Blog SABDA
11Jul/123

Staf Paruh Waktu di YLSA

Oleh:

Pada blog sebelumnya, saya telah memutuskan untuk meneruskan kuliah dan menjadi staf paruh waktu di YLSA. Bersyukur karena pimpinan YLSA mengizinkan saya bukan hanya tetap "menimba ilmu" di YLSA 🙂 tapi juga di tempat lain. Jika di kantor/perusahaan lain persyaratan untuk menjadi staf paruh waktu cukup ribet, di YLSA berbeda (mungkin karena saya sudah bekerja penuh waktu di YLSA sebelumnya) 😉

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
23Jun/119

Sekelumit Cerita tentang Printer di YLSA

Oleh:

Teteretet... teteretet... teteretet... teteretet...

Suara "bising" itu sudah tidak asing lagi terdengar di kantor YLSA. Bukan, suara itu bukan suara kereta api yang sedang melaju -- walaupun lokasi kantor YLSA memang dekat rel kereta api. Suara yang sudah akrab di telinga staf YLSA ini berasal dari sebuah printer. Ya, printer di kantor adalah salah satu sumber kebisingan di YLSA ... :(. Menurut salah seorang staf senior, printer ini sudah lama ada, bahkan jauh sebelum si senior menjadi staf YLSA. Yah, kalau dihitung-hitung sih, mungkin sudah 15 tahunan! Wow, umur yang cukup panjang untuk sebuah benda elektronik!

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
25Sep/1010

Kuliah Sembari Bekerja di YLSA

Oleh:

Kuliah_sembari_bekerjaWaah... tidak terasa sudah 8 bulan berlalu sejak saya menulis blog saya; yang pertama 🙂 Puji Tuhan untuk banyak berkat yang saya dapatkan sampai saat ini. Kebaikan Tuhan sungguh tidak pernah berhenti saya rasakan. Selalu ada "kejutan-kejutan" menyenangkan yang Bapa berikan kepada anak-anak-Nya. Seperti "hadiah" yang saya terima kali ini, sungguh teramat manis

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
26Jan/1017

Yang Muda yang Berkarya

Oleh:

yang_muda_yang_berkaryaPerkenalkan, nama saya Ami Grace. Di YLSA, nama panggilan saya adalah Ami. Saya termasuk staf yang terbilang baru, karena baru sekitar 4 bulan saya melayani di sini. Oh ya, sebenarnya saya lebih suka dipanggil Grace, sih. Tapi karena ada penghuni lain (baca: anjing di kantor) yang namanya hampir sama, hanya beda satu huruf saja. Yah terpaksa saya merelakan nama panggilan saya dipakai "si kecil" itu 🙂

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini