Blog SABDA
5May/220

Klub Baca Buku SABDA (KBBS): Mengasah Pikiran dengan Membaca Buku

“Pikiran membutuhkan buku seperti pedang membutuhkan batu asah.”

Kutipan di atas adalah perkataan Tyrion Lannister, salah satu tokoh vital dalam cerita fiksi Game of Thrones, karya George R.R. Martin. Dalam kisah tersebut, Tyrion digambarkan sebagai dwarf (manusia kerdil) yang cerdas, politis, dan berwawasan luas. Semua itu diperoleh karena dia senang memenuhi kepalanya dengan pengetahuan dari buku-buku dan beradu argumen dengan orang-orang yang lebih tahu.

Sebagai orang Kristen, kita seharusnya berkaca pada Tyrion. Dia mengasah hal yang bisa dia pakai sebagai senjata, yaitu “pikirannya”. Kita seharusnya juga begitu. Mengasah pikiran dengan membaca buku. Alkitab sendiri dengan jelas mengatakan “berbahagialah” kepada orang yang “kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam” (lih. Mazmur 1:2). Dalam konteks hari ini, bagi saya, Mazmur 1:2 adalah dorongan agar kita disiplin “membaca” firman Tuhan, merenungkannya dengan setia, dan menghidupinya. Hal ini makin diteguhkan oleh perkataan Paulus kepada Timotius bahwa firman Tuhan itu berguna untuk “mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (lih. 2 Timotius 3:16).

Untuk menyambut dorongan tersebut, pada Rabu malam, 27 April 2022, pukul 20.00 – 22.00 WIB, SABDA kembali membangkitkan grup pecinta buku Kristen melalui program Temu Anggota Klub Baca Buku SABDA (KBBS). Acara ini dilangsungkan melalui Zoom dan berjalan dengan penuh keceriaan. Saya sendiri bertugas sebagai host malam itu. Saya mengawali pertemuan dengan doa dan sedikit berbincang dengan Ibu Evie, ketua YLSA, tentang latar belakang acara ini. Beliau menuturkan bahwa Temu Anggota ini merupakan semangat baru KBBS, yang memang sempat vakum beberapa waktu. Acara malam itu juga menandai gairah baru para anggota KBBS dalam memelihara komunitas baca buku Kristen ini dan untuk memuliakan Tuhan melalui membaca buku.

Keceriaan malam itu tecermin melalui senyum-senyum lebar para peserta yang hadir, seperti Pak Bobby, Ibu Riana, dan Ibu Mudjiarti. Pada sesi ice breaking, saya ingin lebih mengenal setiap anggota yang hadir sehingga saya pun mengajak mereka berkenalan dengan mendeskripsikan benda atau hewan yang paling merepresentasikan diri masing-masing. Ada yang mendeskripsikan diri sebagai awan karena memberi keteduhan, air karena bisa beradaptasi di semua bentuk tempat, kutu buku karena suka hidup di buku, bahkan berang-berang karena suka berenang. Setelah saling mengenal, acara utama pun dimulai.

Dipandu oleh Ibu Yulia sebagai moderator, acara inti malam itu adalah sharing buku oleh 3 anggota KBBS, yaitu: Pak Hardi, Pak Suratman, dan Ibu Lily. Pak Hardi mengawalinya dengan memaparkan materi berjudul Membaca sebagai Proses. Di sini, beliau memberikan berbagai tips dan manfaat membaca buku bagi kita dan bagaimana ilmu yang kita peroleh dari buku membentuk pola pikir kita. Kesempatan berikutnya adalah sharing buku Siapakah Allah Itu? dari Pak Suratman. Dari buku ini, Pak Suratman bercerita bahwa dia semakin bisa mengerti siapa Allah dan apa rencana-Nya untuk manusia. Sharing malam itu ditutup oleh Ibu Lily yang membagikan pengalaman hidupnya setelah membaca buku Experiencing God. Undangan untuk mengalami Allah di buku tersebut mengubah pola pikir Ibu Lily terhadap sosok Allah dan sikap beliau ketika menghadap kepada-Nya.

Keseruan malam itupun harus ditutup. Namun besoknya, Ibu Evie berbagi tautan Instagram tentang berbagai tipe pembaca buku. Itu menggugah semangat para anggota yang lain untuk menunjukkan tipe pembaca seperti apa mereka itu. Seru ‘kan? Membaca dan berkomunitas dengan sesama pecinta buku adalah hal yang menyenangkan. Ayo gabung KBBS dan mari membaca untuk memuliakan Dia!

Nikos

Tentang Nikos

Nikos Septian telah menulis 17 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.