Blog SABDA
8May/150

Training Kepenulisan Divisi Publikasi

Oleh:

Pada bulan April, divisi Publikasi mengadakan training kepenulisan. Training kepenulisan bulan ini membahas tentang penggunaan tanda baca dan huruf kapital sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), bagaimana menyusun paragraf yang logis, dan dasar-dasar jurnalistik. Divisi Publikasi mengadakan training kepenulisan secara rutin. Dengan adanya training kepenulisan, setiap staf Publikasi diperlengkapi dengan pengetahuan dan wawasan yang mendukung kemampuan staf dalam membuat karya tulisan. Training kepenulisan sangat penting diadakan karena staf Publikasi setiap hari bergelut dengan dunia literatur.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
30Apr/150

Training Intern di SABDA

Oleh:

Oleh: Liana*

Inilah training intern SABDA. Hari pertama, kami diberikan rencana materi training. Banyak istilah yang masih asing di telingaku, tetapi aku berusaha mengikuti terus karena materi training menarik, dan ternyata SABDA pun sudah mempersiapkan proyek untuk menyambut tahun 2020. Luar biasa .... O ya, pada awal training ini ada satu motto yang selalu kami ingat yaitu "We can't do it alone".

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
30Apr/151

Galau; “I Survived SABDA Training”

Oleh:

Oleh: Yusak*

Begitu mendarat di kota Solo, ternyata tidak seperti yang kubayangkan. Biasanya, ada background musik gamelan Jawa atau tembang-tembang Jawa (seperti kalau di film-film Indonesia jika mengambil setting di kota-kota di Jawa). Benar-benar salah besar dugaanku. Tapi ya wes lah, toh tidak sedang main film atau sinetron. Dijemput oleh salah seorang staf SABDA, kami langsung menuju ke tempat tujuan, Griya SABDA.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
16Apr/153

Sekolah di SABDA

Oleh:

Oleh: Yuni Liem*

Tidak banyak penjelasan yang aku terima ketika aku diminta untuk mengikuti pelatihan di SABDA. Dengan segala kebingungan dan ketidaktahuan itulah, tanggal 23 Maret 2015, aku berangkat ke Solo.

Setelah menikmati delay di bandara Soekarno Hatta, akhirnya aku mendarat juga di Solo. Dijemput oleh salah seorang staf YLSA, yang mengantarkan kami ke kantor Griya SABDA. Kami tiba di sana bertepatan dengan akan dimulainya persekutuan doa staf. Hal ini menarik perhatianku karena di dalam persekutuan doa ini, firman Tuhan dan renungan dibacakan lalu didiskusikan sejenak secara berdua-dua, kemudian hasil diskusi disharingkan ke dalam kelompok besar. Saya juga mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan sharing dari teman-teman yang baru pulang dari roadshow SABDA di Malang . Setelah itu, dilanjutkan dengan perkenalan seluruh staf dan kami, para tamu. Karena keterbatasan memory, rasanya sampai hari ini pun tidak semua nama staf aku hafal...^^''

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
13Apr/153

Training Tanpa Judul di SABDA

Oleh:

Oleh: Anin*

Lho, kok judulnya begitu ya? Lebih jelasnya lihat tulisan aneh di bawah ini ya. ^_^

Senin, 23 Maret 2015. Satu hari yang penuh dengan tanda tanya. Hari itu adalah hari pertama training di kantor SABDA. Training apa? Tidak tahu karena nggak ada judulnya training apa :D. Tapi yang jelas, banyak yang diajarkan. Tentang Digital Ministry, konsep pembuatan proyek web, prosesnya, teknisnya, dll..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
17Mar/150

Pemimpin Kristen Abad 21

Oleh:

