training ini. Pak Philip mengawalinya dengan menjelaskan tentang manfaat baca Alkitab, manfaat saat teduh, serta metode BGA dari PPA yang saya rasa praktis sekali. Ada lima langkah dalam metode BGA ini:

1. Berdoa dulu.

2. Membaca dengan teliti perikop yang menjadi bahan saat teduh kita. (jadi, jangan langsung baca bahan renungannya).

3. Ketiga, merenungkan apakah ada janji atau teguran yang Tuhan sampaikan kepada kita dalam perikop tersebut. Selain merenungkan, kita juga perlu membuat respons terhadap firman Tuhan yang kita baca hari itu.

4. Nah, baru kemudian membandingkan renungan kita dari firman Tuhan dengan bahan saat teduh, seperti Santapan Harian yang diterbitkan oleh PPA.

5. Berdoa lagi untuk mengucap syukur atas setiap janji maupun teguran yang Tuhan nyatakan, dan sampaikan respons kita terhadap firman Tuhan hari itu.

Mudahkan? Wah, saya terberkati sekali.

Selain menjelaskan teorinya, Pak Philip juga langsung mengajak kami semua untuk praktik BGA dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok mendapat tugas yang sama, yakni mendalami Kisah Para Rasul 3:1-10. Saya bersyukur karena saya satu kelompok dengan orang-orang yang menolong saya untuk menggunakan metode ini lebih baik lagi. Dari diskusi, saya juga mendapat banyak pelajaran baru. Saya belajar tentang janji Tuhan yang selalu ditepati, kerendahan hati Petrus, respons orang lumpuh yang disembuhkan, dan tujuan mukjizat adalah untuk mengabarkan injil. Ya, saya sungguh disegarkan dengan training ini.

O iya, saya sudah cerita banyak tapi belum memperkenalkan diri, nih. Nama saya Tatik Wahyuningsih, staf YLSA divisi Publikasi dan membantu pula di divisi Web. Salam kenal, ya. Tuhan memberkati! 🙂

Sedikit iklan nih… Kalau ada yang mau berlangganan e-SH, kirim aja email ke (subscribe-i-kan-akar-Santapan-Harian@hub.xc.org)