Blog SABDA
5Nov/1212

Warna-Warni Persekutuan Staf di YLSA

Kegiatan persekutuan di kantor-kantor atau lembaga-lembaga Kristen tentu bukan hal yang asing bagi karyawan yang bekerja di dalamnya. Ini merupakan upaya untuk menjaga agar ‘kehidupan rohani’ anak-anak Tuhan tetap bersemangat karena di dunia kerja, sering kali pekerjaan menjadi alasan utama seseorang untuk ‘mengabaikan’ kehidupan rohaninya.

Demikian juga di Yayasan Lembaga SABDA (YLSA), kami memiliki jadwal persekutuan rutin setiap hari. Sejauh pengamatan saya, pembinaan kerohanian merupakan hal yang sangat ditekankan di YLSA. Karena menyadari bahwa apa yang kami kerjakan adalah untuk menggenapi rencana dan kemuliaan Tuhan Yesus, maka semua stafnya didorong untuk memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan. Khusus pada hari Senin dan Jumat, kami melakukan persekutuan besar untuk semua staf. Sedangkan untuk setiap Selasa sampai Kamis, persekutuan dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil, yang terdiri dari 5 — 6 orang, yang biasanya diisi dengan pendalaman Alkitab dan doa bersama sebelum mulai bekerja. Khusus pada kesempatan kali ini, saya ingin menceritakan lebih detail tentang persekutuan staf dalam kelompok besar yang diadakan tiap hari Senin dan Jumat.

Bagi beberapa orang, kata ‘persekutuan’ mungkin identik dengan suasana khusyuk yang diwarnai dengan puji-pujian, doa, dan renungan (pemberitaan firman Tuhan). Maklum, kebanyakan persekutuan memiliki ‘liturgi’ semacam itu sehingga gambaran inilah yang muncul di benak saya, saat pertama kali mendengar bahwa YLSA mengadakan ‘persekutuan’ untuk staf setiap hari. Namun, YLSA ternyata memiliki ‘model’ persekutuan yang menurut saya berbeda dari yang selama ini saya ketahui.

Pada persekutuan besar staf, di mana semua staf berkumpul bersama, kegiatan yang kami lakukan di antaranya adalah:
1. Kesaksian Pribadi (sharing)
Setelah dibuka dengan satu pujian dan doa, biasanya ada beberapa staf yang memberikan kesaksian pribadi. Melalui kesaksian mereka, maka staf yang lain bisa mengetahui pergumulan, ucapan syukur, ataupun hal-hal lain yang bisa mempererat rasa kekeluargaan di antara semua staf sehingga kami bisa saling mendoakan. Jika ada staf yang baru saja mengikuti seminar, training, atau pelatihan, maka mereka juga wajib berbagi pengalaman, sehingga staf lain walaupun tidak berkesempatan mengikutinya, tetap bisa saling belajar. Tidak jarang pimpinan juga menggunakan kesempatan ini untuk berbagi beban tentang masalah yang sedang dihadapi kantor atau berbagi beban, supaya bisa ditanggung bersama.

2. Info Buku dan Nonton Bareng
Ada juga kegiatan ‘info buku‘ dalam persekutuan ini. Setiap staf YLSA didorong, atau lebih tepatnya ‘dipaksa’ untuk membaca buku. Caranya adalah dengan memberikan setiap staf buku yang wajib untuk dibaca, dan kemudian membagikan apa yang dipelajari dari buku yang dibaca tersebut kepada yang lain. Anjurannya sih dua buku per bulan untuk masing-masing staf, tapi masih banyak yang belum bisa melakukannya. 🙁 Meski demikian, kegiatan ini sangat melatih staf untuk memiliki kecintaan pada dunia membaca. Tak kalah menarik dari info buku ini, kadang kita juga menggunakan waktu persekutuan untuk nonton film bareng. 🙂 Tapi jangan salah mengerti, karena acara menonton ini bukan seperti kebiasaan orang yang hanya untuk tujuan ‘entertainment’, dan tidak memikirkan pesan atau pelajaran yang bisa diambil dari isi film tersebut. YLSA menggunakan kegiatan nonton film ini untuk tujuan ‘education’ bagi staf. Oleh sebab itu, film yang ditonton pun adalah film-film yang bisa mendidik dan membuka wawasan. Karena masih tergolong staf baru, saya baru berkesempatan menonton tiga film saja: White Collar, Sherlock Holmes, dan CSI.

