Blog SABDA
9Mar/210

Menikmati Alkitab dengan Cara Baru – BaDeNo!

Hai, Sahabat SABDA terkasih. Senang banget bisa menyapa sahabat sekalian dalam kesempatan yg baik ini. Kali ini saya mau berbagi terkait pengalaman saya dalam membaca Alkitab dan mendalami Alkitab melalui metode yang baru kami pakai di Yayasan Lembaga SABDA. Namun, alangkah baiknya jika saya bisa memperkenalkan terlebih dahulu apa itu BaDeNo. Ok! kita akan mulai saja.

BaDeNo adalah singkatan dari kata Baca, Dengar, Nonton. Ini adalah gerakan baru yang diluncurkan oleh YLSA pada tahun ini. Sebenarnya istilah sudah muncul sejak 2018 di kantor kami. Akan tetapi, pada tahun ini lah bisa kami selesaikan dan semua karena kebaikan Tuhan saja. Singkatnya begitu saja sih. Kalau ada teman-teman yang mengetahui lebih dalam mengenai BaDeNo, bisa lihat videonya di link berikut: (http://www.youtube.com/watch?v=QxwmJgSOET0)

Nah, kami memulai PA BaDeNo sendiri sejak Jumat, 28 Januari 2021. Seperti biasa, kami melakukan PA dalam kelompok yang sudah dibagi. Kelompok PA sendiri ada Kak Hadi, Kak Kun, Kak Yulius, dan Nehemia. Dalam PA ini, ada panduan atau langkah yang disepakati bersama oleh semua kelompok yaitu:

1. Berdoa. Ini merupakan langkah awal sebelum melakukan PA. Pastinya dengan berdoa, kami boleh melihat Allah tetap berkarya dalam setiap firman yang kami baca dan renungkan.
2. Melakukan BaDeNo di hari itu (bisa memilih cara menikmati Alkitab sesuai selera dengan baca/dengar/nonton). BaDeNo nya bisa dilihat di situs: sabda.id/badeno.
3. Setelah itu, kami memilih ayat atau bagian yang paling banyak berbicara atau berkesan di hati kami dan alasan kami memilih ayat tersebut.
4. Langkah ke-4 yaitu menulis hasil PA BaDeNo itu di jurnal pribadi kami (bisa di buku catatan, HP, dll.) dengan template: tanggal, bacaan, ayat yang dipilih, alasan, pokok (tema, inti, doa, dan aplikasi).
5. Mensharingkan hasilnya dalam kelompok PA. Yang disharingkan ialah metode yang kami pakai untuk menikmati Alkitab, ayat yang kami pilih serta alasannya, dan tentu pembelajaran yang kami dapat dari ayat tersebut. Setelah sharing, kami menutupnya dengan doa.
6. Langkah terakhir ialah membagikan hasil PA kami di Fanpage YLSA (https://www.facebook.com/sabda.org) dengan menuliskannya di kolom komentar pada postingan hari itu juga.

Itulah langkah atau panduan yang kami pakai dalam PA dengan BaDeNo. Menyenangkan, bukan? Bagi saya sendiri, melakukan PA memakai metode ini sangat menyenangkan apalagi saya seorang milenial yang cukup suka dengan visual. Dalam PA, saya memakai ketiga metode tersebut sih, tetapi kalau ditanya metode yg paling saya suka, saya lebih senang memakai metode dengar. Bagi saya, ketika memakai metode dengar, saya bisa merasakan apa yg dibicarakan oleh pasal dari Alkitab itu, bahkan kadang saya merasa menjadi bagian dari cerita yang ada di Alkitab itu. Hidup jadinya. Dan, ini sangat membuktikan bahwa Alkitab yang saya baca dari kecil itu tetap relevan, tidak berubah, dan tetap sama meskipun metode membaca saya berubah-ubah. Keren!

Saya ingat salah satu pelajaran penting yang saya dapatkan saat menikmati Alkitab memakai metode dengar ialah dalam Matius 23:11. Di situ Yesus sedang mengecam ahli-ahli Taurat dan orang Farisi karena kemunafikan mereka. Dan, ayat 11, Yesus sedang mengatakan bahwa seorang yg terbesar hendaknya menjadi pelayan. Itu terbukti karena Yesus pun melakukan hal demikian. Dia menjadi seorang Mesias, tetapi juga memiliki hati yang melayani bahkan membasuh kaki para murid-Nya. Ketika saya mendengar melalui Alkitab suara dari BaDeNo itu, terlihat jelas banget kecaman yg diutarakan oleh Yesus kepada ahli-ahli Taurat. Dari ayat tersebut, saya belajar untuk terus berhati-hati agar hidup dalam kerendahan hati dan tidak menjadi “sombong rohani”. Puji Tuhan, firman-Nya hidup dan mengubahkan saya.

Untuk itu, saya merekomendasikan kepada teman-teman untuk mencoba memakai metode ini dalam PA. Saya pastikan, teman-teman pasti terberkati dan bisa menikmati Alkitab setiap harinya dengan rencana baca yang teratur dengan BaDeNo. Jadi, metode membaca Alkitab bisa berubah dan berbeda-beda, tetapi firman-Nya tetap sama sampai selama-lamanya. Amin.

Roma

Tentang Roma

Romauli Marpaung telah menulis 35 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.