Blog SABDA
2May/230

Teknologi Itu Peluang (Bukan Ancaman) bagi Gereja


“… Akan tetapi, mereka menyimpan anggur yang baru ke kantong kulit yang baru pula sehingga keduanya terpelihara.” (Matius 9:17c, AYT)

Saya tertarik ketika melihat bagian ini dijadikan sebagai ayat pembuka dalam seminar Go Grow! Church Ministry, Digitally! yang dibawakan Pastor Liem Pik Djiang, M.Th pada 18 April 2023. Ayat tersebut menjadi sangat relevan ketika dipakai dalam konteks pelayanan gereja pada zaman digital ini. Anggur sendiri dapat melambangkan sesuatu yang ilahi dari Tuhan, bisa berupa hikmat, pengertian yang Tuhan bukakan, sistem yang baru, strategi yang baru, dsb. Sementara, kantong kulit lama bisa berarti tradisi keagamaan yang sudah lama, yang sudah bercampur dengan tradisi manusia, yang bisa bersifat mengikat/terikat dan kurang fleksibel. Dalam konteks pelayanan gereja zaman modern, gereja juga dapat terikat dengan tradisi atau kebiasaan lama, dan sulit, atau bahkan, tidak dapat menerima cara-cara atau sistem yang baru jika mereka berpandangan sempit dan kolot. Itu juga yang mungkin jadi penyebab mengapa gereja banyak ditinggalkan oleh anak muda atau generasi milenial. Zaman makin modern, tetapi gereja tetap tinggal pada abad ke-18 atau 19. Ga nyambung, euy.


Meski sudah sering diucapkan dan terdengar klise, tetapi perkembangan teknologi dan informasi sungguh merupakan peluang yang Allah berikan bagi gereja untuk bermisi dan menjangkau secara lebih luas. Gawai, berbagai platform media sosial, dan internet merupakan sarana yang dapat dipakai gereja dengan doktrin yang sehat untuk melayani dengan lebih efektif dan efisien. Tentu, ada dampak dan ekses-ekses negatif dari teknologi dan media sosial yang digunakan secara tidak sehat. Namun, itu tentu tidak dapat menafikan manfaat teknologi yang sangat besar bagi pekerjaan dan tujuan Allah. Nah, untuk secara lengkap mengetahui apa yang dijelaskan oleh Pastor Liem Pik Djiang mengenai topik ini, silakan menyaksikan seminar tersebut melalui tautan berikut ini
https://youtu.be/RCkZs7FfxHA

Meski tidak termasuk sebagai golongan milenial, Gen Z, digital native, apalagi kaum techie yang sangat melek teknologi, tetapi saya pribadi melihat teknologi digital sebagai peluang, bukan ancaman, untuk diraih dan digunakan demi kepentingan pekerjaan Tuhan. Dengan keterbatasan jarak, geografi, budaya, bahasa, dan berbagai tantangan lain yang harus gereja hadapi untuk bermisi, bersaksi, bersekutu, dan melayani, teknologi menjadi jawaban yang Tuhan sediakan untuk mengatasi berbagai keterbatasan tersebut. Selama kita menjadi Tuan yang berhikmat dengan mengandalkan kebenaran firman Tuhan, teknologi sungguh dapat menjadi pembantu yang berguna bagi pelayanan. Just be smart, be wise, and stay biblical.

Salam IT4GOD!

Okti

Tentang Okti

Okti Nur Risanti telah menulis 47 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.