kegigihan_di_bukit_hermonEntah kebetulan atau bukan (mungkin sudah rencana Tuhan, wow …), weekend kemarin, tanggal 8-9 Maret 2009, Yayasan Lembaga SABDA diundang untuk menjadi bagian dari LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) yang diselenggarakan oleh PPA “Air Hidup” GSJA, Solo. Saya, Dian, Kristin, Davida, dan Ibu Yulia mendapat kesempatan mengambil bagian di LDK ini. Acara ini diadakan di Rumah Retret Bukit Hermon Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Saya bilang kebetulan karena bulan sebelumnya saya dan Dian dikirim kantor untuk mengikuti Youth Conference 2009 di Jakarta. Di YC ini, kami belajar berbagai bentuk pelayanan anak muda, baik yang ada di gereja maupun yayasan yang khusus melayani anak muda. Nah, bukankah ini kebetulan, karena 1 bulan kemudian kami sudah ikut terjun langsung berinteraksi serta melayani anak-anak remaja yang masih duduk di bangku SMP dan SMA.

Peserta LDKDalam persiapan kami telah membagi tugas; saya dapat jatah untuk merekam audio, membantu dokumentasi gambar maupun video. Selain itu, saya juga membantu Ibu Yulia menyiapkan presentasi dalam bentuk Power Point. Dian, Kristin, dan Davida bertugas menjadi mentor dalam kelompok, membantu memantau setiap session, dan memimpin acara games di Senin pagi-pagi. Btw, karena tugas merekam audio sesekali bisa saya tinggal, saya mencoba mengamati anak-anak remaja dalam mengikuti setiap session maupun KKR (ups …, bukan untuk cari gebetan lho, hehe).

Kegigihan, itulah tema yang diangkat dalam LDK kali ini. Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta bisa memiliki semangat untuk menghadapi hidup, gigih, dan pantang menyerah dalam menghadapi setiap masalah. KKR dilayani oleh Pdt. Jamsen Ginting, sedangkan session-session-nya dilayani oleh Ibu Yulia. Kira-kira 50-60 peserta yang terdiri dari remaja SMP dan SMA memadati salah satu aula Rumah Retret Bukit Hermon. Beberapa guru sekolah minggu saya lihat juga ikut hadir, mungkin mereka diminta untuk membantu.

Pemanasan Sebelum Olahraga PagiSemangat yang luar biasa terlihat ketika peserta memuji dan menyembah Tuhan. Semangat seperti ini pula yang saya lihat ketika mereka mengikuti acara-acara yang menggugah aktivitas fisik. Untuk dua hal ini sepertinya saya bisa acungin jempol, remaja memang paling suka dengan aktivitas fisik. Di session pertama, yang berjudul “Siapakah Saya?”, peserta diajak untuk lebih mengenal diri mereka, siapa mereka sesungguhnya di hadapan Tuhan. Inilah fondasi utama agar mereka bisa memiliki kekuatan untuk tetap gigih dalam menjalani hidup. Session kedua adalah “Reality Check”, di mana peserta diminta untuk mengecek keseimbangan antara cita-cita mereka dan realitanya, supaya mereka tidak terjebak dalam situasi yang membuat mereka mengalami frustrasi. Di session terakhir, peserta dilengkapi dengan berbagai tips bagaimana bisa memiliki pribadi yang gigih. Hal kunci yang ditekankan dalam session-session ini adalah untuk mengajak peserta berpikir; berpikir besar dan berpikir di luar kotak, serta berlatih memilah dan memecahkan beberapa contoh kasus. Belajar gigih tidak hanya secara fisik, tetapi terutama harus gigih juga dalam hal mental dan berpikir.

Sedang Mengisi Post-TestKami juga menyediakan pre-test dan post-test untuk peserta supaya kami bisa membuat evaluasi hasil. Secara keseluruhan, menurut saya, acara ini cukup sukses, tapi ada ada kekurangan di sana-sini, baik dari sisi pembagian peserta, acara, pembicara, maupun panitianya sendiri. Ini menjadi bahan untuk kami pelajari dan perbaiki agar kami bisa melayani lebih baik lagi di masa yang akan datang. Ayo, ingat ya, jangan menyerah! Kita juga harus gigih dalam melayani anak-anak muda.

Silakan lihat video dibawah ini :
[youtube reEHgLMC_Jo Siapakah Aku?]