Biasanya, kalau hari Jumat, ada acara rutin untuk semua staf YLSA -- senam pagi dan persekutuan doa di siang hari. Namun, Jumat, 27 Februari lalu, rutinitas kami ini ditiadakan karena ada acara khusus, seminar kepemimpinan Kristen, yang harus diikuti oleh staf YLSA mulai dari pagi sampai siang hari. Sebelumnya, kami sudah mendapatkan wawasan baru mengenai tema serupa, yaitu pemimpin 360 derajat, dari Evie, Setya, dan Hadi. Jika pembaca Blog SABDA ada yang belum tahu tentang pemimpin 360 derajat, wajib baca blog ini ya: "Sharing Hasil Belajar: Pemimpin 360 Derajat". 😀 Nah, kali ini, seminar kepemimpinan Kristen yang kami ikuti bertema "Menjawab Tantangan Kepemimpinan Kristen Abad 21", yang diselenggarakan oleh STT Berita Hidup.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
12Mar/155

Met Ultah Indah

Oleh:

Lagi konsen-konsennya ngedit, tiba-tiba Mei colek bahu saya. "Kumpul di dapur, Mbak Indah ulang tahun," katanya pelan supaya tidak terdengar oleh Indah. Tidak berapa lama, semua staf sudah berkumpul di dapur. Yans, yang menjadi MC acara, segera menjelaskan kepada semua staf bahwa hari ini semua staf berkumpul untuk merayakan ultah Indah secara sederhana. Itulah budaya YLSA dalam membangun rasa kekeluargaan antarstaf.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
12Mar/152

Pelajaran dari Sesi 3: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”

Oleh:

Oleh: Wiwin*

Seminar "Menjadi Manusia Bintang Lima" yang diadakan di Griya SABDA pada tanggal 21 Februari 2015, dibawakan oleh pembicara skala nasional, yaitu Andrias Harefa, BAA BSS.

Sesi ketiga dari seminar ini membahas tentang "problem yang dialami untuk menjadi manusia bintang lima". Bapak yang telah berhasil membawa putri-putrinya lebih maju dalam "Bible reading" dibanding dirinya sendiri ini, menjelaskan bahwa problem yang menghambat proses menjadi manusia bintang lima adalah "problem identitas". Problem identitas ini memang cukup signifikan pengaruhnya dalam proses menjadi "manusia bintang lima". Atas dasar apa/siapa konsep identitas ini dibangun akan menentukan manusia macam apa dia nanti; Tuhan atau dunia?

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
11Mar/150

Pelajaran dari Sesi 2: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”

Oleh:

Pelajaran dari Sesi 2 yang saya dapat dari seminar "Menjadi Manusia Bintang Lima" yang disampaikan oleh Bapak Andrias Harefa adalah:

Kita harus menggantungkan cita-cita kita setinggi bintang di langit. Namun demikian, kita harus tetap menyerahkan setiap langkah hidup kita kepada Tuhan karena kita adalah milik-Nya.

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
10Mar/152

Pelajaran dari Sesi I: Seminar “Menjadi Manusia Bintang Lima”

Oleh:

Oleh: Odysius*

Apa yang membedakan antara hotel bintang lima dan hotel-hotel yang lainnya? Kita mungkin akan membedakannya dari fasilitasnya yang lebih mewah, lebih nyaman, lebih komplet, dan lebih wah daripada hotel-hotel yang lain. Demikian juga dengan jenderal bintang lima. Apa yang begitu istimewa tentang mereka? Yang kita tahu, hanya ada tiga orang di Indonesia yang dianugerahi bintang lima, yaitu Jenderal Besar Soedirman, Jenderal Besar A.H. Nasution, dan Jenderal Besar Soeharto. Mereka diberi kehormatan untuk menggunakan pangkat ini atas jasa-jasanya yang sangat besar. Dari sini, kita bisa melihat bahwa bintang lima bukanlah sesuatu yang mudah diperoleh. Bintang lima bukanlah sesuatu yang gampangan. Bintang lima merupakan suatu pencapaian yang memerlukan dedikasi, pengorbanan, kesungguhan hati, serta diuji lewat waktu yang lama. Jika begitu, bagaimana dengan "manusia bintang lima"? Apa yang membedakannya dari manusia yang lain? Apakah kita bisa menjadi manusia bintang lima?

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini