Doa Semalam Ceria YLSA
Hari Rabu, 16 Oktober 2013 adalah hari pertama seluruh staf YLSA mulai berkantor lagi setelah “weekend” panjang pada minggu sebelumnya. Pada hari itu, saya dan Pak Joko diberi amanat oleh Mbak Evie untuk menyusun acara Doa Semalam Ceria yang akan dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Oktober 2013. Acara ini merupakan rangkaian acara Bulan Doa di Yayasan Lembaga SABDA selama bulan Oktober. Karena masih amatiran, saya cukup bingung dan banyak merepotkan teman-teman staf lain dengan pertanyaan seputar acara doa ini. Awalnya, bahkan saya agak pesimis. Selain karena tidak begitu memahami konsepnya, saya juga baru saja sembuh dari sakit dan masih kurang fit. Tetapi, kekhawatiran saya berubah saat mengikuti acara doa malam itu.
Acara dimulai pukul sembilan malam dengan dibuka oleh Ade sebagai MC pertama. Kami semua menyanyikan lagu-lagu pujian yang bertemakan kemuliaan Allah. Setelah beberapa lagu dinaikkan, kami mendengarkan renungan mengenai pentingnya doa. Kami juga diberi kesempatan untuk berdiskusi berdua-dua mengenai alasan kami berdoa setiap hari. Dari hasil diskusi kecil itu, kami saling berbagi dengan kawan-kawan yang lain mengenai motivasi kami ketika berdoa. Kemudian, kami mulai dijelaskan kembali bahwa doa adalah kebutuhan orang percaya dan cara untuk kita hidup lebih dekat dengan Tuhan. Saya pribadi merenungkan kata-kata tersebut dan merefleksi motivasi dan kehidupan doa saya selama ini.
Sesi berikutnya dimulai sekitar pukul dua belas malam. Bayu dan Ryan memimpin kami untuk menyanyikan beberapa lagu pujian. Di sesi ini, masing-masing divisi membagikan hasil-hasil yang telah dicapai sampai saat ini. Kami sungguh mensyukuri penyertaan Tuhan dalam pelayanan kami. Tanpa pimpinan Tuhan, kami tidak dapat mencapai hasil seperti ini. Untuk hal-hal yang belum tercapai, kami berdoa agar Tuhan terus memberi semangat sehingga sampai akhir tahun nanti semua pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik.
Waktu menunjukkan pukul dua pagi. Acara dilanjutkan dengan dipimpin oleh Sdr. Teddy. Setelah menyanyikan lagu pujian, kami diberi kesempatan untuk membagikan ucapan syukur atas doa-doa yang telah dijawab oleh Tuhan. Semua staf cukup antusias menceritakan berkat Tuhan yang dirasakan secara pribadi, tetapi apa daya waktu terbatas. Alhasil, hanya sebagian staf saja yang memperoleh kehormatan untuk berbagi pengalaman mereka. Selanjutnya, kami membagikan juga doa-doa kami yang belum dijawab oleh Tuhan, termasuk saya. Saat sharing, ada yang terharu, ada yang biasa saja, bahkan ada juga yang berkaca-kaca. Namun, kami merasa sangat dikuatkan karena teman-teman staf yang lain turut mendukung kami dalam doa saat itu.
Akhirnya, kegiatan acara “Doa Semalam Ceria” ini pun selesai sekitar pukul lima pagi. Saya sangat bersukacita bisa mengikuti kegiatan ini karena selain dapat merefleksi kehidupan saya, saya juga merasa sangat dikuatkan oleh rekan-rekan yang lain dalam persekutuan doa tersebut. Walaupun ada sedikit efek samping karena jam tidur yang berubah, tetapi tidak sebanding dengan hadirat Tuhan yang boleh saya rasakan sepanjang malam itu.
Cetak tulisan ini
Leave a comment