Blog SABDA
9Mar/200

Berbagi #Ayo_PA! dalam Seminar Doa GSJA Wilayah Jawa Tengah-1

Mengikuti seminar doa bukanlah hal asing bagi saya. Namun, berbeda halnya jika peserta seminar secara keseluruhan adalah hamba Tuhan dan pemberita Injil. Sebelum berangkat, saya mengalami beberapa hal unik, baik dalam registrasi maupun ketika saya cuti dari kantor, sehari sebelum keberangkatan untuk acara tersebut. Satu hari sebelum berangkat, Ibu Evie menyarankan saya untuk membuka booth YLSA karena ada banyak hamba Tuhan yang datang dan mungkin memerlukan bahan dari SABDA. Saya pun bersedia untuk melakukannya. Namun, setelah itu, saya “ditantang” untuk menyampaikan presentasi #Ayo-PA!. Respons saya berbeda dibandingkan ketika diminta membuka booth. Saya menyadari bahwa kemampuan public speaking saya yang masih kurang. Akan tetapi, walaupun saya sudah menolak, pada malam harinya ketika saya berdoa, Tuhan menyatakan kehendak-Nya dan segala sesuatu berputar balik karena Ia menginginkan saya untuk melakukan presentasi tersebut. Saya kontak panitia untuk menanyakan apakah saya bisa diberi waktu untuk presentasi tentang #Ayo-PA! sekitar 15 menit?

Registrasi berjalan dengan baik dan panitia memberi saya slot waktu untuk presentasi mengenai SABDA karena pemilik penginapan tidak jadi mempromosikan tempatnya. Wow! Puji Tuhan! Setelah menerima kepastian itu, saya segera menghubungi Ibu Evie untuk berkonsultasi mengenai presentasi tersebut. Keesokan paginya di kantor, saya mempersiapkan produk SABDA untuk booth dan Ibu Evie menolong saya mempersiapkan PPT presentasi. Sore harinya, saya berangkat ke Tawangmangu bersama teman saya dengan menggunakan sepeda motor. Kami dihadang hujan deras, dan dengan berteduh sesekali di sepanjang perjalanan, kami akhirnya sampai di tempat tujuan. Ketika saya tiba, saya bersyukur atas keramahan dan kehangatan teman-teman sekamar yang menerima saya. Namun, malam itu terasa panjang bagi saya, sebab saya merasa takut untuk melakukan presentasi besok harinya.

Bersyukur, paginya ada doa bersama. Doa dan firman yang disampaikan memberikan ketenangan dan kekuatan kepada saya. Setelah itu, saya menemui panitia untuk memastikan lokasi booth dan juga slot waktu presentasi. Setelah jam makan, saya menggunakan waktu untuk menata booth. Peserta yang berkunjung ke booth dan bertanya tentang produk-produk hanya sedikit karena acara sudah dimulai. Kemudian, saya menitipkan booth kepada salah seorang panitia. Kekhawatiran saya semakin meningkat, tetapi materi yang disampaikan oleh pembicara sebelumnya ternyata berkaitan dengan presentasi #Ayo_PA!, walaupun beliau menggunakan metode WPDA (Waktu Pribadi dengan Allah). Di penghujung presentasinya, beliau meminta seluruh peserta menulis hasil perenungan Alkitab dari kitab Kejadian 22. Saya menjadi peserta pertama yang bisa menyelesaikan tantangan dari pembicara. Hal ini karena seluruh staf SABDA sudah terbiasa melakukan PA setiap hari dengan bantuan alat-alat studi Alkitab. Setelah itu, giliran SABDA mendapatkan kesempatan untuk presentasi tentang #Ayo-PA! Rasa percaya diri saya pun timbul karena Tuhan yang memberikannya, dan banyak dari peserta terkagum oleh karya Tuhan yang dititipkan kepada SABDA untuk pembelajaran firman Tuhan. “Belajar Alkitab bukanlah hal yang membosankan dan membingungkan jika punya alat yang mendukung sehingga kita bisa belajar dengan lebih lagi ….” Itu adalah salah satu kalimat yang saya ucapkan dalam presentasi.

Setelah presentasi, saya bergegas untuk menjaga booth dan banyak peserta sudah berkerumun untuk mendapatkan produk SABDA. Bukan hanya pada saat itu dan di tempat itu, ketika jam makan malam pun, beberapa peserta bertanya mengenai alat yang tepat untuk bidang pelayanan yang mereka tekuni. Bahkan, sampai di kamar tidur pun, beberapa teman sekamar saya menceritakan pengalaman mereka menggunakan alat studi Alkitab. Salah satu dari mereka ada yang bertanya tentang masalah smartphone yang memiliki kapasitas memori terbatas, tetapi tetap ingin diperlengkapi dengan aplikasi tafsiran dan lainnya. Saya pun menyarankan dia untuk memakai SABDA Bot di aplikasi Telegram miliknya.

Malam itu, saya menutup hari dengan penuh ucapan syukur dengan terkagum. Bukan karena kemampuan dan kehebatan saya sehingga mulut saya tidak salah berucap. Dia yang menciptakan saya, Dia yang punya rencana, Dia yang bekerja. Segala pengalaman Pendalaman Alkitab yang pernah saya lakukan menjadi berkat yang dapat saya bagikan kepada Bapak/Ibu di sana. Jadi, tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak bergiat dalam PA agar kehidupan roh kita terpelihara dengan belajar firman Tuhan. Sekian dulu ya, terima kasih.

Rode

Tentang Rode

Rode Pardede telah menulis 26 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.