Blog SABDA
22Dec/200

Natal Sekolah Minggu: Bahan dan Cara Mengajar

Pandemi mengakibatkan seluruh kegiatan pendidikan di Indonesia mengalami perubahan bentuk proses pembelajaran, dari yang tadinya bertatap muka antarguru dan murid berubah menjadi sistem belajar daring. Tidak terkecuali pelayanan sekolah minggu. Bahkan, Natal kali ini pun mengalami dampak tersebut, dilaksanakan secara daring. Akibatnya, pelayanan sekolah minggu sekarang terkesan tidak merata. Ada beberapa bagian yang bisa melakukan ibadah online dan beberapa bagian lagi sama sekali tidak bisa melakukannya. Melihat kondisi sekarang ini, pelayanan sekolah minggu menjadi bagian yang harus dipikirkan oleh gereja. Gereja perlu meningkatkan kemampuan teknologi bagi guru sekolah minggu dan orang tua untuk menguatkan kemampuan orang tua akan pengetahuan Alkitab dan keterampilan untuk mengajar anak di rumah.

Selama mempersiapkan materi ini kemarin, saya sendiri tertegur. Ternyata, saya sendiri pun kurang peduli dengan kondisi anak-anak sekarang, khususnya dalam hal perayaan Natal pada masa pandemi ini. Karena kondisi membuat saya tidak bisa terjun langsung, saya hanya bisa mendoakannya. Bersyukurlah ketika teman-teman diberi kesempatan untuk dapat menolong mereka secara langsung. Untuk itu, saya mendorong kita semua, khususnya guru sekolah minggu, yang terjun di pelayanan anak, bahkan orang tua, mari kita memperhatikan mereka lebih lagi. Karena mereka sangat membutuhkan pertolongan dan bimbingan dari kita. Natal kali ini pun walau mungkin harus dirayakan dengan cara yang berbeda, kesan dan pesan yang mereka dapatkan kiranya tetap sama, bahkan lebih lagi.

Selama pandemi, tentunya kita dapat melihat banyak anak lebih sering berinteraksi dengan gadget. Mulai dari mengerjakan tugas sekolah, bermain games, hingga mengikuti ibadah. Bisa dikatakan bahwa, interaksi anak-anak dengan gadget meningkat berkali-kali lipat dibanding sebelum pandemi. Tentunya ini menjadi salah satu hal yang harus kita soroti, dalam menentukan bagaimana metode melayani anak-anak sekolah minggu dengan baik. Kita harus tahu, anak sekarang itu adalah anak-anak yang memiliki otak yang terus lapar, aktif, dan kreatif. Ingin terlibat aktif dalam banyak hal, penasaran dengan berbagai hal, dan menginginkan cara-cara yang baru, tetapi memang seperti itulah cara mereka belajar sekarang. Jadi, kita harus tahu cara mengarahkan dan membuat mereka supaya tetap di jalur yang benar. Mari sebagai pemimpin generasi anak sekolah minggu zaman now ini, kita mau terus belajar sehingga kita dapat belajar dan bereksplorasi bersama-sama dengan generasi zaman now ini. Terkadang sebagai orang tua, kita juga perlu masuk ke dunia mereka. Jadikan anak-anak tersebut sebagai sahabat, supaya mereka mau terbuka dan kita bisa paham dengan dunia mereka. Dengan demikian, sebagai orang tua dan guru sekolah minggu, kita paham apa yang menjadi kebutuhan mereka. Meski ada banyak kendala yang harus kita hadapi, gereja harus tetap memikirkan bagaimana tetap bisa mengembangkan pelayanan sekolah minggu tersebut, terutama untuk Natal anak pada bulan ini. Natal sekolah minggu bisa dilakukan dengan tetap bermakna dan relevan sesuai perkembangan anak dan kondisi sekarang ini.

Melalui presentasi SABDA Live dalam seri Natal yang berjudul “Natal Sekolah Minggu: Bahan dan cara mengajar”, kita sudah belajar banyak mengenai anak, cara belajar dan pembelajaran mereka, bagaimana penerapannya pada masa pandemi ini, bahan, serta contoh juga sudah diberikan. Mari dengan memanfaatkan hal-hal yang sudah diberikan tersebut, kita modifikasi perayaan Natal anak sekolah minggu secara daring tersebut dengan kreativitas yang dimiliki oleh guru sekolah minggu. Natal anak tetap bisa dilaksanakan dengan penuh sukacita, relevan, dan tetap pada jalur yang benar, sesuai dengan firman Tuhan. Melalui Natal tersebut, kita sampaikan kepada mereka bahwa perayaan Natal bukan hanya berbicara tentang meriahnya perayaannya, kado yang diterima, dan berkumpul dengan teman-teman, Natal tidaklah sedangkal itu. Kita tanamkan dalam hati mereka bahwa Natal lebih daripada semuanya itu, yaitu Tuhan Yesus telah menjadi manusia dan hidup bersama-sama dengan kita supaya kita beroleh hidup yang kekal.

“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” (Amsal 22:6) Biarlah kiranya ayat ini tetap menjadi dasar ketika saya dan kita semua memimpin anak-anak yang Tuhan percayakan kepada kita, baik kita sebagai orang tua, guru sekolah minggu, pemimpin gereja, dan yang berkecimpung di pelayanan anak.

Theresia

Tentang Theresia

Theresia Marbun telah menulis 27 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.