Blog SABDA
28Oct/119

Roadshow YLSA — Jakarta “Marathon”

Pada tanggal 14-16 Oktober 2011 yang lalu, tim SABDA — saya, Hadi dan Ibu Yulia berangkat ke Jakarta. Tujuan utama perjalanan kami ini adalah untuk memenuhi undangan untuk memberikan kesaksian tentang pelayanan YLSA di GRII Karawaci dan juga memberikan beberapa pelatihan SABDA — di STT Pelita Bangsa, di Gereja New Wine dan di GKI Samanhudi.

Perjalanan ke Jakarta kali ini cukup unik, khususnya bagi Hadi karena baru kali ini dia akan naik pesawat terbang. Meskipun begitu, selama perjalanan dia tidak terlihat seperti orang bingung. Tapi ada satu peristiwa yang membuatnya canggung, yaitu ketika Ibu Yulia menariknya untuk berfoto bersama salah seorang pilot ‘bule’ ketika mendarat di Jakarta 🙂

Kami berangkat Jumat siang (14 Oktober), dan mendarat sesuai dengan jadwal, yaitu pukul 15.30. Sempat terjadi kebingungan setelah kami selesai mengambil semua bagasi dan keluar dari ruang kedatangan, karena pak Mardi, yang bertugas menjemput kami, tidak kami temukan. Baru setelah dikontak, Pak Mardi menyadari bahwa ia menjemput kami di tempat keberangkatan. Puji Tuhan akhirnya kami bertemu Pak Mardi. Pukul 16.00 kami menuju tempat parkir. Tapi sore itu keadaan di tempat parkir sangat macet sehingga mobil kami tidak bisa ke mana-mana, padahal pelatihan SABDA di STT Pelita Bangsa, Pasar Baru, dijadwalkan pukul 17.00. Sepertinya mustahil untuk bisa sampai di Pasar Baru tepat waktu, apalagi kami belum tahu dengan pasti di mana lokasi STT tersebut. Tapi yang terjadi sangat berbeda dari yang kami pikirkan. Penyertaan Tuhan sungguh nyata bagi kami, pukul 17.00 tepat kami sudah bisa berada di lantai 4 STT Pelita Bangsa, siap melakukan pelatihan SABDA. Puji Tuhan!

Acara pelatihan berjalan cukup baik, ada beberapa mahasiswa STT Pelita Bangsa yang sudah mengenal SABDA dari internet, tapi banyak yang belum tahu tentang produk software SABDA. Kami bersyukur karena malam itu software SABDA bisa kami ajarkan dan bagikan ke laptop-laptop mahasiswa. Doa kami, kiranya SABDA bisa dipakai untuk menggali firman Tuhan dengan lebih baik. Selain mempresentasikan tentang YLSA (oleh Ibu Yulia), dan software SABDA (oleh saya), kami juga mempresentasikan tentang Alkitab Mobile dan Audio (oleh Hadi). Setelah selesai acara, kami melihat dua wajah ceria dari mas Daniel dan istri yang duduk di barisan belakang. Malam itu kami memang sudah merencanakan untuk pergi dalam 2 kelompok yang berbeda dengan tujuan yang berbeda — saya dan Hadi akan pergi dengan mas Daniel dan istri untuk berbagi cerita, karena lama tidak ketemu, sedangkan Ibu Yulia akan bertemu dengan pak Gunawan dan istrinya untuk membicarakan beberapa urusan kantor.

Sangat menyenangkan bertemu lagi dengan mas Daniel. Dia adalah mantan staf YLSA, mentor saya dulu. Kami makan bersama di daerah Samanhudi sambil ngobrol tentang pekerjaan dan kehidupan saat ini. Selesai makan, mas Daniel dan istri mengantarkan kami jalan-jalan ke kota lama, melihat bangunan-bangunan kuno yang sangat indah. Kami sempat mampir di rumah mas Daniel untuk mandi dan minum teh, lalu malam itu kami diantar ke rumah pak Edy untuk bermalam. Ibu Yulia ternyata sudah sampai duluan di rumah pak Edy. Thank you untuk mas Daniel dan istri…

Hari Sabtu (15 Oktober) adalah hari sibuk bagi kami, karena ada dua pelatihan SABDA. Yang pertama akan dilakukan pagi hari di Bellezza (dimulai pukul 09.00-12.00), tepatnya di New Wine International Church. Yang kedua, sore hari, di GKI Samanhudi, jam 15.00 – 18.00.

