Blog SABDA
13Sep/122

Liburan ke Kota Pati

“Liburan telah tiba”, pikiran itulah yang tebersit ketika pada Kamis sore, 16 Agustus, saya meninggalkan kantor Yayasan Lembaga SABDA YLSA, tempat di mana saya bekerja dan melayani Tuhan bersama teman-teman — yang di mata saya, orang-orang yang sangat luar biasa. Liburan kali ini memang cukup panjang, 17 — 20 Agustus 2012, karena ada dua momen spesial yang dirayakan, yaitu peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-67 dan Idul Fitri.

Di YLSA, kami sering didorong untuk menggunakan waktu-waktu libur dengan bermanfaat. Jadi, sebelum hari libur tiba, saya sudah merencanakan beberapa kegiatan untuk mengisi masa liburan. Namun dari beberapa perencanaan tersebut, ada yang tidak terealisasi karena dapat instruksi mendadak, hehe… (macam militer saja). Singkat cerita, saya ditelepon kerabat untuk diminta datang ke Pati. Awalnya, saya agak malas karena membayangkan betapa macetnya jalanan dengan para pemudik di hari Lebaran ini. Namun, saya tetap pergi ke Pati. Saya berangkat pagi-pagi agar tidak terlalu panas, dan berharap lalu lintas tidak padat merayap. Ternyata betul, udara tidak terlalu panas dan lalu lintas masih terlihat lengang. Kurang lebih 4 jam, saya menempuh perjalanan ke Pati dengan mengendarai sepeda motor. Walau capek, namun saya senang karena bisa menikmati pemandangan hamparan sawah yang luas, jalan berbukitan, dan suasana pedesaan.

Selama beberapa hari di Pati, banyak kegiatan yang saya lakukan dan banyak hal baru yang saya peroleh — dari bersilaturahmi ke kerabat yang merayakan lebaran, sampai jalan-jalan ke laut pantai utara menyaksikan matahari sore yang terbenam. Menyenangkan bisa melihat hal-hal yang tidak setiap hari bisa saya lihat.

Sehari sebelum kembali ke Solo, saya diajak mengobrol oleh salah seorang pendeta di Pati. Beliau adalah salah seorang yang mengikuti pelatihan SABDA, ketika SABDA mengadakan roadshow di Pati beberapa waktu yang lalu. Dari percakapan itu, saya mendapat banyak sharing tentang respons ataupun “feedback” dari pelatihan SABDA yang dia ikuti. Ternyata banyak hamba Tuhan lain yang menyesal karena tidak bisa datang pada pelatihan tersebut. Cerita punya cerita, setelah mereka mendapat cerita tentang bahan-bahan DVD Library Anak yang SABDA bagikan, mereka sangat antusias untuk mendapatkan. Bapak pendeta ini juga bilang pada saya, “Apakah masih bisa meminta lagi paket SABDA karena masih banyak hamba Tuhan ataupun aktivis gereja yang membutuhkannya?” Saya bersyukur, walaupun saya tidak ikut terlibat langsung, roadshow SABDA ke Pati benar-benar tidak sia-sia. Meskipun pada pelatihan saat itu tidak banyak peserta yang hadir karena ada musibah, namun dampak pertemuan singkat SABDA itu tetap ada, bahkan SABDA sekarang jadi lebih banyak dikenal oleh gereja dan hamba-hamba Tuhan di Pati dan sekitarnya. SABDA sudah menjadi saluran berkat yang menunjang pelayanan para hamba Tuhan di sana. Saya jadi teringat dengan ayat firman Tuhan dalam Yesaya 55:11; yang berkata “demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.” Tuhan sungguh punya cara untuk menyatakan kehendak-Nya.

Saya pulang ke Solo dengan perasaan yang gembira, menanti hari-hari libur selanjutnya. Kira-kira cerita apa lagi yang Tuhan lukiskan di lembaran hidup saya. Sudah tidak sabar menanti. Sembari menunggu waktu itu, saya kembali ke kantor YLSA, untuk bekerja dengan rekan-rekan yang penuh dengan semangat dan dedikasi. Saya ikut bangga bisa mendapat kesempatan ambil bagian dalam pelayanan SABDA. Ini cerita liburanku yang lalu, mana ceritamu? Billy, Yochan, Khenny, Evie, Elly, Rostika, Gunung, Yadi, Kusuma, Anto, Ami, Tatik, Lusi, Novi, Berlin, Santi, Setya, Ryan, Yudo, Doni, Yusak, Anik, dan Ibu Yulia)

Sigit

Tentang Sigit

Yonathan Sigit telah menulis 7 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (2) Trackbacks (0)
  1. Wah, liburanmu seru juga! 🙂

    Liburan Lebaran kemarin saya berkumpul dengan keluarga di rumah. Yang paling mengasyikkan saat bertemu dengan adik-adik ponakanku yang selama ini ada di luar kota dan luar pulau. Saya bersyukur untuk kebersamaan ini, tentunya semua ini karena kemurahan Tuhan. 😀

  2. Melakukan perjalanan sewaktu hari raya tiba, sepertinya bukan sesuatu yang menyenangkan ya… Pasalnya, jalanan dipadati oleh pengendara dan cukup sering di titik-titik tertentu, jalanan penuh dengan kendaraan yang padat merayap. Kalau sudah gini, rasanya malas mau pergi-pergi jauh. 🙂


Leave a comment

Connect with Facebook

No trackbacks yet.