Blog SABDA
19Nov/1011

Bekerja dan Melayani di YLSA (Staf Baru)

bekerja_dan_melayani_di_ylsa“Bekerja dan melayani” adalah dua hal yang aku impikan setahun sebelum aku lulus dari STT, yang sempat menjadi pergumulan terberat dalam hidupku. Tapi, aku bersyukur karena ternyata Tuhan menjawab pergumulanku itu. Tuhan menuntunku untuk melamar ke Yayasan Lembaga SABDA atas rekomendasi Bapak gembala di mana aku melayani.

“Yayasan adalah pelayanan sosial untuk mengurus anak-anak asuh”, itu yang terlintas di benakku ketika mendengar usulan untuk melamar ke YLSA. Singkat cerita, aku diterima bekerja di YLSA dan pada tanggal 3 Agustus 2010 aku mulai masuk sebagai staf baru. Awalnya aku sangat tidak percaya diri untuk mengoperasikan komputer karena pengetahuanku tentang komputer masih sangat terbatas. Tak terpikir sebelumnya kalau aku harus duduk di depan komputer seharian. Mengetik pun aku tidak lancar. Akibatnya, setiap hari aku harus melakukan typing test dan menyesuaikan diri menghadapi komputer di depanku. Ini benar-benar lingkungan baru untukku, dan aku merasa kesulitan beradaptasi. Namun seiring berjalannya waktu, Tuhan memampukan aku untuk pelan-pelan beradaptasi. Puji Tuhan, akhirnya aku lulus melewati masa percobaan 2 bulan.

Selama lebih dari 2 bulan bekerja dan melayani di YLSA aku mendapatkan banyak hal baru. Semua aktivitas yang ada, seperti persekutuan doa per kelompok, training dan semua pekerjaan yang kulakukan memberikan wawasan baru dalam mengembangkan pelayananku. Impianku untuk bekerja dan melayani betul terwujud. Bukan hanya segi wawasan atau pengetahuan saja, tetapi rohaniku pun semakin berkembang ke arah yang Tuhan kehendaki.

Meski baru sebentar bergabung bersama YLSA, semakin hari pengalamanku pun bertambah. Yang dulunya sama sekali tidak tahu bahkan tidak terpikirkan, sekarang aku menghadapinya. Hal itu memacu diriku untuk selalu berusaha mencapainya, meski harus terus berlatih. Namun, aku sangat menikmati pekerjaan dan pelayananku yang baru ini.

Lewat YLSA aku juga mendapatkan bahan untuk mengajar di gereja. Aku belajar untuk membagikan berkat kepada orang lain, karena aku rindu orang lain pun bisa menikmati berkat Tuhan. Ini merupakan berkat yang luar biasa untukku, sekaligus jawaban doa dari Tuhan yang boleh aku terima. Pelayanan bisa dijalankan dan pekerjaan pun bisa dilakukan. Sungguh, Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Ia tidak akan pernah lalai untuk menggenapi janji firman-Nya dalam kehidupan orang-orang yang dikasihi-Nya.

Aku mengucap syukur karena Tuhan telah memakai YLSA untuk memberkati kehidupanku. Sekarang aku telah menjadi staf tetap di YLSA. Tak lupa aku mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yulia sebagai pimpinan YLSA serta semua teman-teman senior yang telah membimbingku dengan sabar dan setia. Jerih payah kalian tidak akan pernah sia-sia di dalam Tuhan.

Terima kasih Tuhan untuk karya-Mu yang begitu indah dalam hidupku.

Fitri

Tentang Fitri

Fitri Nurhana telah menulis 2 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (11) Trackbacks (0)
  1. Selamat bergabung di YLSA mbak Fitri 🙂 YLSA dapat menjadi ajang bekerja, edukasi, informasi, dan melayani. Semangat terus menjalaninya, mbak Fit!!!

  2. Aku terharu membaca blogmu & aku juga ikut gembira karna Tuhan telah memeberkati kamu sepanjang hidupmu. Mungkin sudah tiba saatnya untuk kamu memberi nasihat kepada anak-anak muda yang masih menantikan pekerjaan.

  3. Selamat bekerja dan selamat melayani.

  4. Fitri,
    Selamat bergabung dengan YLSA. Mari bersama-sama melayani Tuhan 🙂

  5. Buat mbak fiitri, semangat terus dalam melayani Tuhan. 🙂

  6. @semua: terima kasih untuk semangat dan dukungannya.

  7. Maju terus Fit!!!

  8. Selamat bergabung Fitri, kamu memilih tempat yang tepat dalam mengembangkan dan menggali potensi yang kamu miliki. Terus maju — pantang mundur. Gusti Yesus memberkati.

  9. Hai everybody, may God blest us all. Kuatkan semangat untuk terus melayani, amin.

  10. Fit,
    Bersama Yesus kita lakukan perkara yang besar dan dahsyat, maju terus Tuhan Yesus memberkatimu A M I N

  11. Wah, Ryan…istilah “gusti” itu bahasa apaan, bro? hehehe 🙂


Cancel reply

Connect with Facebook

No trackbacks yet.