Belajar Menulis Skrip untuk Video Kreatif
Berawal dari mendapatkan brosur digital webinar tentang penulisan skrip di salah satu grup penulisan, saya langsung terpikir “Wah, sepertinya bagus nih kalau teman-teman di SABDA juga ikutan”. Akhirnya, pada Kamis, 18 November 2021, 12 staf yang biasanya terlibat dalam proses penulisan skrip mengikuti webinar ini via Zoom. Asyik!!! Karena SABDA sendiri juga sedang giat membuat video-video tutorial, edukasi, promosi, dan lain-lain, webinar ini akan menjadi salah satu kesempatan bagi kami untuk belajar lagi dan mengembangkan diri. Secara internal, kami sendiri sudah mendapatkan training-training seperti ini. Namun, kami tetap perlu belajar juga dari orang lain untuk referensi.
Webinar berjudul “Temu Online Belajar Penulisan Skrip untuk Video Kreatif” ini diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Kehumasan Ditjen Ketenagalistrikan. Meski SABDA adalah lembaga pelayanan, tetapi kami tidak menutup kesempatan untuk bisa belajar dari banyak sumber. Acara ini memang bersifat umum/sekuler, tetapi kami ingin menambah wawasan atau referensi untuk bisa menulis skrip video dengan lebih baik lagi dalam konteks pelayanan SABDA.
Selama dua jam, pkl. 10.00 – 12.00 WIB, acara yang dihadiri lebih dari 250 orang ini berlangsung lancar. Presentasi pertama disampaikan oleh Udd Sondakh, pemegang rekor 100 kali juara 1 kompetisi video nasional. Materinya menitikberatkan pada bagaimana menggali ide, mengolah ide, dan membuat skrip dasar. Menggali ide kreatif bisa didapat dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, dan media, baik televisi, YouTube, maupun radio. Ide-ide yang didapat bisa diolah sesuai kepentingan, bisa dijadikan entertainment, edukasi, atau kontroversi. Perlu kreativitas dalam pembuatannya untuk menghasilkan skrip yang baik. Oh ya, skrip harus memiliki komponen opening (hook 3 – 10 detik di awal supaya menarik), konflik dan solusi, dan penutup. Untuk peralatan, bisa menggunakan beragam jenis software (Kine Master, In Shot, Adore Premiere Clip, Carve, app dari iOS atau Android).
Melanjutkan presentasi pertama, Adiep Haryadi, Chief of Information Officer (CIO) Awrago, menyampaikan mengenai “Membuat Story Board”. Ibarat bepergian memerlukan peta, membuat video juga memerlukan story board supaya nantinya kita tidak tersesat dalam cerita. Story yang dimaksud adalah cerita yang menghubungkan titik awal (alasan atau masalah) dan tujuan (target atau solusi). Adieb menekankan adanya 4 proses penting dalam membuat produk kreatif, yang disebutnya dengan 4P Pembuatan Produk Kreatif:
Persiapan:
• Aktivitas: Menyusun konsep, mencari/memilih/memilah sumber informasi, menentukan prioritas informasi.
• Hasil: Taklimat (brief), sumber informasi.
Penyusunan:
• Aktivitas: Membuat storyline, membuat storyboard, mengolah informasi, dan menyusun skrip.
• Hasil: Storyboard, informasi olahan, naskah/skrip, daftar aset produksi
Pengembangan:
• Aktivitas: Produksi, pascaproduksi.
• Hasil: Draft, hasil revisi.
Penyelesaian:
• Aktivitas: Publikasi
• Hasil: Produk final
Menyimak materi di sepanjang acara ini, meski hampir 2 jam, tetap terasa santai. Ada beberapa contoh video yang diputar di sela-sela presentasi dapat membuat peserta bersemangat dan tidak jenuh mengikuti sesi demi sesi. Oh ya, di bagian terakhir presentasi, Adieb menyampaikan beberapa tips membuat story board:
• Metode membuat video: mulai dari subtansi atau mulai dari ide kreatif (riding the wave, momentum).
• Buat struktur inti: isi, penutup (kembangkan cerita dan tambahkan elemen pelengkap, misal humor atau lainnya).
• Sebagai referensi visual, cari foto free license untuk video shooting atau buat sketsa sederhana untuk animasi.
• Beda bentuk video (lifeshoot, animasi, dll.), beda detail pembuatannya.
Saya belajar banyak dari webinar ini. Salah satunya diingatkan lagi untuk memiliki kreativitas dalam menemukan dan mengolah ide, serta ketika menuangkannya menjadi skrip video. Selain saya, tentunya teman-teman SABDA lainnya yang mengikuti webinar ini juga belajar sesuatu dari materi ini. Semoga kami dapat menerapkan prinsip-prinsip baik dari materi kali ini untuk diterapkan dalam proses penulisan skrip supaya pelayanan SABDA dapat semakin maju.
Cetak tulisan ini
Leave a comment