Blog SABDA
29May/094

Saya dan SABDA

saya_dan_sabdaHari itu seperti biasa, gereja saya mengadakan KTB Kamis sore. Saya bersama teman-teman yang lain berkumpul untuk belajar firman Tuhan bersama. Kami biasa mengakhiri KTB dengan makan malam bersama. Pada saat makan, salah seorang teman bertanya, “Kak, kamu sekarang kerja di mana tho?” Saya lalu menjawab, “Di SABDA.”

“Lho, SABDA itu pusatnya di mana sih?” tanyanya kembali.

“Di Solo, kan,” jawab saya.

“Ooo …, aku pikir di Jakarta.”

Pembicaraan pun terus berlanjut, tapi itu bukan pertama kali orang bertanya dan sedikit terkejut mendapati bahwa SABDA itu pusatnya bukan di Amerika Serikat, bukan pula di Jakarta, melainkan di Solo, sebuah kota kecil nan asri (kan dulu langganan piala Adipura :P, entah sekarang), jauh dari hiruk-pikuk dan polusi kendaraan kota-kota besar. Di kota kecil ini, dua puluh pelayan Tuhan menghabiskan 900+ jam setiap minggunya untuk melayani orang Kristen Indonesia dari berbagai denominasi dan lokasi; dari yang berlatar belakang gereja tradisional hingga gereja-gereja yang memiliki jiwa muda telah menggunakan layanan SABDA, dan dari Jawa hingga ke Kanada lalu ke Timur Tengah dan kembali ke Indonesia lagi. Situs-situs SABDA telah mendunia seturut dengan perintah Tuhan untuk menjadi saksi Tuhan sampai ke ujung bumi. Orang mungkin dapat memaklumi bahwa dua ribu tahun yang lalu belum ada internet dan Facebook 🙂

Sejak berdirinya, Yayasan Lembaga SABDA telah banyak sekali menjadi berkat bagi jemaat Tuhan karena YLSA selalu bersandar kepada firman Tuhan (Sabda-Nya, tentu saja) dan janji-Nya sebelum Ia naik ke Sorga, bahwa Ia akan selalu menyertai. Belajar dari perjalanan YLSA selama ini, saya percaya bahwa jika saya betul-betul mengikuti rencana Tuhan di dalam hidup ini, maka segala keperluan akan Ia cukupi, baik itu dalam hal yang kelihatan maupun yang tidak terlihat.

Bukti kecukupan yang dari Tuhan itu kami rasakan misalnya dalam hal berikut: minggu ini kami harus mengucapkan selamat berpisah kepada dua orang rekan kami yang telah lama bekerja di yayasan ini. Walaupun perpisahan terasa amat berat (*lagu sendu mulai*), namun kami terus percaya akan penyertaan Tuhan yang selalu tepat waktu (*lagu sendu selesai*). Buktinya adalah tiga orang baru (termasuk saya) sudah dikirim-Nya untuk melanjutkan pelayanan elektronik yang strategis ini. Jika Anda perhatikan, lowongan di SABDA selalu dibuka 365 hari setahun karena pekerjaan Tuhan tidak pernah ada habisnya. Apakah kita siap menjadi penuai-penuai Allah?

Doakan terus pelayanan kami dan selamat hari Pentakosta. Imanuel.

Kusumanegara

Tentang Kusumanegara

Kusuma Negara telah menulis 14 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (4) Trackbacks (0)
  1. minggu ini kami harus mengucapkan selamat berpisah kepada dua orang rekan kami yang telah lama bekerja di yayasan ini…. tiga orang baru (termasuk saya) sudah dikirim-Nya untuk melanjutkan pelayanan elektronik yang strategis ini.

    Selamat jalan Ari dan Yohanna! Selamat bekerja dan melayani Tuhan di mana pun kalian ditempatkan-Nya.

    Selamat datang Kusuma Negara, Budi, dan Theo (juga Risdo)! Selamat bergabung untuk mengerjakan karya-Nya yang luar biasa melalui pelayanan ini.

  2. Selamat jalan Ari dan Yohanna! Selamat bekerja dan melayani Tuhan di mana pun kalian ditempatkan-Nya.

    Wah, Mas Daniel, sepertinya kalimat itu harus diralat sekarang. Ari memang benar-benar pergi, tapi Yohanna kan tidak … hehehe. Selamat datang kembali Yohanna! Meski sekarang hanya bekerja paruh waktu dan dengan tugas yang berbeda pula :>

  3. Aneh, kok gak tampil Komentarnya nech, hehehe,..@_-..

  4. Halo Scor …. salam kenal ….

    Komentar yang masuk ke Blog SABDA ini memang harus dimoderasi dulu, jadi tidak bisa langsung tampil saat Anda mengirimnya …..

    Scor tulis dan kirim saja langsung komentar yang ingin Scor sampaikan, lalu tunggu approval dari adminnya.

    Terima kasih Scor karena telah berkunjung … saya tunggu komentar-komentarnya :>


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.