Blog SABDA
29Apr/144

Cucu Baru SABDA

Saya ingin berbagi cerita tentang pertolongan Tuhan dalam proses kelahiran anak pertama saya. Ceritanya dimulai dari email saya ke Ibu Yulia pada tanggal 12 Maret 2014.

“Bu, hari ini saya tidak jadi melahirkan. Semalam sudah berdoa dan tadi pagi waktu mau berangkat ke RS sebenarnya saya tidak yakin apakah akan melahirkan hari ini. Rasanya hati saya belum ‘kekeh’ dan anak saya juga. Namun, kalau mengingat perkataan dokter semalam, yang mengatakan bahwa saya harus diinduksi, kok ya menakutkan (apalagi belum punya pengalaman melahirkan). Akhirnya, saya berangkat ke RS dan berdoa kepada Tuhan, ‘Tuhan, kalau memang hari ini saya harus melahirkan, saya minta kekuatan. Tapi, kalau memang bukan hari ini, saya pasti pulang ke rumah dengan hati yang lega karena Tuhan rencanakan waktu yang lebih tepat.’

Singkat cerita, saya sudah di RS dan ditangani oleh bidan VK, tapi belum ada pembukaan. Bidan mengatakan mungkin saya harus operasi karena bayi saya belum mau ‘turun’, dan sepertinya percuma kalau diinduksi (sesuai saran dokter). Yah, saya malah ‘shock’. Terus, ada sedikit masalah dengan administrasi terkait Jamsostek (BPJS), yang mengharuskan saya untuk pergi mencari rujukan ke Balai Pengobatan (BP) dulu karena menurut bidan, pasien harus ikut cari rujukan sendiri. Entahlah, ada rasa lega ketika saya bisa keluar dari RS dengan alasan mencari rujukan.

Ketika berada di BP, saya mendapat banyak info tentang birokrasi BPJS, dan saya juga sekalian cek kandungan. Dokter mengatakan lebih baik saya bersabar dan menunggu kontraksi bayi yang minta keluar sendiri, mungkin tidak lama lagi karena kepala sudah masuk pinggul. Kalau saya lebih banyak jalan-jalan, pasti bayi akan cepat minta keluar. Karena masih ada waktu untuk menunggu, kami semua berharap bayi bisa lahir secara normal. Batas waktu normal adalah sampai tanggal 19 Maret. Karena melihat kondisi kehamilan saya yang masih ‘belum siap’, kami memutuskan untuk menunggu beberapa hari.

Akhirnya, saya pulang dengan kejelasan tentang birokrasi BPJS dengan perasaan lebih damai. Saya dan suami merasa ini cara Tuhan supaya kami belajar bersabar menunggu waktu Tuhan. Saya minta dukungan doa supaya semua proses ini bisa kami jalani dengan mengikuti kehendak Tuhan, bukan kehendak kami sendiri.

Terima kasih, Bu … sudah membaca cerita saya. Tuhan memberkati.”

Hari-hari penantian terasa lama, tapi akhirnya, saat yang dinanti tiba. Tepatnya, Sabtu, 15 Maret 2014, pukul 02.05, saya melahirkan seorang bayi perempuan melalui operasi caesar. Sebelumnya, Jumat malam, saya sudah menjalani proses kelahiran secara normal, tetapi karena kondisi bayi ada sedikit masalah, akhirnya saya menjalani operasi ‘caesar’. Puji Tuhan, semua berjalan dengan lancar karena pertolongan Tuhan. Melalui peristiwa ini, saya belajar bahwa kehendak Tuhan tetaplah yang terbaik sekalipun saya ‘merasa’ bahwa kehendak saya juga baik. Saya berpikir bahwa dengan melahirkan normal, semua akan lebih baik, tetapi ternyata dengan operasi yang saya jalani, karya Tuhan jauh lebih baik, saya dan bayi saya bisa selamat.

Saya hampir tidak percaya kalau saya sudah menjadi seorang ibu sekarang, ibu dari Garneta Nathania Rasti, ya itulah nama anak saya :D. Saya berterima kasih kepada Tuhan Yesus, keluarga besar saya, teman-teman SABDA, Ibu Yulia sekeluarga, dan semua sahabat, serta tenaga medis yang telah menolong dan mendoakan saya. Saya bersyukur karena telah diberi anugerah oleh Tuhan, seorang anak, yang akan kami rawat dan didik sesuai dengan firman Tuhan supaya hidupnya boleh senantiasa memuliakan nama Tuhan. Terima kasih Tuhan.

Santi

Tentang Santi

Santi Lestari telah menulis 52 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (4) Trackbacks (0)
  1. Welcome to the world, Garneta! (Nama panggilannya siapa ya, Mbak?)

    Semoga Garneta bertumbuh sehat dan menjadi anak yang takut akan Tuhan. Aku pernah dengar pepatah, “Baby’s change everything.” Bener ga, Mbak? haha 😀

  2. “A baby is a lil’ bit heaven from above”

    Proficiat to Santi & keluarga!

    Semoga kehadiran si kecil semakin menghadirkan cinta kasih Tuhan di tengah-tengah Santi & keluarga.

    Welcome to the Mum’s club, San.
    Enjoy your new title 🙂

  3. Selamat untuk Santi dan keluarga. Selamat datang si kecil, Rasti. Semoga bertumbuh menjadi anak yang cinta Tuhan.

    Selamat menjadi ibu baru. 😀

  4. Adik Garneta lucu banget dech.. 🙂 Selamat datang ke dunia, semoga menjadi anak yang sehat, kuat, pinter, dan takut akan Tuhan. Untuk Mbak Santi, kapan masuk ke kantor lagi, Mbak? Aku merindukanmu.. 😀
    Tuhan Yesus memberkati.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.