Blog SABDA
12Aug/144

Futsal Oh Futsal …

Perhelatan sepak bola terbesar sedunia baru saja selesai digelar bulan Juni yang lalu. Jutaan mata dari penjuru dunia tidak melewatkan begitu saja acara akbar empat tahunan ini. Kaum Adam yang bekerja di YLSA pun menyukai olah raga yang satu ini. Akan tetapi, tidak di lapangan yang luas dan lebar, tetapi di lapangan “mini” yaitu, lapangan futsal. Di samping hobi, aktivitas ini tentunya sangat berguna untuk stamina dan kesehatan. Mungkin, Anda pernah mendengar orang mengatakan “kesehatan itu mahal harganya”. Istilah tersebut tentu tidak asing di telinga kita apalagi di musim pancaroba dengan cuaca yang ekstrem akhir-akhir ini. Mengapa kesehatan mahal harganya? Sebab, apabila tubuh kita tidak fit/sakit, produktivitas kerja kita jadi menurun. Apalagi kalau sampai sakit, tentu banyak biaya yang dibutuhkan untuk berobat.

Karena itulah, kaum Adam di YLSA berkomitmen untuk mencegah datangnya sakit penyakit dengan berolahraga bersama satu minggu sekali. Jenis olahraga yang disepakati bersama adalah futsal. Karena tidak semua staf cowok di YLSA mencintai permainan ini, maka kami selalu mengajak beberapa mantan staf YLSA, seperti Titus, Andre, Theopilus, Ari, Arif, Anto, dan Sigit, supaya permainan menjadi lebih ramai dan hidup. Nuansa sebagai keluarga besar YLSA semakin terasa tatkala canda tawa mewarnai selama berlangsungnya permainan futsal. Tidak cukup sampai di situ saja, efek olahraga satu ini ternyata juga mampu menyuntikkan semangat baru untuk selalu fit bekerja di YLSA. Bagaimana dengan staf wanita YLSA, rasanya kok belum pernah melakukan kegiatan kebersamaan? Ayo jangan mau kalah dengan kaum Adam. 😀

Saya punya pengalaman saat bermain futsal, yaitu mengalami cedera. Cedera itu mengakibatkan jempol kaki kiri saya terkilir saat bermain, bahkan waktu itu saya sempat mengira jempol saya patah. Hampir kurang lebih selama dua sampai tiga bulan saya tidak bisa bermain bola akibat cedera tersebut. Puji Tuhan, jempol kaki kiri saya sudah berangsur-angsur pulih sehingga saya bisa bermain bola lagi meski sekarang tidak maksimal karena apabila dipaksakan untuk berlari, kaki sebelah kiri saya masih terasa nyeri. Walau demikian, peristiwa tersebut tidak menyurutkan hobi saya untuk tetap bermain bola hingga saat ini.

Namun, sayang seribu kali sayang, sudah beberapa waktu ini kelompok futsal YLSA, yaitu Hadi, Benny, Yochan, Samuel, Berlin, Gunung), dan saya sulit bangun pagi untuk berfutsal — tak salah apabila tubuh-tubuh kaum Adam YLSA semakin subur (baca: penuh lemak) :D. Saya rindu sekali untuk dapat kembali bermain bola bersama teman-teman semua (maupun mantan staf) karena sudah lama tidak mengolah dan menendang si kulit bundar. Semoga kegiatan futsal di YLSA dapat diaktifkan kembali. Paling tidak, supaya kita bisa bergerak membakar dan mengurangi timbunan lemak yang menyusahkan saya untuk bergerak dengan gesit.

Bravo futsal!

Ryan

Tentang Ryan

Desi Ryanto telah menulis 11 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (4) Trackbacks (0)
  1. Wah.. futsal, mantap!! Teringat masa-masa futsal dulu, mulai dari nyari sepatu futsal murah-murah di dekat rel kereta, booking atau nyari tempat di beberapa tempat futsal (copa, “lapangan berbukit”, dll.), sampai tanding lawan yayasan sebelah hehe.. Seru!

  2. Futsal bikin badan dan pikiran makin segar. 🙂

  3. Ayo berani tanding lagi, gak? Pemainnya dah siap…


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.