YLSA Punya Septictank Baru
WC.., siapa yang tidak tahu tempat untuk apa itu, dan setiap kita pasti sangat membutuhkan “keberadaan” WC — tanpa terkecuali di kantor YLSA. Beberapa waktu yang lalu, kami — staf YLSA cukup kalang kabut ketika mau ke WC, karena WC di kantor sedikit bermasalah. Akibatnya, ketika ada “keperluan” untuk ke WC, kami terpaksa meminjam WC dari anak kost “Eplekenyes” (untung gratis :)). Oya, untuk sekedar informasi saja, di kantor YLSA ada tiga WC, tapi entah kenapa, ketiganya mengalami masalah pada saat yang sama T_T.
Dugaan kami semula yaitu karena septictank YLSA penuh dan perlu disedot. Namun celakanya, tidak ada yang tahu dengan pasti di mana letak septictanknya, sehingga setiap kali ada rencana hendak disedot, selalu terkendala. Akhirnya Ibu Yulia sebagai pimpinan di YLSA, memutuskan untuk membuat septictank baru. Sekitar akhir Oktober yang lalu, dimulailah proyek pembuatan septictank baru (sekaligus untuk ketiga WC kantor).
Ketika dilakukan pembongkaran, ternyata ditemukan salah satu penyebab tersumbatnya salah satu saluran pembuangan. Benda tersebut adalah sikat yang biasa digunakan untuk membersihkan WC. Diduga (kayak penelitian ilmiah aja :)), ada orang yang mencoba membersihkan lubang WC, tapi sikatnya terlepas sehingga tertinggal di dalam saluran. Entah sudah berapa lama sikat tersebut berada di sana, tak seorang pun ada yang tahu (lebay banget sih Novi :)).
Sedangkan 2 WC yang lain tidak diketahui penyebab masalahnya. Diduga ada masalah di bawah tanah, mungkin karena akar-akar pohon yang merusak saluran pembuangan.
Puji Tuhan, YLSA sekarang punya septictank baru dan besar (kata pak Yoram, septictank ini tidak akan mungkin penuh sampai 20 tahun ke depan??). Kini jika ada “keperluan” ke WC kami tidak perlu ribet seperti dulu lagi. Untung kita tidak harus menunggu untuk mencari di mana letak septictank yang lama… sampai kapan masalah WC ini akan terselesaikan, wah… gak tahu deh :). Terima kasih juga untuk Bapak Yoram yang telah membuatkan septictank baru untuk kami :). GBU
Cetak tulisan ini
December 9th, 2010 - 10:14
Hehe … lucu …
Seharusnya sekarang ngga ada yang ngomong “dm” lagi dong …. :p (“dm”: istilah yang hanya diketahui oleh staf YLSA)
December 9th, 2010 - 13:21
Yup, benar sekali, cuman aku bingung itu istilah yang ngasih sapa ya … seingatku dulu si Yuppi yang sering pake istilah itu 🙂
December 9th, 2010 - 14:09
@Dian: hai Mas Dian…. lama tak jumpa ^_^
Iya Mas, sekarang “DM” -nya dah ngga ada :p
Mas Dian kangen ya??? hehehe….
December 9th, 2010 - 15:10
Hehe iya memang Yuppi ….
Btw, komentarku koq jadi lebih “sopan” ya, hehe, makasih Pak Moderator, udah diedit … :>
December 9th, 2010 - 16:23
Benar mbak Novi “untung kost ‘Eplekenyes’ gratis” 🙂
Lebih beruntung lagi karena kost “Eplekenyes” dekat. Coba kalau jauh … wah, tambah repot 🙂
December 9th, 2010 - 16:36
Two thumbs buat Pak Yoram! Dia menggambar desain septictank kayak arsitek profesional 🙂
December 12th, 2010 - 09:39
“Tuhan pilihkan orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat” kira-kira begitulah.
December 23rd, 2010 - 02:14
Always sukses semua, moga diberkati.