Acara pelatihan di Bellezza ini sebenarnya berawal dari perjumpaan tak terencana pada akhir bulan September 2011, antara Ibu Yulia dengan Pak Robert Sutanto dan Ibu Lea, yang adalah Gembala New Wine International Church. Pak Edy Sulistyo, salah seorang pengurus Scripture Union (SU) Indonesialah yang mempekenalkan Ibu Yulia dengan Pak Robert. Pak Edy sangat antusias sekali mempromosikan SABDA sehingga membuat Pak Robert tertarik untuk mengundang Tim SABDA memberikan pelatihan di gerejanya. Singkat cerita, setelah kembali ke Solo dan bertukar banyak email dan SMS, terjadilah kesepakatan kerjasama antara SU Indonesia dan Gereja New Wine untuk menjadi penyelenggara acara pelatihan SABDA. Puji Tuhan melalui jaringan relasi Pak Edy dan Pak Robert, mereka berhasil mengundang lembaga-lembaga lain untuk hadir pada pelatihan SABDA ini dengan memakai tempat di Gereja New Wine, yang berlokasi di gedung Bellezza. Tanggapan atas undangan ini ternyata di luar dugaan, karena hampir 100 orang mendaftar. Maka akhirnya, Pak Edy dan Pak Rudy (juga pengurus SU Indonesia) setuju untuk membagi pelatihan SABDA menjadi dua kelompok. Pelatihan pertama diadakan di Bellezza pagi hari, pelatihan kedua diadakan di GKI Samanhudi pada siang/sore harinya.

Sabtu pagi itu, kami sudah tiba di Bellezza sekitar jam 8 pagi. Thanks to Pak Edy dan Pak Robert, karena semua infrastruktur sudah disiapkan dengan sangat baik di tempat pelatihan. Ketika saya melakukan persiapan yang diperlukan untuk presentasi, peserta mulai berdatangan. Hadi, yang dibantu oleh 2 staf Pak Edy, menyambut mereka dengan mengcopykan dan menginstallkan Software SABDA di laptop mereka. Di antara 80 peserta yang hadir pagi itu, ada lebih dari 50% peserta yang membawa laptop. Ibu Yulia menyiapkan SABDA stand untuk peserta yang menginginkan CD Alkitab Audio (dari berbagai bahasa) dan flash disk yang berisi 8gig bahan-bahan biblika. Banyak peserta yang menginginkan flash disk, termasuk Pak Jonathan Parapak (rektor Universitas Pelita Harapan) yang hadir di pelatihan SABDA ini.

Ibu YuliaSetelah Kata Sambutan, yang disampaikan oleh Pak Jonathan, Ibu Yulia memberikan presentasi pertama untuk memperkenalkan Yayasan Lembaga SABDA dan produk-produk pelayanannya. Lalu masuk ke acara inti yaitu, pelatihan SABDA. Pelatihan ini dibagi menjadi 3 bagian. Pertama, adalah penjelasan tentang isi Software SABDA 4 yang dibawakan oleh Ibu Yulia. Kedua adalah bagian saya untuk membawakan “Pelatihan SABDA 3 Menit” — yaitu bagaimana menggunakan Software SABDA, khususnya bagi para pengguna pemula. Untuk itu saya menggunakan presentasi “SABDA 3 Menit” yang sudah dibuat oleh Yochan. Bagian ketiga, adalah Pelatihan 4 Metode PA yang kami namakan “ALAT”, singkatan dari “Ayat, Leksikal, Asosiasi, dan Topikal”. Presentasi ketiga ini dimaksudkan untuk para pengguna agar semakin mahir memakai program SABDA untuk melakukan penggalian Alkitab yang mendalam. Puji Tuhan semua presentasi berjalan lancar. Bahkan setelah presentasi berakhir, dan jam menunjukkan pukul 12.20 lebih, peserta masih antusias untuk bertanya jawab dan menginstal bahan-bahan lain yang dimiliki oleh YLSA. Peserta pulang dengan puas karena selain mendapat banyak bahan dari YLSA, mereka juga mendapat makan siang yang disediakan oleh panitia. Terima kasih, Pak Edy.

