Blog SABDA
19Dec/170

Rapat Kerja YLSA 2017/2018:Tuhan yang Menopang dan Menyertai

Oleh: Davida dan Yulia

Mulai pertengahan November 2017, saya melihat suasana di kantor Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) terlihat sedikit berbeda dari hari-hari biasanya. Setiap divisi dan tim pelayanan juga mulai lebih sering rapat. Suasana PA staf pun berbeda dari biasa. Untuk lebih dari seminggu, kami banyak membahas tentang persiapan rohani dan pikiran tentang apa yang Tuhan taruh dalam hati kami. Semua ini kami perjuangkan untuk mempersiapkan Rapat Kerja (Raker) YLSA yang akan diadakan pada 12 — 13 Desember 2017. Setelah berdoa dan berjibaku dengan berkas-berkas laporan dan rencana tahun depan, hari H yang ditunggu pun akhirnya tiba.

Hari I: 12 Desember 2017: Laporan 2017

Raker hari pertama dibuka dengan sarapan bubur ayam bersama yang disediakan oleh sie konsumsi. Setelah itu, kami mendengarkan renungan yang disampaikan oleh Pak Jeffrey dari Kejadian 2:1-2. Dari renungan ini, saya belajar bahwa Allah kita adalah Allah yang bekerja, bahkan ketika Dia selesai menciptakan dunia dan segala isinya, termasuk manusia, Dia beristirahat tetapi tidak berarti berhenti bekerja. Allah tetap bekerja untuk menopang dunia yang diciptakan-Nya. Tanpa topangan-Nya, maka dunia ini akan hancur semua. Demikian juga kami, staf SABDA, bisa terus melakukan tugas pelayanan kami karena Allah yang selalu menopang. Jika Allah adalah Allah yang bekerja, apalagi kita umat pilihan-Nya.

Acara utama raker hari pertama adalah laporan dari para koordinator, yang mewakili tim-tim pelayanan, untuk melaporkan hasil kerja selama 2017. Selama memberi laporan, setiap staf tidak hanya mendengarkan, tetapi mereka juga diharapkan memberi pertanyaan atau masukan. Saya senang melihat semua staf ikut berpartisipasi sehingga kita semua bisa melihat hasil pelayanan dari berbagai sudut pandang.

Ketika setiap tim menyampaikan laporannya, saya semakin jelas melihat bagaimana topangan tangan Tuhan yang luar biasa sehingga memungkinkan hasil pelayanan yang maksimal. Melalui pemimpin, staf, volunter, mitra, sahabat, teman, dan pengguna produk SABDA, Tuhan bekerja untuk mewujudkan visi-Nya melalui SABDA, yaitu teknologi bagi pembangunan Kerajaan Allah. Beberapa hal yang berbeda dari raker-raker sebelumnya adalah beberapa tim menyertakan kesaksian-kesaksian dari para mitra maupun para pengguna produk-produk SABDA sehingga kami bisa merasakan manfaat dari apa yang kami kerjakan. Sungguh menjadi sukacita yang besar melihat semua jerih lelah kami yang tidak sia-sia. Banyak orang lebih mengenal Tuhan dan firman-Nya melalui berbagai bidang pelayanan yang YLSA kerjakan. Puji Tuhan, hari pertama raker berjalan dengan baik.

Namun, kami tidak bisa menyangkal, di antara pencapaian-pencapaian ada juga hasil yang kurang memuaskan, bahkan ada beberapa yang gagal dikerjakan. Salah satu contohnya adalah pengerjaan Alkitab Yang Terbuka (AYT). Penyelesaian teks AYT masih jauh dari target yang diharapkan. Semoga dari laporan ini, kita dipacu untuk segera menyelesaikan teks AYT karena sudah ada beberapa mitra yang mengantre untuk memakainya. Beberapa kegagalan lain disebabkan karena kurangnya sumber daya manusia. Hal ini menjadi catatan utama HRD. Kami harus terus berdoa agar Tuhan mengirim lebih banyak pekerja sehingga semakin banyak pekerjaan pelayanan yang bisa dikerjakan.

