Blog SABDA
1Jul/161

Ramainya Diskusi Kepemimpinan Kristen di Facebook Grup!

Tahun 2016 ini menjadi tahun yang cukup menggembirakan bagi para netter Kristen yang memiliki passion di kepemimpinan Kristen. YLSA melalui tim Penjangkauan membuka kelas diskusi seputar Kepemimpinan Kristen di Facebook Grup. Kini, mereka bisa mendiskusikan topik-topik kepemimpinan Kristen dengan lebih baik. Diskusi perdana membahas mengenai “Kepemimpinan Kristen, Apakah Itu?” yang diikuti 16 peserta.

Puji Tuhan, diskusinya sangat ramai dan setiap anggota antusias untuk belajar. Banyak pendapat yang bisa sangat melengkapi dan mengarahkan kita untuk memahami lebih dalam mengenai kepemimpinan Kristen. Sebagai moderator diskusi, saya sangat bersyukur karena Tuhan telah turut campur tangan dalam proses ini.

Apa ya kesaksian dari para peserta diskusi ini? Penasaran? Yuk, baca kesaksiannya sekarang juga!

Akhim Kupeilang:

Lewat kesempatan diskusi ini, saya belajar beberapa hal:

1. Ada banyak pendapat seputar kepemimpinan Kristen dan saya harus rendah hati untuk menerima dan belajar dari pendapat lain.

2. Ternyata kepemimpinan Kristen bukan topik yang menarik untuk dibicarakan oleh Kristen. Topik yang populer antara lain mukjizat, doa, dll.. Mungkin karena gereja tidak memberi porsi yang banyak dalam mengajarkan kepemimpinan.

3. Saya memakai SABDA tools sejak tahun 2005 dan sangat diberkati, saya juga bersyukur SABDA bergerak menjangkau Kristen dan non-Kristen lewat Facebook.

4. Terima kasih untuk Saudari Santy Tilestian yang sudah memimpin diskusi. Menurut saya, diskusinya sudah berjalan dengan baik, kita doakan dan usahakan supaya semakin lebih baik ke depannya.

Dhanang Rohi:

Saya cukup puas mengikuti kegiatan diskusi grup ini. Banyak hal yang dapat dipelajari. Salah satunya, setiap orang mempunyai pemahaman tentang kepemimpinan dan ilmu kepemimpinan yang berbeda-beda. Banyak jawaban anggota lain yang menanggapi pertanyaan diskusi, yang tidak saya pikirkan. Dari hal ,itu saya dapat belajar bahwa kita hidup dalam sebuah komunitas atau masyarakat yang masing-masing anggotanya berbeda pikiran, pendapat, pengalaman, talenta, dll.. Untuk menjadi pemimpin Kristen tidak perlu menguasai suatu komunitas, cukup mendengarkan dan menerima pendapat orang lain, dan mampu mengambil keputusan terbaik berdasarkan semua pendapat.

Selain itu, menjadi pemimpin kristen, saya harus menunjukkan kualitas sesungguhnya dari pemimpin Kristus, yaitu mengasihi, melayani, dan meneladani ajaran Tuhan Yesus.

Saya tetap berpendapat bahwa kepemimpinan didapatkan melalui pengalaman, sikap hidup, sikap dalam menghadapi sebuah masalah.

Saya dapat belajar bahwa sebagai pemimpin, meskipun bukan menduduki jabatan, saya juga harus menaati atasan saya, termasuk atasan yang agung, Yesus Kristus.

Saya dapat belajar juga bahwa: Saya tidak dapat memenuhi semua ekspetasi dan penilaian orang tentang kepemimpinan kristen yang berkualitas, cara memimpin secara baik, sikap hidup pemimpin kristen, tetapi saya hanya dapat menunjukkan apa yang terbaik yang bisa saya lakukan sebagai pemimpin Kristen.

Saya berterima kasih buat semua anggota lain yang juga telah menyampaikan pendapatnya sehingga saya dapat belajar dari anggota lain. Tuhan Yesus memberkati kita semua yang telah berperan aktif, dan semua pihak yang menyelenggarakan diskusi ini. Amin.

Andre Mafea:

Sekalipun kita tidak memimpin salah satu organisasi, tetapi minimal kita dapat memimpin diri kta sendiri.

Saya yakin bahwa setiap pelajaran yang telah didapatkan dari diskusi ini tidak akan pernah sia-sia dan akan sangat menolong para peserta bisa memimpin sesuai dengan standar kebenaran firman Tuhan. Selamat memimpin dan melayani! Tuhan Yesus memberkati.

Santi

Tentang Santi

Santi Lestari telah menulis 52 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (1) Trackbacks (0)
  1. Mudah-mudahan kedepannya ada lebih banyak orang yang bergabung dengan diskusi ini supaya lebih banyak pembelajaran yang kita bisa dapatkan.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.