Di Bellezza saya bertemu dengan mas Kalpin untuk pertama kalinya. Beliau adalah mantan staf YLSA dan saat ini masih terus mendukung pelayanan YLSA, khususnya dalam menangani server-server YLSA. Walaupun hanya sebentar saja, karena saya harus sibuk dengan banyak permintaan instalasi, pertemuan singkat dengan mas Kalpin itu sangat berkesan buat saya. Selama ini saya hanya bertemu beliau lewat SMS dan chatting saja. Thanks mas Kalpin untuk semua bantuannya buat YLSA…

Kami akhirnya meninggalkan Bellezza pukul 1.30, menuju ke GKI Samanhudi untuk Pelatihan SABDA yang kedua, pukul 3 sore. Kami rombongan diantar oleh Pak Lukito dari Yayasan Sehati Prima yang datang ke Bellezza untuk bertemu dengan Ibu Yulia untuk membicarakan tentang progres editing proyek terjemahan Alkitab Mudah Dibaca (AMD). Perjalanan menuju ke GKI Samanhudi dipenuhi dengan kemacetan. Tapi rapat di atas mobil dengan Pak Lukito terus berjalan, dan kami bisa tiba di GKI Samanhudi pukul 2.40. Dengan cepat saya dan Hadi menyiapkan peserta dengan menginstalkan program SABDA ke semua laptop yang ada. Peserta yang hadir juga di luar dugaan, jumlah mereka ada sekitar 60 orang. Selain jemaat GKI Samanhudi, ada juga beberapa peserta dari gereja/yayasan lain. Acara yang sedianya dimulai jam 3, akhirnya mundur sekitar 30 menit. Format acara di GKI Samanhudi sama dengan yang di Bellezza. Setelah acara selesai para peserta juga sangat antusias mendapatkan flash disk yang disediakan YLSA. Sebelum meninggalkan GKI Samanhudi kami bertemu dengan mantan staf YLSA lain yang saat ini tinggal di Bogor, yaitu mas Ipunk dan mbak Sari (istrinya). Sangat disayangkan ada misinformasi, sehingga beliau baru datang setelah acara selesai.

Selesai acara, Tim SABDA dijamu makan malam oleh Pak Rudy sekeluarga. Pak Rudy adalah salah satu pengurus SU Indonesia, dan sekaligus juga majelis GKI Samanhudi. Terima kasih banyak untuk makan malamnya yang enak, Pak Rudy… Malam itu kami menginap lagi di rumah Pak Edy.

Keesokan harinya, hari Minggu pagi (16 Oktober), kami berangkat menuju ke Karawaci, tepatnya ke Gereja Reformed Injili Indonesia Karawaci yang dipimpin oleh Pdt. Agus Marjanto. Bulan Oktober adalah bulan misi di GRII Karawaci, dan Ibu Yulia diminta untuk memberikan kesaksian tentang pelayanan YLSA pada ibadah pagi dan sore agar jemaat terbeban untuk berdoa dan mendukung pelayanan misi. Pada saat Ibu Yulia memberikan presentasi, saya ada di ruang sound system untuk membantu menayangkan bahan presentasi. Hal yang menarik yang saya lihat di ruang sound system adalah melihat apa yang terjadi di ruang kecil yang dipadati oleh kira-kira 10 orang teknis itu. Ibadah GRII (pagi) ternyata tidak hanya diikuti oleh jemaat Karawaci saja, tapi juga serentak ditayangkan ke beberapa kota lain. Hal tersebut dimungkinkan karena tim multimedia GRII Karawaci menyiarkan secara langsung (relay) melalui internet ke beberapa kota yang memang meminta untuk ikut melihat. Ibadah dilakukan di lantai 3 dan 4, tapi sayang Hadi tidak bisa ikut mendengarkan kesaksian Ibu Yulia, karena ia ada di lantai 1 untuk menjaga stand YLSA yang mendisplaykan CD-CD Alkitab Audio dan flash disk SABDA. Banyak jemaat yang tertarik untuk mendapatkan CD Alkitab Audio, sampai kami kehabisan sehingga mereka harus memesan dan akan kami kirimkan dari Solo. Pada siang harinya, Pdt. Agus mengijinkan kami memberikan pelatihan Software SABDA 4 kepada jemaat. Ada lebih dari 30 orang yang mengikuti pelatihan ini. Pelatihan tidak bisa lama dilakukan karena akan ada ibadah sore itu pukul 17.00. Ibu Yulia harus ada di ibadah karena akan memberi kesaksian lagi tentang pelayanan YLSA kepada jemaat yang tidak datang pada ibadah pagi. Hari Minggu itu kami ada di gereja seharian. Bahkan Ibu Yulia sempat juga membuat janji pertemuan sore itu dengan Anna Yulia dan suami (keduanya mantan staf YLSA), untuk memperkenalkan Pdt. Yahya (dari Fokus Keluarga) dengan YLSA.

