Blog SABDA
7Jul/150

Pengalaman dan Kesanku Menjadi Juri Lomba Remaja

Oleh: Christia Levina Leo*

Saya cukup kaget ketika diberi tahu bahwa saya kemungkinan besar akan menjadi juri di lomba “Ekspresi Remaja di Dunia Digital” yang diselenggarakan oleh YLSA pada bulan Mei — Juni 2015. Pertama, saya kaget karena pemberitahuannya hanya beberapa hari sebelum hari pengarahan pertama untuk peserta lomba. Kedua, karena ini akan menjadi pengalaman pertama saya menjadi juri di acara perlombaan seperti ini. Lomba yang mengambil tema “Remaja dan Amanat Agung” ini memiliki 3 jenis lomba, yaitu Desain T-shirt, Foto Art, dan Video pendek. Dari setiap jenis lomba, akan dipilih masing-masing 5 finalis yang akan diminta untuk mempresentasikan karya mereka pada penilaian terakhir, yaitu Sabtu, 13 Juni 2015.

Ternyata menjadi juri memang tidak gampang. Saya ingat bagaimana satu per satu karya saya lihat berulang-ulang sebelum diberi skor final untuk tiap kriteria penilaian. Ada karya yang konsepnya bagus tapi visualnya kurang, ada yang kebalikannya. Tapi seru juga melihat karya-karya yang masuk, melihat beragam ide kreatif yang digambarkan oleh adik-adik remaja. Ide-ide tersebut belum tentu terpikir oleh saya saat seusia mereka. Salut deh buat usaha dan kerja keras mereka, apalagi waktu tahu kalau mereka mengerjakan karyanya di waktu yang berdekatan dengan jadwal ujian kenaikan kelas! Sayangnya, beberapa karya terpaksa harus didiskualifikasi karena melanggar peraturan yang berkaitan dengan originalitas.

Setelah penilaian tahap pertama dari semua juri dikumpulkan dan dijumlah, terpilihlah 5 finalis dari masing-masing jenis lomba (yang dirahasiakan dari para juri). Hari presentasi pun tiba. Acara dimulai pada pukul 10 pagi dan diawali dengan doa bersama. Setelah itu, para juri diberikan penjelasan singkat di ruang juri. Saya yang baru tiba di Solo Jumat malam, akhirnya bertemu dengan juri-juri lainnya, yaitu Jaya, Mbak Lusi, dan Yans. Kami dipersilakan masuk dan duduk di kursi juri setelah diperkenalkan satu per satu oleh MC. Aneh juga rasanya, biasanya saya yang presentasi di depan, yang ditanya-tanyai dan dinilai, eh kali ini saya yang harus memberi penilaian dan pertanyaan. Acara presentasi pun langsung dimulai. Tiap peserta diberi waktu 5 menit untuk presentasi dan para juri diberikan waktu 5 menit untuk bertanya kepada peserta lomba.

Tahap presentasi ini menjadi tahap penilaian yang paling berkesan buat saya. Seru sekali melihat para finalis menceritakan konsep, proses pembuatan, kesulitan, dan harapan untuk karya mereka masing-masing. Ada yang penuh percaya diri, ada yang kelihatan masih gugup saat menjelaskan, ada juga yang sangat kreatif dalam membuat media presentasinya. Yang jelas, mereka semua tentu berharap karya mereka bisa menjadi berkat bagi banyak remaja lain.

Setelah semua peserta selesai memberikan presentasi, waktu makan siang pun tiba. Para juri kembali berkumpul di ruang juri. Selagi skor penilaian dihitung oleh tim, kami berdiskusi sambil makan siang. Setelah itu, setiap juri juga diberi kesempatan untuk memberi tanggapan mengenai keseluruhan acara lomba. Diharapkan kekurangan-kekurangan yang ada pada acara kali ini bisa menjadi pelajaran untuk penyelenggaraan acara selanjutnya.

Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba, yaitu pengumuman pemenang dari setiap lomba. Selamat untuk para pemenang! Semoga semakin bersemangat dalam berkarya untuk Tuhan, dan giat untuk belajar lebih banyak lagi. Bersyukur atas terselenggaranya acara ini. Bersyukur pula atas kesempatan yang diberikan ke saya untuk menjadi juri. Saya sangat senang melihat semangat dari para remaja yang hadir, baik peserta maupun penonton. Saya sendiri berharap setiap peserta tidak hanya berlomba untuk menjadi juara saja. Semoga setelah mengikuti lomba ini, mereka terpacu untuk menghasilkan karya-karya keren yang bisa menjadi berkat bagi banyak orang, terutama menarik bagi para remaja lain untuk semakin mengenal Kristus dan mengajak para remaja Kristen untuk giat memberitakan injil. Semangat!

Tentang Penulis Tamu

telah menulis 179 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (0) Trackbacks (0)

No comments yet.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.