Blog SABDA
30Jul/160

Presentasi #Ayo_PA YLSA Bareng Tim GRII Karawaci

Pada tanggal 13 Juli 2016, YLSA kedatangan tamu dari GRII Karawaci, mereka datang ke Solo untuk belajar tentang Digital Ministry. Di tempat ini, mereka belajar pelayanan digital, komunitas pelayanan digital, dan tentu saja YLSA tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membagikan metode SABDA kepada mereka. Ya … memang beberapa bulan terakhir YLSA mempromosikan program Ayo_PA dengan metode S.A.B.D.A., YLSA sudah mempresentasikan Ayo_PA ke beberapa gereja dan persekutuan di Solo, dan semuanya berjalan dengan baik dan banyak yang terberkati dengan presentasi YLSA ini. Kedatangan tamu dari Karawaci ini dimanfaatkan oleh YLSA untuk membantu promosi program Ayo_PA. Mereka dilatih untuk melakukan presentasi ke beberapa gereja, salah satunya adalah GUPdI Kwarasan, Sukoharjo.

Untuk presentasi di gereja ini, saya mendapat tugas untuk mendampingi tim tamu sekaligus menjadi tuan rumah untuk YLSA karena saya cukup akrab dengan pendeta dan beberapa remaja di sana (sekadar informasi, istri saya beribadah di sini dan kami juga melakukan pemberkatan nikah di gereja ini :)) Pukul 17.30 tim Karawaci beserta rekan-rekan SABDA, yaitu Benny, Ayu, dan bu Yulia sudah sampai di lokasi. Saya datang agak terlambat karena ada kegiatan yang lain dulu. Selain menyiapkan alat-alat dan materi presentasi, kami juga membuka booth di sana. Beberapa menit kemudian mulai berdatangan anak-anak remaja, beberapa wajah mereka saya kenal. Sambil menyapa, saya memperkenalkan teman-teman tim dan juga mempersilakan mereka untuk melihat-lihat booth dan memilih CD yang mereka sukai. Beberapa anggota tim Karawaci juga mendekati mereka dan mengajak mengobrol, tidak perlu waktu yang banyak untuk mereka bisa akrab satu sama lain. Tampaknya tim ini benar-benar memiliki hati untuk remaja, terutama Pak Rally, dia langsung akrab dengan beberapa remaja di sana. Kemudian, ada berapa remaja berdatangan lagi, mereka ada yang menuju ke booth, tetapi ada juga yang masih malu-malu dan memilih langsung duduk di dalam gereja.

Pkl 18.15 ibadah di mulai, teman-teman tim ikut masuk dan beribadah, tetapi saya tetap menunggu booth dan menyambut anak remaja yang datang terlambat. Setelah beberapa pujian, waktu diserahkan kepada tim SABDA. Pak CunCun selaku MC memperkenalkan tim SABDA dan memimpin lagu “Ayo-PA”. Saya membantu bermain musik karena tim musik gereja belum tahu lagunya. Setelah mengulang beberapa kali, baru anak-anak remaja bisa hafal dan menyanyikan lagu dengan semangat.

Waktu selanjutnya diserahkan kepada Kak Lady selaku pembawa presentasi sesi 1 tentang generasi digital dan PA. Kak Lady menyampaikan presentasi dengan baik, ia menyadarkan remaja bahwa mereka adalah generasi Digital Native. Saat dijelaskan ciri-ciri Digital Native, mereka senyum-senyum sendiri. Mungkin sebagian besar ciri-ciri tersebut sesuai dengan keadaan mereka. Selanjutnya, presentasi dilanjutkan oleh Pak Rally. Dia memulai presentasi dengan ilustrasi tentang kamera yang rusak, di situ dia mengatakan bahwa kamera yang rusak diperbaiki oleh tukang kamera sebagai orang yang ahli tentang seluk beluk kamera. Pak Rally membandingkan dengan hidup manusia, tidak ada yang lebih mengetahui tentang keadaan hidup manusia selain Tuhan sebagai Sang Pencipta. Wow, benar-benar ilustrasi yang keren untuk mengawali presentasi tentang PA. Dia juga bersaksi tentang kehidupan masa lalunya, bagaimana kehidupannya tanpa Firman Tuhan dsb.. Oleh sebab itu, dia memiliki dasar-dasar yang kuat untuk melakukan PA dan dia ingin membagikan kepada generasi digital saat ini. Pak Rally juga menjelaskan salah satu metode PA, yaitu metode S.A.B.D.A. (Simak-Analisa-Belajar-Doa+Diskusi-Aplikasi). Sewaktu dia mendemonstrasikan metode ini, kami mendampingi remaja untuk langsung praktik di gadget mereka masing-masing. Mereka bisa mengikuti dengan baik metode ini. Selesai presentasi, acara kembali dipimpin oleh Pak CunCun selaku MC dan lagi-lagi dia memimpin lagu “Ayo_PA”. Untuk kali ini, saya tidak membantu main musik lagi. Akhirnya, ibadah selesai dan waktu diserahkan kepada ketua remaja. Ibadah diakhiri dengan sesi foto-foto dan pembagian CD audio Alkitab dan program SABDA gratis. Sayang sekali, kami lupa untuk merekam video testimoni peserta karena buru-buru untuk mengikuti acara selanjutnya di Galabo.

Bagi saya sendiri mengikuti roadshow kali ini membawa kesan tersendiri, terutama saya bisa belajar dari tim Karawaci dalam melakukan presentasi. Selain belajar penyampaian presentasi, saya juga bisa bisa belajar sedikit dari kepribadian mereka, di mana mereka yang memiliki keluarga rela meninggalkan keluarga selama 5 hari untuk pelayanan. Sebelum ibadah dimulai, saya dan Pak CunCun sempat ngobrol-ngobrol tentang dunia anak-anak. Dia ingin mengembangkan pelayanan ke panggung boneka. Mereka juga memiliki hati yang rindu supaya anak-anak, terutama remaja generasi Digital Native ini, bisa bertumbuh di dalam Tuhan. Semoga gerakan #ayo_PA! ini semakin berkembang dan dipakai oleh para Digital Native untuk lebih mengenal Tuhan dan bertumbuh dalam Firman-Nya …
#ayo_PA!

Tentang ariel

Ariel Wicaksono telah menulis 5 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.