Blog SABDA
27Jul/152

Raker Mini YLSA 2015

Acara Raker Mini Juli 2015 diadakan agak berbeda dari tahun sebelumnya. Biasanya, Raker diadakan 2 hari penuh, tetapi karena adanya kesibukan staf, maka raker mini diadakan 3 hari; dua hari pertama hanya setengah hari dan baru hari terakhir satu hari penuh. Seperti biasa, menu utama raker adalah laporan kerja tengah tahun (Januari — Juni 2015) dan rencana kerja tengah tahun terakhir (Juli — Desember 2015). Akan tetapi, tentu saja bukan hanya itu yang disampaikan dalam raker mini ini.

Seperti suasana raker-raker sebelumnya, sebelum hari H, kesibukan staf terasa meningkat. Celoteh “Haduh perutku mules” kadang terdengar, khususnya dari staf yang sedang mempersiapkan materi untuk disampaikan di raker. Meski frasa itu tidak selalu bermakna sesungguhnya, itu cukup menggambarkan kesibukan, atau mungkin lebih tepat “kecemasan”, teman-teman staf menjelang raker. Tidak dapat disangkal, memang ada ketegangan sendiri ketika harus menyampaikan materi di depan semua staf yang lain.

Di Griya SABDA, tempat raker ini diadakan, terdengar nyanyian “Tuhanlah Kekuatan dan Mazmurku”. Nyanyian yang dipilih dan dipimpin oleh Ayub ini sangat cocok menjadi pujian pembuka raker hari pertama. Setelah penjelasan singkat dari Bu Yulia, raker dilanjutkan dengan laporan dari masing-masing divisi mulai dari divisi ITS, Web, Multimedia, Komunitas, Publikasi, PESTA , AYT, Humas, Keuangan, dan terakhir HRD. Laporan-laporan ini menolong kami melihat hasil yang sudah dicapai selama setengah tahun 2015 ini. Banyak yang bisa kami syukuri, tetapi ada juga yang harus kami evaluasi dan perbaiki. Melihat fakta ini, harapan kami, sisa waktu setengah tahun ke depan akan mendorong kami bekerja dengan lebih baik.

Hari kedua, raker diisi dengan presentasi singkat tentang berbagai topik dari beberapa staf yang sudah ditunjuk. Presentasi pertama dimulai oleh Jono yang menyampaikan tentang “Android for SABDA: Injil Digital”. Kemudian, Kevin dan Andi menyampaikan tentang “Single Page Application with Angular JS”; Pak Victor tentang “Overview PL dan PB”; Liana tentang “Seni Membaca Alkitab dengan Metode BGA”, Hadi, Setya, dan Evie menyampaikan tentang pelajaran yang mereka dapatkan dari mengikuti seminar kepemimpinan, dengan sumber buku “Todays Matter”. Raker hari itu ditutup dengan presentasi Bu Yulia tentang “Teori Pertumbuhan”, yang mendorong staf untuk tidak berhenti belajar sampai kapan pun. Pasti sudah kebayang berapa banyak informasi dan pelajaran yang kami dapat dari semua materi presentasi ini, bukan?

Raker hari terakhir kami mulai dengan PA bersama. Setelah itu, dilanjutkan dengan makan pagi bersama karena raker hari itu akan diadakan dari pagi sampai sore. Tema acara utama adalah “Visi YLSA/SABDA 2020”. Visi 2020 sangat penting untuk menjadi wawasan staf supaya kami mulai mempersiapkan diri dengan pelayanan yang relevan, terutama untuk menyongsong tahun 2020. Karena YLSA bergerak dalam pelayanan melalui IT, maka pelayanan kami harus terus mengikuti perkembangan teknologi supaya pelayanan kami terus “up to date” dan tidak ketinggalan zaman. Bahkan, sering kali kami harus bisa mengantisipasi ke arah mana teknologi akan bergerak. Dalam konteks mengerti visi ke depan inilah, masing-masing divisi menyampaikan rencana-rencana tengah tahun ke depan. Acara cukup padat dan banyak komentar dan masukan yang sangat berguna bagi perbaikan masing-masing divisi.

Acara ditutup dengan wacana/rencana YLSA untuk menggelar gerakan “Apps4God” di bulan Oktober 2015, yaitu bulan ulang tahun YLSA. Ini akan menjadi salah satu “big event” dalam rangka menyambut “Visi SABDA 20/20”. Bagaimana pelaksanaannya? Mari kita tunggu bersama karena masih ada banyak PR yang harus dikerjakan sebelum hal itu betul-betul terjadi.

Selain tentang kerja sama tim, penyusunan evaluasi yang baik, rencana yang SMART, secara pribadi, dalam raker ini saya banyak belajar dari materi kepemimpinan yang disampaikan oleh Hadi, Setya, dan Evie. Ada 12 fokus hidup yang perlu kita latih dan kembangkan untuk bisa menjadikan kita seorang pemimpin, atau paling tidak menghasilkan hidup yang bermakna. Dua dari dua belas poin itu adalah “Sikap Hati” dan “Nilai-Nilai Hidup”. Saya melihat bahwa membentuk sikap hati yang benar sangat menentukan respons kita terhadap situasi di sekitar kita, supaya kita tidak mudah terpengaruh hal-hal yang tidak benar. Sikap hati ini akan banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai hidup yang ditanamkan atau yang kita tanamkan dalam diri seseorang. Itulah sedikit pelajaran-pelajaran yang saya dapat di raker di YLSA 2015. Tuhan memberkati.

Berlin

Tentang Berlin

Berlian Sri Marmadi telah menulis 9 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (2) Trackbacks (0)
  1. Awalnya disebut Visi YLSA/SABDA 2020
    tapi kemudian menjadi Visi SABDA 20/20?

  2. Sepertinya memang dibawa ke arah sana, Yuku.. 🙂

    Bersyukur, raker mini ini semakin menolong setiap divisi untuk melakukan evaluasi kerja dan membuat rencana yang lebih jitu.

    Harapan saya, apa yang direncanakan sesuai dengan kehendak Atasan Sejati. Dengan demikian, bisa mendatangkan kebaikan bagi gereja Tuhan. Amin.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.