
Puji Tuhan, satu langkah maju kembali tercapai dalam pelayanan digital kita! Belum lama ini, tim SABDA Resources (SR) mengerjakan proyek audio AI untuk e-Book Penginjilan kepada Suku Digital. Proyek ini bukan sekadar mengubah teks jadi suara, ada banyak proses di balik layar yang membuat hasilnya layak untuk dinikmati dan dibagikan.

Ternyata, mengubah teks e-book menjadi audio dengan teknologi AI tidak sesederhana copy-paste, pilih suara, lalu klik “generate”. Tantangan teknisnya cukup beragam. Misalnya, kecepatan baca AI kadang tidak konsisten, muncul suara aneh di tengah kalimat, atau pelafalan kata asing yang jadi terdengar lucu saat dibacakan oleh suara beraksen Indonesia. Tanda baca juga memengaruhi intonasi, ada yang terdengar terlalu kaku, atau malah membuat AI berhenti terlalu lama.
Dari proses ini, kami belajar bahwa teks perlu banyak penyesuaian agar hasil audio terdengar alami. Kami memperbaiki ejaan fonetik beberapa kata, menyesuaikan spasi dan entering, bahkan kadang menghapus tanda baca tertentu supaya intonasi suara lebih mengalir.
Yang membuat proyek ini semakin menarik adalah kemajuan teknologi audio AI saat ini. Suara yang dihasilkan tidak hanya jelas, tetapi juga memiliki ekspresi dan intonasi yang terasa lebih hidup, seolah-olah kita benar-benar sedang mendengarkan seseorang berbicara dari hati.
Tentu, saya tidak mengerjakan proyek ini sendirian. Terima kasih untuk Nehemia, Immanuel, dan Yola yang telah bersama-sama mengolah teks dan memastikan kualitas akhir audio tetap terjaga. Hasilnya bisa kamu dengarkan langsung di situs e-buku.
Durasi audionya kurang dari 1 jam, waktu yang cukup singkat untuk mempelajari hal-hal penting tentang menjangkau Suku Digital. E-book ini membahas berbagai prinsip penting, di antaranya:
1. Memahami identitas dan karakteristik Suku Digital.
2. Mengerti bahasa dan media yang mereka gunakan.
3. Menyusun strategi kreatif untuk memberitakan Injil secara relevan.
4. Menyadari tantangan dan peluang besar pada era teknologi.
Mari kita baca, dengarkan, dan bagikan e-book ini, agar semakin banyak orang terbuka hatinya untuk terlibat dalam pelayanan digital. Siapa tahu, lewat satu kali share dari kita, ada satu jiwa yang diselamatkan.