Blog SABDA
2Jun/145

Seminar dan Peresmian Kantor Baru SABDA

Oleh: Andreas Agus Budijanto*

Jika diukur dengan usia internet masuk ke Indonesia sejak awal tahun 90-an, perkenalan saya dengan SABDA sudah lama. Perkenalan itu berawal dari kebutuhan saya untuk mempelajari Alkitab sebagai bahan sharing kepada kaum muda di gereja saya. Sebagai orang awam yang waktu itu belum belajar teologi, saya merasakan bekal saya sangat kurang. Untuk itu, saya melakukan “browsing” untuk mencari topik-topik renungan, buku-buku, dan software Alkitab dengan menggunakan mesin pencari AltaVista.

Ya, pada pertengahan hingga akhir tahun 90-an, AltaVista masih menjadi mesin pencari utama di samping Yahoo!, dan Google belum menggurita seperti sekarang. AltaVista dan Yahoo! mengantarkan saya ke “link” yang menawarkan software gratis SABDA bagi yang membutuhkan. Lalu, saya meminta software SABDA untuk dikirim ke alamat saya. Software SABDA pertama kali saya terima dalam bentuk CD, dengan tulisan nama saya di permukaan keping. Ehm, sebuah sentuhan manis yang dilakukan para pengelola SABDA. Tanpa menunggu waktu, SABDA langsung saya “instal” di komputer berukuran ‘gadjah’ dengan spesifikasi canggih pada masa itu, prosesor Intel 486, RAM 64MB, hardisk 8 GB dan Microsoft Windows 95.

Ajaib, SABDA terinstal dengan baik dan dapat menemani saya melakukan studi Alkitab. Saya senang dengan apa yang saya dapatkan itu dan selalu menganjurkan penggunaan SABDA kepada teman-teman yang membutuhkan. Promosi SABDA saya lakukan dengan senang hati, mengingat prinsip yang dianut SABDA, “Anda terima gratis, bagikanlah dengan gratis pula.” Meskipun ada software-software lain yang saya gunakan untuk studi Alkitab, saya terus menggunakan SABDA hingga kini. Keunggulan SABDA antara lain adalah terus di-“update” dengan penambahan fitur-fitur dan koleksi pustaka berbahasa Indonesia yang tak ternilai harganya.

Oleh karena itulah, saya merasa bersyukur Ibu Yulia mengundang saya untuk mengikuti Seminar “The World is Flat” yang disampaikan oleh Bp. Tjahjadi Rameli pada 14 Mei 2014 yang lalu, sekaligus peresmian penggunaan kantor baru Yayasan Lembaga SABDA. Pada event ini, saya mendapatkan permata-permata berharga yang sungguh sayang apabila saya simpan sendiri. Permata-permata itu antara lain:

1. Seminar “The World is Flat”

Dunia sekarang sedang mengalami perubahan yang radikal. Ada lima kekuatan besar yang mengubah tatanan kehidupan seluruh manusia, salah satunya adalah teknologi informasi dan komunikasi. Kita menghadapi tantangan baru akibat efek globalisasi. Kita bisa terkoneksi, bekerja sama, dan sekaligus bersaing dengan miliaran penduduk bumi. Sementara itu, peranan negara semakin kecil. Dalam dunia yang “flat” ini, semua orang dianggap sama dan setara, hanya tingkat keahlian seseorang yang membedakan dan membuatnya menonjol. Persaingan jenis baru ini nyatanya telah menimbulkan banyak ‘korban’ yang kehilangan pekerjaan, tetapi orang-orang yang menang akan mendapatkan hasil yang tak terkira banyaknya. Kunci untuk meraih kesuksesan di era ini ada tiga, yaitu orang harus memiliki keahlian pada lingkup tertentu (spesialist), memiliki pengalaman yang luas (generalist) dan mampu terus-menerus beradaptasi, serta mau belajar dan berkembang (versatilist). Ketiga kunci itu harus digunakan bersamaan untuk membuka pintu sukses. Namun, di atas semuanya itu, kita harus menjadikan Firman Tuhan sebagai terang bagi jalan kita karena sejak jatuh ke dalam dosa, pikiran manusia telah digelapkan oleh dosa.

