Disiplin rohani adalah topik yang sering dibahas dalam seminar atau khotbah di gereja. Namun, bagaimana dengan disiplin rohani digital? Apa maksudnya ya? Nah, dalam Kelompok Growing Together (GT) Maret, hal tersebut didiskusikan bersama dalam WAG dengan tema Digital Spiritual Discipline. Melalui blog ini, saya akan membagikan berkat yang saya dapat sebagai peserta dan fasilitator GT Maret ini.

Ada 4 topik yang kami diskusikan selama 4 minggu, pada 3-29 Maret 2025. Diawali dengan topik “Arti Spiritual Discipline”, yang mendiskusikan arti disiplin rohani serta ayat-ayat yang terkait dengan hal tersebut. Dari diskusi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa disiplin rohani adalah kebiasaan/latihan yang dilakukan orang percaya untuk semakin dekat kepada Tuhan. Kebiasaan ini dilakukan dengan kasih dan ketekunan serta mengandalkan pertolongan Roh Kudus. Selain membahas pengertian dan landasan firman, kami juga berbagi disiplin rohani yang sudah dilakukan dan mengevaluasinya.

Selanjutnya, untuk topik kedua, kami mendiskusikan tentang “Pro dan Kontra Disiplin Rohani Digital” yang berhubungan dengan hasil evaluasi dan kondisi disiplin rohani yang sudah dilakukan dan pengaruh perkembangan teknologi digital saat ini. Selain itu, kami juga membuat daftar pro kontra pemanfaatan teknologi digital untuk disiplin rohani. Untuk topik ketiga, yang didiskusikan pada 17-22 Maret, terkait dengan “Digital Tools & Opportunities”. Kami mendiskusikan bagaimana orang percaya memanfaatkan teknologi dan media yang tersedia untuk belajar dan menyebarkan firman Tuhan. Kemudian, kami mendiskusikan alat-alat digital yang membantu dalam menjalankan disiplin rohani. Selain itu, kami juga saling berbagi tip dan trik untuk mendorong Gen Z dan Gen Alpha menggunakan alat-alat digital untuk melakukan disiplin rohani. Untuk penjelasan selengkapnya, silakan menyimak arsipnya di situs Murid21.

Pada minggu terakhir, diskusi GT mendiskusikan topik “Komitmen Disiplin Rohani Digital”. Saya bertugas sebagai fasilitator bersama Ibu Grace Tjandra, salah satu peserta setia GT yang sangat aktif. Pada hari pertama dan kedua, kami membagikan dan mendiskusikan ayat-ayat yang menolong kami untuk berkomitmen menjalankan disiplin rohani digital. Kemudian, hari ketiga dan keempat, kami mendiskusikan hal-hal yang bisa menjadi “sisi terlemah” diri kita dalam menjaga komitmen. Kami menyadari adanya tantangan disiplin rohani pada era digital ini, seperti distraksi media sosial dan kurang konsisten dalam melakukan disiplin tersebut. Kami juga saling memberi dukungan dan solusi praktis untuk mengatasinya. Untuk pertanyaan terakhir, kami mendiskusikan langkah-langkah praktis disiplin rohani digital dan berbagi pokok doa agar semua peserta bisa saling mendoakan. Kiranya semua peserta dimampukan untuk melakukan disiplin rohani digital.

Inilah salah satu hal yang saya sukai dari Kelompok Growing Together. Karena selain belajar teori dan dikuatkan dengan ayat-ayat firman Tuhan, kita juga diarahkan untuk bisa mempraktikkan pelajaran dan berkat yang sudah didapat dari diskusi. Saya juga diingatkan untuk bisa memelihara disiplin rohani pada masa Pra-Paskah ini. Berdoa dan berpantang menjadi salah satu aplikasi yang saya lakukan untuk memelihara disiplin rohani digital. Untuk lebih memaknai Paskah, saya mengikuti Pendalaman Alkitab dengan tema Paskah, baik secara pribadi maupun kelompok. Salah satu ayat yang menguatkan saya untuk menolong menjalankan disiplin rohani digital, dari 1 Timotius 4:8 (versi BIMK), “Latihan jasmani sedikit saja gunanya, tetapi latihan rohani berguna dalam segala hal, sebab mengandung janji untuk hidup pada masa kini dan masa yang akan datang.” Kiranya saya dan kita semua dapat melakukan disiplin rohani digital secara konsisten agar iman kita terus bertumbuh dan relasi dengan Tuhan semakin intim. Roh Kudus menolong kita semua.