Setelah kebaktian selesai kami diajak makan malam oleh Pak Rene dan keluarganya. Bersama kami juga Pdt. Agus dan Ibu Sari dan salah seorang jemaat GRII Karawaci. Sambil makan malam kami berbincang-bincang tentang banyak hal — gedung baru GRII Karawaci, software Alkitab SABDA dan lain-lain. Saya juga sempat memberikan ‘training singkat’ untuk Pdt. Agus, tentang bagaimana menggunakan program SABDA, mudah-mudahan bermanfaat. Terima kasih Pak Agus, untuk kesempatan yang diberikan sehingga kami bisa semakin dekat mengenal GRII Karawaci… Semoga berjumpa lagi di Solo dalam acara KKR tahun depan. Setelah makan malam, saya dan Hadi diantar ke GRII karena kami menginap di sana. Sedangkan Ibu Yulia ternyata masih ada acara lagi, karena sekitar pukul 21.30 akan bertemu dengan Pak Yohanes Surya. Satu hari penuh telah kami lalui dengan baik.

Pagi-pagi benar pada hari Senin (17 Oktober), kami berangkat ke airport untuk terbang kembali ke Solo. Perjalanan pesawat terbang kedua untuk Hadi 🙂

Wow, panjang sekali rasanya perjalanan kali ini. Namun semua rasa capek dan lelah seperti terbayarkan mengingat semakin banyak orang dapat menerima pelatihan Software SABDA, berarti semakin banyak orang dapat menyelidiki Alkitab dengan lebih bertanggung jawab.

Billy

Tentang Billy

Billy Wagey telah menulis 11 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (9) Trackbacks (0)
  1. Terima kasih kembali, Billy…
    Sayang hanya beberapa jam saja kita bertemu, singkat sekali, saya tidak bisa datang lagi di hari Sabtu/Minggu karena ada acara di tempat lain… tapi saya senang sekali dengan pertemuan tersebut. Saya juga senang melihat perkembangan pelayanan YLSA yang semakin luar biasa, jaringan yang semakin luas, dan orang-orang yang semakin hebat.

    Saya senang sempat terlibat dan masih punya kesempatan untuk terlibat lagi, kiranya Tuhan semakin memakai kita dengan caranya yang ajaib!

  2. Luar biasa! Marathon! Saya berharap saya bisa berkunjung ke berbagai tempat itu suatu hari nanti 🙂

    Apalagi mendengar ada gereja yang artistik, pengen lihat bangunannya. 🙂

    Tapi lebih dari itu, bertemu banyak saudara seiman di tempat lain, pasti sangat menyenangkan. 🙂

    Halo Maz Daniel, apa kabar?

    • Gereja yang artistik dimana mbak set?
      Bisa loh kayany untuk berkunjung ke berbagai tempat, caranya: belajar training Software SABDA. Pasti akan diundang kemana-mana 🙂

  3. Salah satu gereja di Karawaci ya… kalau ngga salah. Yang soundsystem dan pelayanan multimedianya oke itu loh.. 🙂 Bener ada kan? 🙂

    Saya sih udah kepengen ditraining dari dulu, cuma Anda dan teman-teman ITS pada sibuk… jadi belum kelakon deh, sampai sekarang 🙂

    Kapan nie, ada waktu untuk ngasih training daku? 🙂
    Ditunggu ya… tengkyu.

  4. Wow… tulisan Billy panjang juga nih 🙂 Foto-fotonya lengkap, mewakili peristiwa-peristiwa yang terjadi … good 🙂

    Saya ikut senang karena Tim SABDA semakin lebar mengepakkan sayapnya 🙂 Selain memenuhi undangan untuk memberikan kesaksian pelayanan SABDA, ternyata banyak orang juga telah menantikan pelatihan SABDA … wow, keren 🙂

  5. Selamat buat Hadi untuk penerbangan perdananya. Fotonya keren abis 🙂 Senang bisa mendengar sharing dari Billy, Hadi dan Ibu Yulia yang sangat memberkati. GBU

  6. Lagi browsing-browsing SABDA nih bro, mantabb dahh SABDA-nya. Maju terus yoo..


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.