2. Kantor baru SABDA

Sekitar satu atau dua tahun yang lalu, saya mampir ke rumah Ibu Yulia yang sekaligus dijadikan kantor SABDA. Komentar pertama saya waktu itu, “Maaf, Bu, saya merasa seperti di rumah sendiri setelah melihat koleksi buku yang ada di rumah ini.” Suami Ibu Yulia yang pada saat itu mendampingi Ibu Yulia hanya tertawa lebar. Komentar itu bukan sekedar basa-basi karena saya bisa mempertanggungjawabkannya. Ketika masih SD, saya sering membayangkan bahwa surga adalah tempat di mana tersedia banyak buku yang tidak akan habis saya baca. Sebab itu, saya senang pergi ke toko buku dan perpustakaan. Kantor SABDA kini masuk daftar “surga” saya yang baru setelah semua buku-buku yang semula disimpan di rumah Ibu Yulia dipindah ke perpustakaan YLSA yang baru ini. Saya sangat senang ketika di acara peresmian kemarin Ibu Yulia mengundang para rekan sekerja Tuhan di Solo dan sekitarnya untuk datang kapan saja ke Perpustakaan YLSA. Di tempat yang baru ini, para rekan dapat membaca dan menggunakan lebih dari 12.000 judul buku untuk bahan studi dan mempersiapkan khotbah/renungan. Para rekan juga dapat menggunakan fasilitas internet dengan bebas. Kantor SABDA juga dilengkapi dengan kamar-kamar yang disediakan bagi para rekan dari luar kota yang akan menginap. Menurut pandangan saya, kantor baru SABDA yang nyaman, representatif, dan berada di tengah kota Solo dapat menjadi batu pijakan yang besar bagi para staf dan pengurus Yayasan Lembaga SABDA untuk semakin semangat, kreatif, dan termotivasi dalam melayani Tuhan melalui ‘IT 4 God’.

Itulah sebagian permata berharga yang saya temukan saat mengikuti seminar sekaligus peresmian penggunaan gedung kantor Yayasan Lembaga SABDA. Saya berharap ada seminar-seminar lanjutan dengan topik senada untuk memperlengkapi peserta seminar dalam menghadapi dunia yang terus menerus berubah ini. Dengan demikian, saya punya alasan untuk mampir dan menikmati ‘surga’ di kantor baru SABDA.

P.F.: Selamat menempati kantor SABDA bagi segenap staf dan pengurus Yayasan Lembaga SABDA.


*Andreas Agus Budijanto adalah salah satu sahabat YLSA yang belajar dan mengajar di STT Sangkakala, Salatiga.

Tentang Penulis Tamu

telah menulis 178 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (5) Trackbacks (0)
  1. Salam kenal Bapak Andreas,

    Tulisan yang indah dan memberkati. Saya senang bisa bertemu dengan Bapak dalam event yang terselenggara tanggal 14 Mei 2014 yang lalu. Kami berharap kita terus saling terhubung sebagai rekan sepelayanan dalam Kristus pada era globalisasi ini.

    Jangan segan untuk memberi masukan kepada YLSA ya, Pak. YLSA dan saya rindu benar-benar bisa melayani bukan sekadar melakukan kegiatan rohani. Tuhan beserta kita.

  2. Terima kasih Pak Agus sudah berbagi. Senang juga bisa berkumpul bersama dengan mitra-mitra dan sahabat-sahabat YLSA pada acara seminar ini. Bersyukur juga acara boleh berjalan dengan lancar (setelah semua hiruk-pikuk–teman-teman staf pasti tau dan merasakannya sendiri..^^) dan acara ini bisa menjadi berkat untuk semua yang datang. 🙂

    Melalui seminar ini, Pak Tjahjadi banyak sekali membukakan kepada kita tentang realitas perkembangan teknologi yang sangat pesat. Buat kita yang “melek” teknologi, jangan menjadi “buta” terhadap firman Tuhan ya… Tetaplah menggunakan IT untuk memuliakan nama Tuhan… 🙂

  3. Bersyukur juga ikut seminar ini, jadi bisa semakin mempersiapkan diri agar tahun-tahun ke depan saya tidak menjadi “dinosaurus”.

    Sementara mendengar seminar ini, saya sempat berpikir bagaimana nasib gereja-gereja kelak karena sampai sekarang pun, banyak gereja yang masih “alergi” teknologi dan menganggap itu sebagai bagian yang terpisah dari dunia “rohani”. Jadi mikir juga nih… peran apa ya yang bisa saya berikan di gereja untuk menghadapi tantangan besar yang sedang dan semakin mendekat ini?

  4. Terima kasih Bapak Andreas untuk tulisannya. Saya juga senang bisa bertemu dengan berkenalan dengan Bapak di acara Seminar dan Pindahan Kantor SABDA. Saya sendiri senang mendapatkan seminar “World is Flat” dari Bapak Tjahjadi. Sangat menarik. Meskipun ini hal baru bagi saya karena pada dasarnya saya tidak melek tekhnologi. Jadi, harus berusaha memahami apa yang disampaikan dalam seminar. Dengan seminar ini, saya mulai mencari tahu teknologi informasi yang baru, sekadar baca-baca dulu sich.. 🙂

    Dan, saya merasa senang sekali, bersama SABDA saya bisa menggunakan IT untuk memuliakan Tuhan.
    SABDA, IT 4 GOD!!! 😀

  5. Senang sekali ada Sahabat SABDA yang bersedia berbagi cerita dengan kami. 🙂 Terima kasih ya, Pak Andreas. 😀

    Saya bersyukur bisa mengikuti rangkaian acara SABDA tanggal 14 Mei lalu: Seminar “The World Is Flat” dan Peresmian Griya SABDA. Sungguh, Tuhan baik!! Tuhan memelihara kita semua, bahkan Ia menyertai kita. Terima kasih Tuhan Yesus dan semua Sahabat SABDA yang sudah ikut berdoa bagi kami.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.