Raker Cara Baru untuk Pelayanan YLSA yang Lebih Berbuah
Tahun ini, YLSA kembali menyelenggarakan rapat kerja (raker) mini. Raker mini ini bertujuan untuk mempertanggungjawabkan pelayanan SABDA selama semester 1, mulai dari laporan, evaluasi semester 1, sampai rencana kerja untuk semester 2. Karena awal tahun ini YLSA melakukan restrukturisasi, maka banyak hal harus dilaporkan dan ditinjau kembali bagaimana pelaksanaannya. Oh ya, saat ini divisi-divisi di YLSA dikategorikan dalam engagement dan produksi. Bagian engagement terdiri atas divisi Ministry Learning Center (MLC), Biblical Engagement (BE), dan Customer Engagement (CE). Untuk bagian produksi, terdiri atas divisi ITS, SABDA ME+DIA, dan SABDA Resources (SR).
Cetak tulisan iniDivisi Ministry Learning Center YLSA
Shalom sahabat SABDA. Mengucap syukur kepada Tuhan karena bisa menyambut tahun 2021 dengan semangat dan sukacita. Tahun lalu, banyak hal yang tidak mudah untuk dilewati dan banyak pergumulan yang harus didoakan. Kini, pada 2021 pun, kita tentu masih akan menjumpai tantangan baru untuk terus mau beradaptasi dan mengembangkan diri. Tahun ini, YLSA mengalami restrukturisasi -- sebelumnya memiliki 4 divisi (ITS, Me+DIA, Digital Resources Ministry, Digital Learning), kini YLSA memiliki 6 divisi (ITS, Me+DIA, SABDA Content, Bible Engagement, Ministry Learning Center, Customer Engagement). Wah, bagi saya, pembagian divisi kali ini cukup banyak. Restrukturisasi ini sudah direncanakan dan terus digumulkan sejak akhir tahun 2020, tepatnya Desember. Dengan adanya restrukturisasi ini, diharapkan YLSA dapat terus melayani masyarakat kristen Indonesia dengan efektif, relevan, dan mengutamakan engagement dengan para Sahabat SABDA.
Cetak tulisan iniSemangat Baru dalam Struktur dan Divisi yang Baru!
Oleh: NiLuh
Bersyukur atas anugerah Tuhan karena boleh melewati tahun 2020 dengan baik. Meskipun tidak mudah dan penuh tantangan, tetapi Tuhan senantiasa menyertai. Pada tahun 2021 ini, saya pindah ke kota Solo, Jawa Tengah, untuk bergabung dalam pelayanan YLSA. Awal tahun ini, banyak hal baru saya temukan, mulai dari tempat/lingkungan, teman-teman, keluarga, pengalaman sampai ilmu-ilmu baru yang belum pernah saya dapatkan dan kerjakan sebelumnya, baik dalam pekerjaan maupun pelayanan yang pernah saya lakukan. Ketika saya masuk menjadi staf di YLSA, tepatnya pertengahan Desember 2020, YLSA sedang mengadakan Rapat Kerja (Raker) untuk rencana restrukturisasi. Ada divisi-divisi baru yang akan dibentuk untuk meningkatkan pelayanan supaya lebih baik pada 2021.
Cetak tulisan iniPresentasi di YLSA: Design Mistakes
Oleh: Lukas A
Shalom, saya Lukas Ardandireza, staf part time di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). Hari Jumat, 07 Februari 2020 merupakan hari yang spesial bagi saya sebab saya telah melewati masa 2 bulan waktu percobaan sebagai staf baru di YLSA. Saya tergolong staf yang paling muda bila dibandingkan dengan teman-teman yang lain di YLSA. Sebagai informasi, saya masih berkuliah dan mengambil bidang Desain Komunikasi Visual di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Solo. Saat ini saya sudah memasuki semester 6, semester yang tergolong tua bagi mahasiswa S1. Kondisi inilah yang melatarbelakangi saya mengambil pelayanan sebagai staf part time, bukan full time di YLSA.
