Blog SABDA
10Sep/184

Pengalaman Magang yang Berharga

Oleh: *Tata 

12 Juli 2018 adalah hari pertama saya menginjakkan kaki di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) sebagai staf magang. Tidak terasa, saya menghabiskan waktu dua bulan magang dengan cepat di SABDA. Banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan. Awalnya, saya memutuskan untuk magang di SABDA dengan alasan untuk mengisi waktu liburan kuliah yang terhitung cukup lama, kira-kita dua bulan. Selain itu, saya juga ingin menambah pengalaman dalam dunia pekerjaan. Namun, selama dua bulan di SABDA, saya baru menyadari bahwa yang saya lakukan sebenarnya adalah pelayanan untuk Tuhan. Banyak pelajaran rohani yang saya dapatkan di SABDA. Saya belajar untuk memahami firman Tuhan dan memahami kehendak-Nya dalam kehidupan saya. Melalui PA dan PD, saya juga belajar untuk mendalami Alkitab serta belajar memimpin.

Sebagai staf magang, selain pelajaran rohani, saya juga belajar menangani berbagai tugas yang cukup bervariasi dari hampir semua tim. Semua pekerjaan di SABDA sebenarnya bukanlah bidang yang saya geluti karena saya adalah mahasiswi jurusan farmasi. Namun, saya justru mendapatkan banyak ilmu lain yang tidak mungkin bisa saya dapatkan di kampus. 😀

Pada minggu pertama, saya mendapat pengalaman untuk mentranskrip video, menulis blog, dan memberi stempel pada setiap buku di perpustakaan SABDA. Saya juga belajar untuk menulis pokok doa, walaupun awalnya sedikit kesulitan karena tidak terlatih untuk menulis. Namun, melalui proses, perlahan-lahan saya mulai terbiasa. Selain itu, saya juga mendapat pengalaman membuat teaser, mencari bahan-bahan kekristenan, mencari bahan untuk situs.co, dan masih banyak lagi. Pengalaman yang menarik bagi saya adalah ketika dilatih dengan kemampuan di bidang multimedia, yaitu membuat quote, mentranskrip video, dan membuat GIF. Sebelumnya, saya belum pernah membuat itu semua. Awalnya, quote gambar yang saya buat terlihat sangat sederhana dan tidak rapi, tetapi berkat Kak Pio, saya diajarkan bagaimana memasukkan background yang benar serta mengatur komposisi yang tepat. Perlahan, tetapi pasti, Kak Pio dengan sabar membimbing. Beruntungnya, Kak Pio tidak hanya sabar, tetapi juga humoris sehingga ketika dijelaskan saya tidak merasa tertekan. 😀 Selain membuat quote gambar, pengalaman menarik yang lain adalah membuat GIF. Saya sungguh bersyukur bisa mendapatkan ilmu multimedia dengan gratis di SABDA, yang semula saya hanya melihat GIF di aplikasi chatting, sekarang saya tahu cara membuatnya. Membuat GIF tidak semudah membuat quote gambar, GIF memang lebih rumit. Berkat Kak Pio, saya bisa sedikit paham. 😀

Pengalaman pertama lain yang menarik adalah membuat rekaman artikel. Ternyata, membuat rekaman tak semudah yang dibayangkan karena hanya orang yang sudah mahir yang dapat menghasilkan rekaman yang pas. Pertama kali mencoba rekaman, saya sangat kesulitan, sebab dalam merekam harus menggunakan nada dan intonasi yang tepat. Waktu itu Kak Kun adalah orang pertama yang memberikan tugas untuk rekaman artikel. Artikel yang diberikan ada dua halaman. Hasil rekaman artikel pertama saya terbilang cukup baik, walaupun banyak intonasi yang kurang pas, tetapi bersyukur saya bisa terus belajar. Kesulitan dalam merekam sangat bervariasi, contohnya jika ada gangguan suara bising, penggunaan nada yang tidak enak didengar, serta pembacaan yang terlalu cepat atau terlalu lambat.

Di SABDA, saya juga mendapatkan pengalaman menjadi moderator di Grup Facebook Walking With God (WWG). Ternyata, SABDA memiliki banyak sekali komunitas di Facebook mulai dari e-Santapan Harian (e-SH), e-Renungan Harian (e-RH), Walking With God (WWG), e-BinaAnak, e-BinaSiswa, Humor, dan masih banyak lagi. Dan, semua itu disediakan untuk peserta belajar memahami firman Tuhan setiap hari. Pengalaman lain yang saya dapatkan di SABDA adalah kegiatan rutin membaca artikel koran. Saya melihat hal ini sangat berguna dan jarang ada lembaga atau perusahaan yang memberi kesempatan kepada stafnya untuk membaca di sela-sela kesibukan pekerjaan.

Pada awal magang, saya merasa kesulitan dengan banyaknya tugas, terutama untuk memenuhi deadline yang sudah ditetapkan. Karena baru pertama kali bekerja di dunia nyata, saya sedikit kesulitan untuk membagi waktu dan untuk bisa fokus. Akan tetapi, lama-kelamaan saya mulai terbiasa dan terlatih. Selama masa magang, saya juga merasakan penyertaan Tuhan yang nyata dalam hidup saya. Dialah yang membuat saya bisa bertahan hingga akhir magang. Saya juga belajar beradaptasi dengan staf-staf lain di SABDA. Mereka tidak pernah sungkan membantu saat saya perlu bantuan atau saat saya bertanya. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus atas kesempatan yang berharga ini. Saya juga bersyukur karena melalui YLSA, saya bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, saya juga mendapat teman-teman baru. Sekali lagi, semua itu hanya karena anugerah Tuhan. Ada maksud Tuhan yang baik dengan menempatkan saya di YLSA. Tuhan sudah bekerja secara luar biasa dalam hidup saya selama dua bulan magang ini. Apa pun yang sudah saya dapatkan dari SABDA tidak akan saya lupakan, bahkan saya juga akan bagikan kepada orang-orang di sekitar saya agar mereka juga dapat merasakan berkat Tuhan seperti yang saya rasakan. Terlebih lagi, saya juga bisa merasakan betapa kerennya melayani Tuhan dengan media elektronik, yaitu dengan gadget kita. Bagi saya, magang di SABDA merupakan pengalaman yang luar biasa. Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.

Tentang Penulis Tamu

telah menulis 179 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (4) Trackbacks (0)
  1. Senang membaca artikel ini, semoga pelajaran yang didapatkan akan berguna bagimu. Semangat buat kuliah dan pencapaianmu selanjutnya Tata. Gbu

  2. Halo Kak Tata, perkenalkan aku Venna, mahasiwa UKSW yang juga sedang menjalani magang di SABDA. Hampir semua pekerjaan yang saya cicipi di SABDA ini juga dilakukan oleh Kak Tata, begitu pula perasaan yang dirasakan pada saat adaptasi di sini. Semoga setelah keluar dari SABDA ini kita yang pernah magang di SABDA dapat menjadi berkat bagi sesama. 🙂


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.