Hari II: 13 Desember 2017: Rencana Pelayanan 2018

Setelah menikmati sarapan dengan menu nasi bakmoy, kami mengawali raker hari kedua dengan mendengarkan renungan. Renungan pagi itu mengingatkan kita tentang waktu istirahat “hari ketujuh”, yang disebut “sabat”. Bagaimana mengaplikasikan sabat dalam pelayanan YLSA? Harus ada waktu-waktu di mana kita berhenti sejenak dari rutinitas kita untuk menikmati, terutama Tuhan dan firman-Nya. Secara khusus, hasil dari laporan AYT, bahkan pembicaraan beberapa minggu sebelum hari raker, sangat menggugah kita untuk mengaplikasikan “sabat” di SABDA dengan berhenti beberapa waktu dari tugas-tugas rutinitas untuk fokus mengerjakan AYT. Ini keputusan yang sangat drastis yang akan memberi dampak luas bagi pelayanan SABDA. Karena itu, kami harus mengambil keputusan bersama apakah semua staf bisa memberikan 5 jam sehari untuk terlibat “sesuai dengan kapasitas masing-masing”, menyelesaikan teks AYT dan seputarnya. Puji Tuhan, di akhir renungan ini, secara bersama-sama kami bisa mengambil komitmen dengan satu semangat untuk menyelesaikan proses editing teks AYT, khususnya Perjanjian Lama. Perencanaan teknis masih harus dipikirkan baik-baik karena ada banyak tugas pekerjaan rutin yang tidak bisa ditinggalkan, misalnya semua komunitas media sosial. Namun, pekerjaan-pekerjaan lain harus disusun ulang berdasarkan prioritas baru ini.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, keputusan “sabat SABDA” berdampak besar bagi rencana pelayanan 2018. Puji Tuhan, satu per satu tim pelayanan, ketika mempresentasikan rencana pelayanan 2018, juga mulai memikirkan tugas-tugas apa yang harus dan bisa dipotong, diefisienkan dan digabungkan sehingga semua rencana ke depan bisa berjalan dengan baik dan penyelesaian pekerjaan AYT juga bisa dikerjakan. Karena itu, pada kuartal I dan II 2018, semua staf akan memberikan 60% waktu kerja untuk pengerjaan AYT. Selain itu, ada prioritas kedua yang juga harus kami perhitungkan, yaitu kelanjutan proyek “Pusat Konseling Digital Indonesia” yang menjadi bagian dari presentasi khusus raker hari kedua, sebagai lanjutan dari proyek aplikasi Android “He cares/Konseling” yang baru saja diluncurkan November 2017. Sesuai dengan dua prioritas ini, maka setelah raker selesai masing-masing tim pelayanan akan memikirkan lebih lanjut strategi teknis pelaksanaan rencana 2018. Berhubung dengan padatnya diskusi rencana 2018, raker tidak dapat ditutup pada hari kedua ini. Penutupan raker dilaksanakan pada keesokan harinya, sekaligus “debriefing” untuk mengevaluasi acara raker itu sendiri.

Hari III: 14 Desember 2017: Penutupan Raker

Acara penutupan raker dimulai dengan “debriefing” untuk masing-masing staf memberikan evaluasi dan hasil belajar selama mengikuti raker. Selain itu, kami juga menyampaikan mimpi-mimpi kami untuk 2018. Seluruh staf berpendapat bahwa acara berjalan dengan lancar dan tidak ada “ketegangan tingkat tinggi”. Semua menikmati jalannya raker karena setiap pemaparan laporan maupun rencana dibicarakan dengan kesatuan hati demi kemajuan pelayanan. Beberapa staf juga belajar mengenai fleksibilitas untuk menyesuaikan rencana kerja dengan prioritas pelayanan yang dinyatakan Tuhan.

Puncak penutupan acara raker adalah renungan yang disampaikan oleh Ibu Yulia, Ketua YLSA, dengan tema God’s Plan. Dasar dari renungan diambil dari Yesaya 1:1-11 yang merupakan janji Allah yang diterima oleh pemimpin YLSA ketika Allah pertama kali menyatakan visi-Nya kepada beliau untuk membuka ladang pelayanan digital di Indonesia. Saat ini, “dunia internet”: alamat domain, software, apps, dan produk-produk digital adalah ladang yang Tuhan percayakan kepada YLSA. Dalam menjalankan rencana Allah itu, jalannya tidak selalu mulus. Banyak tantangan, hambatan, dan rintangan, tetapi Tuhan memberikan janji bahwa Dia akan menyertai asal kami taat. Renungan ini memberikan kekuatan kepada kami untuk setia melayani Dia di “tanah internet, tanah digital” yang saat ini kami “injak”. Terpujilah Tuhan! Setelah itu, kami semua berdoa bersama untuk bersyukur kepada Tuhan dan menyatakan permohonan kami agar Tuhan selalu menolong dan menopang kami.

Raker sudah selesai. Selanjutnya adalah membuat strategi melakukan “sabat” dengan memberikan prioritas pada penyelesaian AYT dan prioritas-prioritas berikutnya. Harapan saya, seluruh staf, volunter, mitra, donatur, sahabat, dan pendukung YLSA semakin giat mengerjakan bagian tugas yang Tuhan berikan kepada kita. Mari kita bersatu hati untuk mempersembahkan IT FOR GOD! Segala kemuliaan bagi Tuhan!

Evie

Tentang Evie

Davida Dana telah menulis 39 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.