Cetak tulisan iniPelajaran dari TED-Mini di YLSA: Dua Kebohongan yang Menakutkan
Mengakhiri Januari 2020 dengan excitement tinggi setelah berhasil melewati bulan pertama tahun 2020. Awal Februari, saya langsung dihadapkan dengan kebiasaan yang lumayan baru di kantor, yaitu presentasi TED-Mini. Sebenarnya, kebiasaan positif ini sudah berlangsung sejak tahun 2019 lalu (atau mungkin malah sudah ada sejak sebelum saya bergabung di sini). TED-Mini sendiri kurang lebih terinspirasi oleh kegiatan TEDx/talk (Technology, Entertainment, and Design), yang dimulai di Amerika pada tahun 1984. Semangat dari kegiatan TEDx/talk sendiri adalah Ideas Worth Spreading, yang berarti "sebuah ilmu atau ide akan lebih berguna apabila dapat disebarkan kepada banyak orang". Semangat inilah yang agaknya coba diadaptasi oleh Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), secara khusus guna menanamkan kebiasaan melakukan riset serta meningkatkan kecakapan berbicara di depan publik (public speaking) untuk para staf di dalamnya. Meskipun hampir serupa dengan prinsip TED pada umumnya, yaitu "berbagi ide/ilmu apa pun", tetapi bedanya, TED-Mini di YLSA haruslah mengandung "nilai kebenaran dari Allah" (meskipun tidak selamanya harus tentang Alkitab dan Alkitab). Jadi, materi TED-Mini tidak hanya memuaskan sisi kognitif para audiens, namun juga bisa diambil pelajarannya. Setelah memaparkan terms and conditions pada pertemuan sebelumnya, hari Senin, 3 Februari 2020, pemateri pertama maju ke depan membawakan sebuah video dari Pastor Francis Chan bertajuk "Dua Kebohongan yang Menakutkan". Blog ini ditulis sebagai bentuk tanggapan sekaligus refleksi saya setelah menyaksikan video tersebut.
Cetak tulisan iniPengalaman Magang di YLSA: Orientasi yang Menambah Wawasan
Oleh: Gabriel Gilang Pratama
Tuhan menolong kita! itulah kalimat yang terucap setelah mengadakan stand-up meeting harian bersama dengan beberapa mentor dan teman magang saya. Sebelum menceritakan kembali tentang kehidupan magang saya, perkenalkan nama saya Gabriel Gilang Pratama, para staf dan teman saya biasa memanggil Gabi atau Gabriel. Sudah dua bulan saya menjalani magang dengan tiga orang teman saya, mereka adalah Senda, Maya, dan Nike. Kami berasal dari Universitas Kristen Satya Wacana, Fakultas Bahasa dan Seni, Program Sastra Inggris.
Cetak tulisan iniOuting #SABDA25 di Waterboom Cokro Tulung, Delanggu
Tanggal 1 November 2019, merupakan momen tidak terlupakan karena saya dan keluarga besar Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) mengikuti outing alias piknik bersama. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai ucapan syukur atas terselenggaranya #SABDA25 sekaligus perpisahan dengan staf magang dari Universitas Kristen Satya Wacana. Destinasi kami adalah tempat wisata air di kawasan Delanggu, tepatnya di Waterboom Cokro Tulung.
Cetak tulisan iniPengalaman Magang Dua Bulan di YLSA
Oleh: Descenda
Perkenalkan saya Descenda Angelia Putri, biasa dipanggil Senda. Selama dua bulan, saya magang di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) bersama tiga teman saya dari Fakultas Bahasa dan SeniUniversitas Kristen Satya Wacana.
Cetak tulisan iniPengalaman Magang di YLSA: Seni Menerjemahkan
Oleh: Nike
Perkenalkan saya Eunike. Teman-teman saya biasanya memanggil saya dengan nama Nike. Saya adalah mahasiswi jurusan Sastra Inggris di Universitas Kristen Satya Wacana. Saya sudah magang di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) bersama tiga teman saya, yaitu: Senda, Gabriel, dan Maya.
Cetak tulisan iniDua Bulan Magang yang Tak Terlupakan
Oleh: Maya
Waktu berlalu begitu cepat. Itulah perasaan saya ketika magang selama dua bulan di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) berakhir. Saya, Gabi, Senda, dan Nike merasa sangat beruntung mendapat kesempatan dari Tuhan untuk belajar banyak hal di YLSA. Bukan hanya dari segi keterampilan ataupun kreativitas, tetapi saya juga bertumbuh secara rohani. Saya memiliki banyak teman baru dengan karakter yang berbeda-beda. Di sini, saya belajar untuk membangun relasi yang baru dengan para staf. Awalnya, saya masih malu-malu. Namun, setelah mulai membaur, saya justru merasa sebagai staf tetap di sini dan sudah seperti keluarga sendiri. Selain itu, saya juga bersyukur dan sangat berterima kasih kepada ketiga mentor saya, Bu Evie, Mbak Santi, dan Mbak Okti yang telah membimbing saya dan teman-teman selama kami magang di YLSA. Secara khusus juga untuk Ibu Yulia yang dengan tangan terbuka mau membina saya dan teman-teman selama dua bulan ini. Begitu banyak pelajaran, nasihat, dan masukan yang kami dapat selama berada di YLSA dan itu sangat bermakna serta berguna bagi saya secara pribadi.
Cetak tulisan ini