Blog SABDA
18Sep/127

Tradisi Merayakan Ulang Tahun Staf di YLSA

Dalam kamus SABDA, kata tradisi memiliki arti “adat, kebiasaan turun-temurun yang masih dijalankan masyarakat”. Tapi juga bisa berarti “penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar”. Dalam lingkup besar (contoh: Bangsa Indonesia) atau lingkup kecil (contoh: keluarga), kita pasti memiliki tradisi-tradisi tertentu. Demikian juga di YLSA, ada beberapa kebiasaan turun-temurun yang baik dan benar, yang akhirnya menjadi “budaya kantor” YLSA. Di antaranya, merayakan hari Thanksgiving setiap akhir bulan Oktober, mengadakan perayaan Natal bersama staf, staf yang akan lulus masa percobaan harus memberikan presentasi, mengadakan raker (rapat kerja) yang diadakan tiap awal tahun, mengadakan acara “bersih-bersih kantor” di hari ultah YLSA, dan lain-lain. Nah, ada satu tradisi lagi yang ingin saya ceritakan dalam blog ini.

Tradisi tersebut adalah acara khusus untuk merayakan dan bersyukur kepada Tuhan atas hari kelahiran setiap staf. Yap! Tradisi merayakan hari ulang tahun staf. Keluarga YLSA memang sangat peduli terhadap anggotanya. Banyak dari staf YLSA yang menganggap YLSA sebagai keluarga kedua setelah keluarga mereka sendiri. Entah pada saat sedih karena sakit, atau bahagia ketika memperingati hari kelahiran kami, kami ingin berbagi dalam keluarga baru di YLSA.

Selama beberapa tahun ultah staf selalu dirayakan setiap akhir bulan. Siapa pun yang berulang tahun pada bulan itu, dikumpulkan untuk dirayakan sekali saja, secara bersama-sama. Lalu HRD akan menunjuk salah seorang staf untuk menjadi MC yang menyiapkan acara, juga dibelikan kue ultah, dan tidak ketinggalan ada lilin ultah plus koreknya. Kami bernyanyi, ngerjain staf yang lagi ultah, dan berdoa bersama-sama. Tapi sejak tahun 2012, ada perubahan cara merayakan ultah staf. Dari berbagai masukan dan melihat dari segi kepraktisan, perayaan ultah staf tidak lagi dirayakan di setiap akhir bulan bersama-sama, namun tepat pada tanggal ultah masing-masing staf yang bersangkutan. Menurut saya, ini lebih berkesan, karena tanggal merayakannya tidak kedaluwarsa, hehehe…. Pagi-pagi ketika staf yang berulang tahun datang, maka kami akan menyambutnya dengan menyanyikan lagu ulang tahun. Lalu kami akan meminta staf yang bersangkutan untuk membagikan harapan-harapannya, supaya kita bisa berdoa untuk dia. Tradisi perayaan ultah staf ini diakhiri dengan memberikan bingkisan roti ultah bagi staf yang bersangkutan supaya bisa dinikmati di rumah.

Saya sudah mengalami ulang tahun di YLSA 4 kali. Selain mendapat kue ultah, saya juga mendapat doa dari teman-teman, supaya pergumulan dan harapan saya bisa tercapai, puji Tuhan! Kepedulian dan kebersamaan dengan pemimpin dan dengan rekan staf yang lain pada saat merayakan hari spesial, membuat saya semakin bersyukur kepada Tuhan. Saya yakin melalui kebersamaan yang semakin erat ini, Tuhan membentuk keluarga YLSA menjadi berkat bagi orang-orang yang ada di dalam maupun orang-orang yang ada di luar YLSA.

Tatik

Tentang Tatik

Tatik Wahyuningsih telah menulis 7 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Kategori: HRD
Kata kunci: , ,
Leave a comment
Comments (7) Trackbacks (0)
  1. Meskipun merayakan ultah staf lebih sederhana, tapi tetap berkesan juga. 😀

    Yang terpenting adalah bisa bersatu hati dan berdoa bersama untuk yang lagi ultah. 😀

  2. Kalau Tatik udah 4 kali merayakan ultah di YLSA. Aku dah berapa kali yaaaaa? 🙂 Dari dulu sampai sekarang, tradisi ini memang tidak pernah dilupakan. Meski caranya beda-beda (seiring perkembangan zaman dan situasi), tapi tetap aja diadakan agar kita bisa berdoa bersama dan bersukacita bersama dengan yang ultah. 🙂 Yang penting, bisa memuji Tuhan bersama atas berkat umur baru yang Tuhan berikan kepada teman kita.

  3. Saya yakin tidak semua kantor atau yayasan memiliki tradisi merayakan HUT staf. Bersyukur, YLSA memiliki tradisi ini. Banyak staf yang merasa terharu dan tersanjung ketika mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dan kesediaan teman-teman sekerja, untuk mendukung dalam doa untuk setiap harapan yang dimiliki staf yang berulang tahun.

    Saya ingat ketika pertama kali ultah saya dirayakan di YLSA, saya memiliki 3 permintaan (kaya permintaan Aladin kepada jin-nya aja ya.. :)), yaitu memiliki motor, menikah, dan punya rumah. Memang, jawaban doa saya menanti waktunya Tuhan. Namun, dengan dukungan teman-teman sekerja, saya dapat menerima apa yang saya doakan lho. Pertama, motor! Saya akhirnya bisa membeli motor yang lebih baik dan kondusif (diksi lebay, yang nggak pas sebenarnya untuk menggambarkan sebuah motor.. hehe), yang dapat mendukung mobilitas saya. Ini masih menunggu untuk jawaban kedua dan ketiga. 🙂

    Pada intinya, saya senang ada acara semacam ini. Kita semua bisa menyatakan kepedulian, perhatian, dan kasih kita kepada teman-teman sekerja dalam Tuhan. Saya akan terus mengingat kebaikan Tuhan dan teman-teman YLSA. GBU ^_*

  4. Hi..

    Saya staf baru, yang kemarin baru saja bergabung di YLSA, dan kemudian tiba-tiba mendapat kehormatan mendapat “perayaan ulang tahun” ala YLSA ini. Surprise banget dan senang juga pastinya, apalagi ditambah dapat kue ulang tahun juga hari ini. Yay! Thanks guys, i appreciate that a lot 🙂

    Oke deh, salam manis. God Bless you all abundantly!

  5. Seneng juga ada tradisi untuk merayakan ultah staf, dengan mengucap syukur bersama atas bertambahnya usia. Ini juga merupakan perwujudan rasa kasih kepada teman sekerja. 🙂

  6. Untuk Kak Okti, selamat ulang tahun ya… waduh, maaf ni, pas ultah Kakak dirayakan, aku pas kuliah, jadi nggak bisa ikut merayakan T_T …

    Bersyukur untuk kepedulian YLSA pada hari special staf’nya ^_^

  7. Saya juga sudah beberapa kali berpartisipasi dalam perayaan ini, tapi belum sekali pun di-partisipasi-in ^__^ Tapi memang tradisi ini sangat bagus untuk membuat staf merasa seperti memiliki keluarga kedua, sehingga staf bisa berbagi kebahagiaan dan pergumulannya. Jadi anggota keluarga Tuhan memang mengyenangkan. 🙂


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.