Blog SABDA
17Jun/210

Bedah Kitab Rut

Oleh: Hartawan

Klub Baca Buku Sabda (KBBS) mengadakan kegiatan Bedah Kitab Rut. Dalam kegiatan ini, setiap peserta diajak untuk membaca, mengamati, dan menggali bagian-bagian yang berkesan dalam kitab Rut. Semacam penggalian dan pendalaman Alkitab yang dilakukan bersama-sama secara online. Unik sekali! Lantas apa yang dilakukan dalam kegiatan bedah kitab itu? Pertama-tama, kami dibagi ke dalam grup-grup belajar yang masing-masing beranggotakan 20-an orang. Ada moderator dan admin yang mendampingi dan menolong kami selama kegiatan berlangsung. Kemudian, setiap peserta diajak untuk membaca dan mempelajari satu pasal per hari dengan menggunakan metode S.A.B.D.A., yang merupakan singkatan dari Simak, Analisa, Belajar, Doa/Diskusi, dan Aplikasi.

Bagi saya secara pribadi, membaca kitab Rut awalnya terasa seperti membaca kisah fiksi roman. Mengapa begitu? Sebab, dalam kitab Rut, dikisahkan tentang keluarga Elimelekh yang menghadapi bencana kelaparan dan memutuskan pindah dari Betlehem-Efrata ke Moab agar bisa bertahan hidup bersama Naomi dan kedua anak lelaki mereka, Mahlon dan Kilyon. Keluarga ini kemudian berkembang karena anak-anak lelaki mereka menikah dengan Orpa dan Rut, keduanya berkebangsaan Moab. Namun, awan kesusahan tidaklah berlalu dari keluarga mereka. Elimelekh meninggal, kemudian Mahlon dan Kilyon pun meninggal. Keluarga ini akhirnya berisikan para janda. Naomi yang menjadi kepala keluarga kemudian mendengar berita baik bahwa di kampung halamannya, keadaan sudah membaik dan situasi kelaparan sudah berakhir. Tuhan sudah memulihkan keadaan, dan Naomi melihat ini sebagai kesempatan yang Tuhan berikan kepadanya untuk pulang ke kampung halamannya.

Naomi memutuskan untuk pulang dan dia bermaksud mengizinkan kedua menantunya, Orpa dan Rut, untuk tidak lagi terikat dengannya. Kalau mereka tetap terikat dan ikut dengan Naomi, dia tidak bisa menjamin kedua menantunya itu akan mendapatkan suami dan membangun keluarga baru karena Naomi sendiri tidak mempunyai anak lagi. Naomi mengharapkan agar kedua menantunya dapat memiliki masa depan dan kehidupan yang baik dengan menikah kembali dan membangun rumah tangga baru bersama laki-laki lain. Dari kedua menantunya itu, hanya Rut seorang yang bersikeras mengikuti mertuanya pulang ke kampung halamannya di Betlehem-Efrata.

Mengapa Rut bisa mengotot begitu? Apa yang akan terjadi kemudian kepada kedua pribadi tersebut? Masa depan dan kehidupan seperti apa yang akan mereka miliki? Nah, di sinilah keseruannya. Melalui kegiatan bedah kitab ini, akhirnya ada banyak hal yang bisa didapatkan dari alur cerita kehidupan keluarga Elimelekh. Setelah menggali dan mendapatkan pelajaran dari perikop yang dipelajari secara pribadi, setiap peserta kemudian diajak untuk membagikan hasil penggaliannya dalam diskusi grup. Hal ini menjadi berkat bagi kami yang mengikutinya. Bagaimana bisa? Ya, karena setiap peserta membagikan berkat yang mereka dapat. Oh ya, setiap peserta juga diatur untuk mempelajari bagian yang berbeda sehingga dalam satu grup, akan ada 20 hasil penggalian yang beragam dan saling melengkapi.

Dari kegiatan bedah kitab Rut ini, saya melihat banyak aspek yang bisa dipelajari untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa aspek tersebut, antara lain: relasi mertua dan menantu, bagaimana mengambil keputusan yang baik, menghadapi konsekuensi dari keputusan yang telah diambil, bagaimana sebaiknya hidup sebagai sebuah komunitas, memahami dan mempraktikkan aturan-aturan yang telah diberikan Tuhan dalam berkeluarga, menjadi pribadi yang mau melakukan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan Tuhan, dan masih banyak lagi. Selain itu, saya melihat tujuan global Allah, yaitu PENEBUSAN, yang terus dikerjakan Allah dari waktu ke waktu dengan kemajuan yang semakin jelas dan terarah. Mengapa? Karena kisah Rut ini menjadi gambaran tentang pemeliharaan Allah bagi keluarga pilihan-Nya dalam mengarungi tantangan dan problematika kehidupan rumah tangga. Sebagai bonus, kisah ini juga memiliki kaitan dengan Raja Daud, yang nantinya akan menjadi nenek moyang Tuhan Yesus, Juru Selamat Anda dan saya.

Membaca dan mempelajari Alkitab itu asyik dan seru, bukan? Alkitab bukanlah buku kuno dan membosankan. Alkitab adalah buku yang ajaib dan selalu memberikan kehidupan bagi kita yang mau mempelajarinya. Bila ada kesulitan atau rasa malas untuk membaca dan mempelajari Alkitab, mari bergabung di Klub Baca Buku Sabda dan juga grup yang mengadakan kegiatan membaca dan mempelajari Alkitab bersama. Dengan ikut dalam grup, kita memiliki rekan untuk bersama-sama bertumbuh dan belajar!

Soli Deo gloria!

Tentang Penulis Tamu

telah menulis 197 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.