3. ‘De-briefing’ Roadshow SABDA
YLSA tahun ini banyak melakukan roadshow SABDA, baik di Solo maupun ke berbagai kota. Roadshow SABDA sering dilakukan dalam rangka pelatihan Software SABDA, biasanya sekaligus dipakai juga untuk memperkenalkan produk-produk pelayanan YLSA. Pada acara roadshow seperti ini, staf YLSA yang berkesempatan ikut akan mendapat pengalaman yang banyak sekali ketika bertemu dengan para pengguna SABDA. Banyak sekali pelajaran dan cerita-cerita menarik yang kami dapatkan. Nah, seluruh pengalaman yang didapat dari roadshow ini, juga akan disharingkan dalam persekutuan YLSA, supaya semua staf ikut berbagi cerita. Tidak hanya cerita sukses saja, tetapi juga masalah dan kekurangan-kekurangan yang terjadi selama roadshow, sehingga dapat menjadi evaluasi yang sangat bermanfaat. Sering kali, ‘oleh-oleh’ dari roadshow ini membukakan mata kami bahwa ada begitu banyak orang yang membutuhkan bahan-bahan kekristenan untuk pelayanan mereka. Maklum, hampir semua staf YLSA adalah orang-orang yang bekerja di belakang layar, yang kurang mendapatkan informasi tentang apa yang terjadi di ‘luar sana’. Sharing roadshow dapat mengobarkan kembali semangat kami dalam melayani, dan kami juga bisa memikirkan kembali bagaimana mengembangkan pelayanan yang sudah ada, supaya bisa lebih maksimal.

4. Training untuk Staf
Kegiatan utama yang sering dilakukan pada acara persekutuan YLSA adalah training untuk staf. Training ini bisa berupa pembinaan rohani atau juga pengembangan diri atau pengembangan kemampuan/pengetahuan staf. Selain pimpinan yang membawakan training, bisa juga staf yang berkompeten. Kadang kami juga menyaksikan presentasi dari staf baru, sebelum dinyatakan lulus dari 2 bulan masa percobaan. Melalui acara-acara ini, kami bisa saling belajar dan berbagi pengetahuan supaya bisa lebih maksimal lagi dipakai Tuhan.

5. Doa Bersama
Masih ada kegiatan-kegitan lain yang kami lakukan pada persekutuan staf ini, tapi setiap acara persekutuan selalu diakhiri dengan doa bersama. Biasanya, kami berdoa dengan pokok-pokok doa yang diajukan oleh staf yang ingin didoakan. Kami juga berdoa untuk kegiatan dan proyek penting yang sedang dikerjakan di kantor, atau juga masalah yang mungkin sedang digumulkan bersama. Doa menjadi bagian yang penting dalam kehidupan YLSA, karena kami percaya pada Allah yang mendengar doa, dan Allah yang senantiasa terlibat dalam setiap aspek kehidupan kami.

Bagi saya pribadi, persekutuan staf di YLSA banyak memberikan pelajaran yang berarti, baik terkait dengan pekerjaan ataupun pengembangan diri saya. Acara persekutuan ini juga menjadi sarana yang sangat baik, untuk menjalin keakraban semua anggota keluarga besar YLSA. Yang paling menarik bagi saya, tidak tertutupnya pintu ide untuk acara persekutuan. Jadi, kami bisa bereksplorasi dengan menambah acara-acara baru pada persekutuan di YLSA. Ada yang mau menyumbang ide acara? 🙂

Berlin

Tentang Berlin

Berlian Sri Marmadi telah menulis 9 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (12) Trackbacks (0)
  1. Salah satu hal yang mungkin tidak dilakukan di kantor lain adalah persekutuan seperti yang di YLSA. Saat persekutuan, kita bisa mendapatkan pengalaman baru melalui sharing dari teman-teman. Selain itu, kita juga bisa mendapatkan pengetahuan baru, melalui training yang diadakan di YLSA, baik itu training untuk pengembangan diri maupun training lainnya yang bermanfaat untuk setiap staf pastinya.

  2. Bagi beberapa orang mungkin acara ini agak membosankan dan membuang-buang waktu. Tapi saya salut dengan apa yang Bu Yulia pernah sampaikan bahwa beliau sangat menghargai waktu ketika beliau dan staf bisa saling berbagi cerita, kesaksian, dan pergumulan hidup. Ini merupakan bentuk investasi jangka panjang.

    Saya sendiri bisa saja menikmati waktu-waktu ini walau pernah juga merasa bosen kalau acaranya cuma diem dan mendengarkan orang berbicara. Lebih menantang kalau ada banyak kesempatan untuk semua staf aktif berbicara atau beraktivitas.

