Blog SABDA
5Jul/173

Pelajaran dari Artikel: Carilah Hobi dan Sunyi

Di SABDA, setiap staf YLSA disarankan untuk membaca artikel dari koran yang sudah disiapkan. Artikel tersebut akan dibaca oleh staf setiap hari secara bergilir. Ada juga artikel yang sudah dikumpulkan di dalam map, dan jika ada artikel yang menarik bisa diambil sendiri untuk dibaca. Salah satu artikel yang menarik bagi saya adalah artikel “Carilah Hobi dan Sunyi”. Saya tertarik dua kata dari judulnya, yaitu “hobi” dan “sunyi”, karena saya memiliki hobi dan saya juga suka dengan kesunyian. Saya ingin tahu lebih banyak tentang apa yang disampaikan oleh penulis, jadi saya mengambil artikel ini.

Setelah membaca, saya terkesan dengan artikel ini karena mencerminkan apa yang saya alami, bahwa ide-ide cemerlang akan muncul ketika berada pada situasi yang tenang. Ide-ide muncul ketika saya menikmati setiap hal yang saya lakukan. Bukan sebaliknya, ketika berada pada situasi yang ramai. Ketenangan atau kesunyian tidak hanya merujuk pada tempat atau lokasi fisik, tetapi juga pada pikiran.

Dalam artikel ini dijelaskan beberapa masalah yang terjadi pada diri seseorang. Pertama, bahwa sering kali pikiran kita tidak pernah berhenti, diistilahkan dengan kalimat “live streaming”. Pikiran selalu bergerak, mengembara dari satu pikiran ke pikiran lain, tidak pernah berhenti. Kedua, pikiran yang terpola yang menyebabkan kita tidak bisa memiliki hal yang baru. Semua dilakukan hanya berdasarkan yang pernah dilakukan sebelumnya, dari generasi ke generasi. Ketiga, pikiran yang terus-menerus akan membuat pikiran menjadi penuh dengan dirinya sendiri sehingga tidak lagi memperhatikan keadaan di sekelilingnya.

Solusi yang diberikan dalam artikel ini adalah dengan memberikan jarak antara pikiran dan kesadaran. Jarak akan memungkinkan untuk mengendalikan pikiran dan mempertanyakan apa yang sedang dipikirkan sehingga tidak menjadi reaktif. Cara yang diberikan adalah melakukan sesuatu yang menarik sehingga bisa menikmati apa yang dilakukan.

Hobi menjadi salah satu cara untuk memunculkan ide-ide yang cemerlang. Saya juga memiliki hobi untuk memberikan perasaan dan pikiran yang tenang, di antaranya memelihara ikan dan bersepeda, termasuk juga menulis kode pemrograman ketika berada di tempat kerja, meskipun aktivitas ini harus menguras otak karena harus berpikir. Saat saya mengerjakan apa yang saya sukai, saya merasa damai, seakan ruang dalam pikiran saya menjadi lebih luas, tidak padat dengan lalu lintas yang bisa mengakibatkan kemacetan. Keadaan ini dapat memunculkan ide-ide solusi untuk hal-hal yang awalnya terasa sulit untuk ditemukan solusinya. Perasaan dan pikiran yang selalu diburu-buru bisa diredam sehingga mendapatkan kondisi yang stabil untuk bisa menikmati setiap hal. Bahkan, saat itu saya bisa memunculkan ide-ide, menciptakan kreativitas, dan membangun relasi yang bisa bermanfaat bagi kehidupan saya dan orang lain.

Hadi

Tentang Hadi

Hadi Pramono telah menulis 17 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (3) Trackbacks (0)
  1. setuju, emang setiap orang harus punya hobi. kalau tidak punya hobi hidup akan terasa seperti itu itu saja

  2. Betul, dan yang tak kalah penting, hobi juga menjadi salah satu alat Tuhan untuk memanggil dan memakai hamba-hambaNya. Banyak terjadi kesalahan konsep di kalangan pemuda Kristen, bahwa panggilan Tuhan itu pasti bertentangan dengan kesukaan atau cita-cita kita, bahwa menaati panggilan itu berarti pasti harus meninggalkan semua yang kita suka. Dengan demikian mereka punya mindset bahwa ikut Tuhan itu seperti ‘menjadi korban’ dan membosankan. Padahal sebenarnya tidak demikian. Sebaliknya hobi justru bisa menjadi pelayanan, malahan pelayanan yang demikian akan menjadi lebih optiml dan passionate. Tuhan ingin kita melayani dan menjalani panggilanNya dengan rasa menikmati.
    Dalam hobi dan ketenangan pikiran, kita mendengar suara Tuhan, introspeksi diri (dipandu oleh Roh Kudus yang bekerja membaharui), dan bertumbuh dalam iman.

  3. Saya sangat setuju dengan kalimat “Perasaan dan pikiran yang selalu diburu-buru bisa diredam sehingga mendapatkan kondisi yang stabil untuk bisa menikmati setiap hal”. Saya pun merasakan bahwa hobi + ketenangan + keberhasilan. Semoga melalui hobi kakak, nama Tuhan bisa semakin dipermuliakan.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.