Rapat Visi Yayasan Lembaga SABDA
Oleh: Yosua Andy
Shalom sobat blog SABDA yang setia!
Senang sekali rasanya bisa memiliki kesempatan untuk menyampaikan kesan saat mengikuti RaVi atau Rapat Visi Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) tahun 2020 yang baru pertama kali diadakan selama YLSA berdiri! Wow!
Nah, melalui tulisan ini, saya hendak berbagi informasi tentang rapat visi tersebut. Mula-mula, rapat visi ini diawali dengan pujian, doa, dan penjelasan apa itu rapat visi. Setelah itu, dilanjutkan dengan presentasi yang menyampaikan tentang sejarah, visi, dan misi YLSA secara singkat. Banyak hal yang saya baru ketahui dari presentasi dalam rapat visi ini. Mulai dari letak kantor YLSA di Solo yang awalnya saya pikir berada di kota besar, pergantian logo YLSA, dan bahwa YLSA juga merupakan lembaga nonprofit, nonkomersial, serta tetap bertekad untuk netral dan tidak menjadi bagian dari denominasi gereja mana pun.
Lalu, apa sih yang menjadi dasar pendirian YLSA? Itu semua karena panggilan Tuhan. Berawal dari pesatnya perkembangan teknologi yang dilihat Ibu Yulia ketika sedang menempuh studi di Amerika, sementara di Indonesia belum tersedia Alkitab dalam bentuk digital. Maka pada tahun 1993, dimulailah pergumulan untuk menjadi jembatan antara Alkitab dan Teknologi hingga pada akhirnya tahun 1994, dengan semangat tersebut, lahirlah YLSA.
YLSA juga memiliki strategi dalam menghadapi kemajuan teknologi yang disingkat sebagai BEST:
B-ible
E-ngagement
S-tudy system
T-echnologies
Semuanya dirangkum dengan satu tujuan, yaitu menyediakan Alkitab digital dan literatur Kristen serta alat pendukung studi Alkitab untuk generasi X hingga generasi seterusnya.
Sesi berikutnya adalah presentasi mengenai IT4God. Segmen yang menurut saya sangat menarik, terlebih dengan kutipan ayat yang mendukung visi YLSA ini. Lalu, apa yang dimaksud dengan IT4God? Secara sederhana, IT4God adalah visi bahwa teknologi digunakan untuk kemuliaan Tuhan. Sobat, kemajuan teknologi saat ini dapat dikatakan sangat cepat. Dari zaman dahulu ketika segala hal dikerjakan dengan mengandalkan proses manual yang lama, hingga zaman sekarang di mana dunia dalam genggaman dan hanya sejauh ujung jari kita. Teknologi juga menawarkan efisiensi, menghubungkan semua orang di dunia melalui internet, serta masih banyak hal lainnya yang berdampak positif. Walaupun tentunya terdapat hal-hal negatif apabila teknologi tersebut disalahgunakan, sebagaimana juga semua hal lainnya di dunia ini.
Jadi, bagaimana hubungan teknologi dengan Tuhan? Teknologi diciptakan oleh manusia yang diilhamkan oleh Tuhan dengan tujuan memuliakan-Nya. Jadi, teknologi adalah dari Tuhan dan untuk Tuhan. Kolose 1:16 mencatat, “Sebab, oleh Dia, segala sesuatu yang ada di surga dan di bumi diciptakan, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik takhta, kekuasaan, pemerintah, maupun penguasa. Segala sesuatu telah diciptakan melalui Dia dan untuk Dia.”
Banyak materi lain yang juga disampaikan dalam rapat visi ini. Mulai dari media sosial untuk studi Alkitab bagi digital natives dan pentingnya belajar Alkitab di gereja beserta tantangannya. Disampaikan juga tentang alat-alat studi Alkitab yang dimiliki oleh YLSA, training for bible study trainer, serta sejarah Alkitab masa depan. Wait, apa itu sejarah Alkitab masa depan? Jadi sejak saat ini, YLSA sudah mempersiapkan hal-hal yang akan diperlukan oleh generasi beta dan seterusnya agar dapat melakukan studi Alkitab di masa mendatang. Contohnya: Alkitab dan bahan kekristenan dalam bentuk e-paper, graph bible, bahkan pengembangan dari teknologi yang ada sekarang, yaitu virtual reality dan cyberspace.
Dan, yang paling berkesan adalah ketika Ibu Yulia menyampaikan presentasi tentang Tren 2020. Salah satunya adalah tren pola hidup kelas menengah dan atas, yang banyak orang saat ini lebih memilih untuk belanja atau traveling agar dapat diunggah di media sosial mereka, dengan tujuan terlihat ‘wow’ dan menjadi inspirasi bagi orang lain. Akibatnya, banyak orang dari berbagai kalangan yang ingin mengikuti gaya hidup tersebut. Sekilas memang tidak terlihat dampak negatifnya, akan tetapi hal ini menjadi contoh nyata bahwa fokus orang-orang pada zaman ini adalah pada hal-hal fana dan tidak lagi pada hal-hal yang bersifat kekekalan.
Dalam sesi penutup, ditekankan kembali bahwa YLSA harus tetap memegang teguh visi dan misi yang telah ditetapkan dan menyadari bahwa itu adalah visi Tuhan. Berusaha konsisten dan menjadi jembatan antara Firman-Nya dan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sukses selalu untuk YLSA dan tetap menjadi berkat bagi semua orang.
Cetak tulisan ini
Leave a comment