    Usulan ide acara: presentasi sesuatu dalam waktu singkat (dulu pernah tu.. tentang info kesehatan), bisa juga diadakan semacam bedah buku, atau cara-cara membuat situs, dll.. Mohon dipertimbangkan ya. 🙂

    Thanks.

  3. Dari awal saya ada di YLSA sampai sekarang, persekutuan staf di YLSA itu penuh warna (kalau dalam dunia camilan –> aneka rasa).

    Kadang serius, santai, lucu, menegangkan, hening, dll., tapi tetap saja berkesan.

    Paling menyenangkan pas sesi kesaksian dan berdoa bersama. 🙂
    Oiya, presentasi staf masa percobaan juga menyenangkan… hemmm, kadang ada yang grogi, penuh percaya diri, bingung, dll.. Aneka rasa deh pokoknya. 🙂

  4. Saya sangat menikmati persekutuan di YLSA ini. Sangat bervariasi dan tidak monoton. Berbeda dari persekutuan-persekutuan yang saya ikuti sebelumnya di tempat-tempat yang lain. Bersyukur bahwa di sela-sela kesibukan kerja, masih ada waktu untuk bersekutu dengan Tuhan dan teman-teman.

  5. Bukan hanya hal rohani saja ditekankan dalam setiap persekutuan di YLSA, namun hal-hal yang tujuannya untuk menambah pengetahuan dan pengembangan diri setiap staf, juga ditekankan dalam setiap persekutuan rutin. Selain rasa kekeluargaan yang tercipta, setiap staf YLSA juga merasa bertumbuh dalam iman dan pengetahuan. Terus maju dalam pelayanan. Tuhan memberkati.

  6. Dalam setiap persekutuan yang diadakan oleh YLSA, selalu ada hal-hal baru yang didapatkan. Selain sharing ilmu, juga kadang mendengar kesaksian dari teman-teman, sehingga ada rasa kekeluargaan yang timbul karena sikap terbuka yang diterapkan dalam keluarga besar YLSA. Dan, hal ini tidak selalu ada di kantor-kantor. Jadi, mari kita nikmati saat-saat bersama dengan keluarga besar YLSA yang hangat dan besahabat.

  7. Senang waktu ikut persekutuan staf di rumah staf karena di saat itu, dapat saling berbagi cerita dan dapat seru-seruan bareng. 🙂

  8. Menyenangkan bisa terpapar oleh firman Tuhan setiap hari. PA di YLSA selalu berganti-ganti metode dalam beberapa bulan, sehingga tidak membosankan (walau kadang kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan metode yang baru).

    Pada waktu PD, selain sharing, saya juga mendapat hal-hal yang sangat berkaitan dengan firman Tuhan seperti tentang apologetika dan teknik-teknik pendalaman Alkitab.

    Yang paling saya tunggu-tunggu sebenarnya training lewat nobar :), kapan lagi ya? Hehehehe…

  9. Bagi yang jarang sharing di PA, ayo tambah rajin share. 😀

  10. Persekutuan bersama itu adalah kegiatan yang sangat menarik buat saya. Walau saya masih dalam masa percobaan, tetapi dengan mengikuti kegiatan persekutuan ini, saya mendapat cerminan baru bagaimana untuk melakukan PA (karena di gereja saya sendiri juga memunyai liturgi untuk PA). Hal yang baru bisa saya temukan di YLSA.

    Seperti hari ini dalam PA kelompok kecil, saya mendapat sesuatu yang baru dengan merangkum + sharing firman Tuhan, kita tanpa terasa dibawa untuk berbicara. Saya kagum dengan YLSA yang dengan dibimbing Tuhan mampu menjadi berkat, baik keluar maupun ke dalam. Maju terus YLSA dalam TUHAN. GOD Bless. 🙂

  11. Kegiatan yang paling saya sukai adalah nonton film bareng. 🙂

  12. Senang ikut persekutuan di YLSA. Saya mendapat banyak ilmu serta berbagi kepedulian juga dengan teman-teman yang lain di dalamnya. Menambah ilmu, tentu saja jika ada materi, sharing buku, atau renungan FirTu yang disampaikan. Sementara berbagi kepedulian, dengan mendengar sharing atau mengetahui pokok doa yang disampaikan oleh teman-teman. Banyak keterampilan yang bisa diasah di sini: keterampilan bicara, mengemukakan ide, berdoa, mendengar, dan juga keterampilan mendapat tempat duduk yang strategis :).

    Usul: Lagu-lagu untuk memulai persekutuan sekali-sekali dari KJ atau NKB dong.


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.