Blog SABDA
11Mar/150

Pelajaran dari Sesi 2: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”

Oleh:

Pelajaran dari Sesi 2 yang saya dapat dari seminar "Menjadi Manusia Bintang Lima" yang disampaikan oleh Bapak Andrias Harefa adalah:

Kita harus menggantungkan cita-cita kita setinggi bintang di langit. Namun demikian, kita harus tetap menyerahkan setiap langkah hidup kita kepada Tuhan karena kita adalah milik-Nya.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
10Mar/152

Pelajaran dari Sesi I: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”

Oleh:

Oleh: Odysius*

Apa yang membedakan antara hotel bintang lima dan hotel-hotel yang lainnya? Kita mungkin akan membedakannya dari fasilitasnya yang lebih mewah, lebih nyaman, lebih komplet, dan lebih wah daripada hotel-hotel yang lain. Demikian juga dengan jenderal bintang lima. Apa yang begitu istimewa tentang mereka? Yang kita tahu, hanya ada tiga orang di Indonesia yang dianugerahi bintang lima, yaitu Jenderal Besar Soedirman, Jenderal Besar A.H. Nasution, dan Jenderal Besar Soeharto. Mereka diberi kehormatan untuk menggunakan pangkat ini atas jasa-jasanya yang sangat besar. Dari sini, kita bisa melihat bahwa bintang lima bukanlah sesuatu yang mudah diperoleh. Bintang lima bukanlah sesuatu yang gampangan. Bintang lima merupakan suatu pencapaian yang memerlukan dedikasi, pengorbanan, kesungguhan hati, serta diuji lewat waktu yang lama. Jika begitu, bagaimana dengan "manusia bintang lima"? Apa yang membedakannya dari manusia yang lain? Apakah kita bisa menjadi manusia bintang lima?

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
2Mar/156

Sharing Hasil Belajar: Pemimpin 360 Derajat

Oleh:

Dapat banyak berkat, banyak ilmu, pelajaran baru, dan yang terutama cara pikir yang baru mengenai kepemimpinan. Dari mana saya mendapatkannya?

Pada tanggal 24 dan 25 Januari 2015, Hadi, Setyo, dan saya sendiri mendapat kesempatan emas untuk mengikuti seminar "Pemimpin 360 Derajat". Keseluruhan jumlah peserta yang mengikuti seminar ini kurang lebih 40 orang. Seminar ini diselenggarakan oleh TOTAL (Training and DevelOpment for TodAy's Leaders) bekerja sama dengan EQUIP, sebuah pelayanan internasional yang didirikan oleh  Dr. John C. Maxwell sejak tahun 1996. Materi "Pemimpin 360 Derajat" merupakan bahan dari modul John C. Maxwell mengenai pemimpin tengah (middle leader). Pemimpin tengah adalah pemimpin yang berada di level tengah, yang bisa mengembangkan pengaruhnya sampai 360 derajat. Kedudukannya yang berada di tengah kepemimpinan suatu organisasi memungkinkan untuk memimpin ke atas (top leader), memimpin teman-teman satu level (pairs), dan memimpin ke bawah (subordinate). Materi-materi yang disampaikan dalam training ini adalah mitos-mitos kepemimpinan, tantangan pemimpin 360 derajat, memimpin ke atas, memimpin ke samping, memimpin ke bawah, dan pemimpin dengan kemurahan hati. Semua materi ini dibawakan dengan "apik" oleh Bapak Paulus Winarto dan Bapak Sunjoyo.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
11Feb/151

Kunjungan ke Perbatasan Wonogiri

Oleh:

Masih dalam program kunjungan ke rumah orang tua staf YLSA, pada tanggal 20 Desember 2014, giliran saya dan tiga teman lain berkunjung ke rumah orang tua Bayu. Saat itu Bayu , Ayub, Hilda, dan saya mengendarai sepeda motor ke perbatasan Wonogori. Lokasinya cukup jauh sehingga perjalanan cukup melelahkan.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
30Jan/150

“Christmas Carol” ke Rumah Mbak Okti

Oleh:

Oleh: Wiwin*

Selasa, 2 Desember 2014, sepulang kerja, kami, yaitu Tika, Amidya, Hadi , Kusumanegara, dan saya, berkunjung ke rumah Mbak Okti. Kunjungan ini adalah wujud kerinduan kami untuk berbagi di bulan Natal kepada keluarga staf YLSA yang sudah lansia. Di rumah Mbak Okti ada Tante Sari, beliaulah target kunjungan kami. Kami rindu berkunjung dan berbagi kasih kepada beliau.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
29Jan/150

Persekutuan Staf YLSA di Rumah Mbak Okti

Oleh:

Oleh: Yohanes*

Selasa, 27 Januari 2015, bukanlah hari yang biasa bagi semua staf Yayasan Lembaga SABDA. Setiap hari, para staf YLSA mengerjakan setiap tugas yang ada dari pagi sampai sore dengan penuh sukacita. Dan, hari ini akan ada acara persekutuan di salah satu rumah staf YLSA, yaitu Mbak Okti. Ini merupakan pengalaman pertama saya bergabung dengan persekutuan di rumah staf.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
28Jan/150

Kunjungan ke Rumah Budhe Narti

Oleh:

Cerita tentang kunjungan Natal 2014 kali ini adalah tentang kunjungan ke rumah Ibu Narti, yang adalah budhe dari Mbak Ade, staf divisi Publikasi. Sore itu, Rabu, 10 Desember 2014, setelah jam kantor selesai, sekitar hampir pukul 6 sore, kami bertujuh, yaitu Mbak Evie, Pak Berlin, Mas Khenny, Mas Hadi, Eben, saya, dan Mbak Ade bersiap-siap berangkat.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
22Jan/150

Berbagi Sukacita di Rumah Ibu John Dana

Oleh:

Saya sangat terkesan dengan program kunjungan Natal yang diadakan oleh YLSA pada akhir tahun 2014 lalu. Salah satu hal yang memicu ide ini adalah ketika kami melihat banyak orang tua yang sudah lanjut usia merasa kesepian karena beberapa faktor, misalnya semua anaknya telah menikah dan harus ikut suami atau karena sudah punya rumah sendiri sehingga mereka tidak menjadi satu dengan orang tua atau mertua. Atau, karena semua anaknya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing sehingga waktu untuk bertemu dengan orang tua menjadi jarang dan lain sebagainya.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
20Jan/152

Hore! Koordinator Publikasi dan ITS Ulang Tahun Bareng

Oleh:

Asyik ... menu makan siang hari ini berbeda dari biasanya. Pasti ada yang ulang tahun ... hehehe. 😀 Benar! Hari ini, ada dua staf YLSA yang merayakan ulang tahun. Mereka berdua adalah Mbak Setya (koordinator divisi Publikasi) dan Hadi (koordinator divisi ITS). Banyak ucapan syukur yang Mbak Setya dan Hadi ceritakan kepada kami semua.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
20Jan/152

Kunjungan ke Rumah Ibu Djanti Manulang

Oleh:

Hari Rabu, tanggal 10 Desember 2014, sekitar pukul 17.00, kami berenam, yaitu Ibu Yulia, Mbak Elly, Amidya, Bayu, Pak Gunung, dan saya pergi ke kawasan Posanan. Sesudah mengunjungi beberapa keluarga dekat staf yang sudah berusia sepuh seminggu sebelumnya, maka hari Rabu itu adalah giliran kami untuk mengunjungi rumah Ibu Djanti Manulang, yang tidak lain merupakan ibu mertua dari Pak Gunung, rekan kami dari divisi Web.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini