Blog SABDA
2Apr/185

Serangan Pasukan Rayap di Griya SABDA

Oleh: Maskunarti

Shalom, pembaca setia blog SABDA yang terkasih dalam Kristus!

Pada Jumat, 16 Maret 2018, seusai acara persekutuan doa, seluruh staf SABDA dikejutkan dengan munculnya pasukan rayap yang menyerbu beberapa rak buku di perpustakaan. Kak Elly yang pertama berteriak: “Ada rayap!” sembari menunjukkan foto rayap di beberapa rak buku yang diambil melalui kamera handphone-nya. Hal itu membuat kami terkejut dan panik. Saya bertanya-tanya, “Dari mana ya rayap-rayap tersebut datang?” Kepanikan kami ada alasannya. Ruang training di Griya SABDA (GS) juga merupakan perpustakaan YLSA yang penuh dengan buku. Kalau ada rayap, itu berarti buku-buku tersebut sedang terancam keselamatannya.

Kami pun tidak tinggal diam. Kami langsung bergegas mengecek rak-rak mana saja yang sudah diserbu rayap. Ada beberapa titik di lantai aula SABDA yang sedikit berlubang, bisa jadi itu merupakan celah bagi pasukan rayap untuk datang dan akhirnya memakan buku-buku beserta raknya. Tidak perlu menunggu lama, teman-teman cowok bergegas mengangkat beberapa rak dan buku keluar dari ruangan. Rak dan buku yang terkena serangan pasukan rayap harus segera ditangani supaya tidak menular ke rak dan buku yang masih dalam kondisi baik. Setelah rak dan buku di halaman luar, saya dan teman-teman cewek bergegas membuka buku-buku yang ada satu per satu dan membersihkannya dengan kuas. Untuk itu, kami menyediakan ember-ember yang diisi dengan air, dan semua rayap disapu dimasukkan ke air dalam ember. Saya dan teman-teman yang lain bahu-membahu. Beberapa orang membersihkan rayap di rak dan buku, dan beberapa orang yang lain menyapu ruang training. Tidak lupa, kami juga memakai obat penyemprot rayap untuk membasmi pasukan rayap. Lalu, kami memisahkan antara buku-buku yang kondisinya masih baik dengan buku-buku yang kondisinya sudah termakan rayap. Dan, karena waktu sudah sore, rak-rak buku yang di luar dimasukkan kembali ke dalam ruangan. Bersyukur kami semua bisa mengerjakannya dengan baik sampai sore hari.

“Lega,” itulah kata yang terucapkan oleh saya. “Setidaknya, pasukan rayap yang kelihatan sudah berhasil kami basmi,” itu pikir saya. Jadi, tugas saya dan teman-teman SABDA tinggal menata ulang buku-buku yang sudah dibersihkan untuk diletakkan kembali di dalam rak buku. Dan, ternyata dugaan saya keliru. Beberapa hari kemudian, tepatnya Kamis, 22 Maret 2018, ketika kami semua sedang merapikan dan mengategorikan buku-buku yang sudah bersih dari pasukan rayap, ada salah satu teman kami, yaitu Kak Hadi, yang berkata, “Di sini juga ada rayap!” Kami sempat panik, jangan-jangan masih ada pasukan rayap yang tertinggal. Kami semua langsung bergegas melihat ke rak buku tersebut. Dan, puji Tuhan, rak buku dan buku-buku masih dalam kondisi aman, setidaknya kondisinya tidak separah seperti sebelumnya. Teman-teman cowok segera mengeluarkan rak buku tersebut dan membersihkannya. Sama seperti saat pembersihan yang pertama, lantai yang ada disemprot obat rayap ditambah dengan minyak solar, lalu lantai dialasi dengan seng. Lantai dialasi dengan seng supaya dapat mengantisipasi pasukan rayap datang kembali. Sementara itu, rak buku disemprot dengan obat rayap dan buku dibersihkan, dan sebagian yang lembab dijemur. Saya dan teman-teman bahu-membahu dalam membersihkannya. Bersyukur, pembersihan kedua ini tidak separah seperti saat pembersihan yang pertama. Kami bisa jauh lebih cepat membersihkannya karena buku-buku yang terkena pasukan rayap tidak sebanyak seperti pembersihan pertama. Proses pembersihan sudah selesai dan kami tinggal mengembalikan buku-buku dan rak-raknya di tempatnya seperti sediakala. Kesempatan ini kami pakai untuk sekalian menata ulang buku-buku di rak buku.

Koleksi buku yang beraneka ragam di SABDA merupakan “harta” yang harus dirawat karena buku-buku tersebut adalah jendela dunia. Dari buku-buku tersebut, saya dan teman-teman SABDA bisa memperoleh informasi dan belajar banyak hal. Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari SABDA. Itu berarti saya juga harus ikut merawat dan menjaga kebersihan perpustakaan. Selain itu, momen bersih-bersih seperti ini menjadikan saya dan teman-teman SABDA lain semakin akrab. Kami bekerja sama dan bahu-membahu. Capek dan kotor sudah pasti, tetapi hal tersebut tidak membuat kami kelelahan yang berlebih karena kami mengerjakannya bersama-sama. Kiranya kita semua bersedia merawat dan menjaga setiap koleksi yang kita miliki. Ayo, budayakan menjaga tempat agar aman dari rayap, mengamati kalau ada tanda-tanda rayap datang, dan bersihkan secepat mungkin sebelum menular ke tempat lain! Terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.

Maskunarti

Tentang Maskunarti

Maskunarti Wahyu Budiarti telah menulis 17 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Kategori: HRD, YLSA
Kata kunci: ,
Leave a comment
Comments (5) Trackbacks (1)
  1. Semangat buat semua yang sudah membersihkan GS!

  2. Buku merupakan jendela dunia. Oleh karena itu kita harus menjaga dan merawatnya. Tetap semangat untuk semua yang sudah membersihkan Griya SABDA dari serangan pasukan rayap. Tuhan memberkati.

  3. Puji Tuhan sekarang ruang Training GS sudah bersih, dan terlihat indah jika kita memasuki ruang tersebut. Buku-buku yang yang ada di Griya Sabda memang terbilang sangat banyak sehingga patut untuk dijaga agar tidak rusak. Banyak sekali ilmu yang didapat melalui buku-buku yang ada di Sabda. Semoga kita semua tetap menjaga keutuhan buku-buku tersebut agar tidak punah. 😀 😀

  4. Puji Tuhan GS sekarang sudah tidak diserang rayap lagi. Semoga rayap-rayap tidak lagi menyerang GS dan juga ruang-ruang lainnya. Semangat selalu buat kakak-kakak yang membersihkan dan menjaga GS dari serangan rayap! Tuhan memberkati.

  5. Semoga dengan adanya rayap dapat kembali meningkatkan kebersihan ruangan.


Leave a comment

Connect with Facebook