Blog SABDA
26May/105

Metode PA: Kualitas Karakter

metode_PA_kualitas karakterDalam kekacauan moral dunia masa kini, tentunya kita rindu mengenal dan mematangkan karakter kita. Saya percaya kita mempunyai kerinduan untuk menjadi individu-individu yang memiliki karakter yang serupa dengan Kristus. Bagaimanakah caranya? Rick Warren menawarkan metode PA yang sangat menantang, yaitu metode dengan menggali karakter-karakter yang berkualitas dari sebuah tambang emas murni–Alkitab. Nah, saya rindu mengajak Anda mengenal metode ini serta langkah-langkahnya. Saya juga rindu membagikan pengalaman kelompok kami dalam memburu karakter-karakter yang berkualitas.

1. Pilihlah satu karakter

Dari segudang karakter dalam Alkitab, pilihlah satu karakter yang ingin Anda pelajari. Kemudian, carilah definisi dan sinonim karakter tersebut dalam kamus. Hari pertama, kelompok PA kami memilih karakter ”kejujuran”. Kami mencari arti dan sinonim kata ”jujur” dalam kamus Alkitab. Selain itu, kami melakukan perbandingan antara kata ”jujur” dengan kata “honest” dalam bahasa Inggris. Saya sangat tertarik dengan asal kata “honest“, yang ternyata dibentuk dari “honor righteousness“.

2. Pilihlah karakter lawannya

Setelah mencari definisi, sinonim, dan komparatif kata, carilah kualitas lawannya atau antonimnya. Contohnya, lawan kata dari ”jujur” adalah “tidak benar”, “penipu“, “pembohong“.

3. Buatlah studi kata

Langkah selanjutnya, carilah definisi tentang karakter yang Anda pelajari dari Alkitab. Anda bisa memanfaatkan seluruh alat bantuan yang Anda miliki untuk lebih mendalami konsep karakter ini. Anda bisa menggunakan kamus, ensiklopedia, atau buku studi kata Alkitab. Namun demikian, jangan urungkan niat jika Anda tidak mempunyai alat-alat yang lengkap, karena Anda bisa mendapatkan alat yang sangat lengkap di Alkitab SABDA. Contohnya, kata ”kejujuran” dalam bahasa Ibrani “miyshowr” yang berasal dari “yashar” yang artinya adalah “tanah yang rata”, “benar”, “jujur”.

4. Carilah ayat-ayat referensi silang

Menurut Rick Warren, penafsir terbaik dari Alkitab adalah Alkitab itu sendiri. Oleh karena itu, referensi silang akan sangat membantu Anda memahami suatu konsep. Carilah konkordasi Alkitab atau topik Alkitab untuk menemukan ayat-ayat yang terkait dengan suatu karakter. Setelah mengetikan karakter ini di alat pencarian, munculah ribuan ayat referensi yang sangat lengkap dan sangat membantu kami menggali Alkitab. Kemudian kami merenungkan ayat-ayat tersebut dengan mengajukan berbagai pertanyaan, seperti:

  1. Apa dampak dari memiliki karakter ini baik bagi Anda maupun bagi orang lain?
  2. Apa janji Allah pada orang-orang yang memiliki karakter ini?
  3. Bagaimana membentuk karakter ini?

Contoh ayat-ayat yang kami pakai sebagai referensi silang karakter ”kejujuran” ini adalah: 1 Petrus 2:22, Titus 2:7, Mazmur 32:2, 2 Korintus 1:12

5. Susunlah biografi singkat

Anda perlu mencari paling sedikit satu tokoh Alkitab yang memancarkan karakter ini dalam hidupnya. Gambarkan kualitas ini dan tuliskan ayat-ayat pendukungnya. Contohnya, Paulus adalah rasul yang memberikan kita teladan karena dia memiliki karakter yang jujur:

  1. Paulus bertobat (Kis. 9:22 dan 26)
  2. Paulus menginjili Korintus dan berkhotbah dengan berani tentang ”kejujuran” (2 Korintus 1:12-24)
  3. Dia menyatakan kejujuran (2 Korintus 4:2)
  4. Paulus mengakhiri pertandingan yang baik, mencapai garis akhir dan memelihara iman (2 Timotius 4:7)

6. Pilihlah ayat hafalan

Dari ayat-ayat referensi silang, pilih ayat yang benar-benar menginspirasi Anda. Hafalkan dan renungkanlah ayat tersebut. Berhubungan dengan kejujuran, saya memilih Titus 2:7.

7. Pilihlah situasi untuk menerapkan karakter yang dipelajari

Pikirkan situasi apa yang memungkinkan Anda menerapkan karakter ini. Jika karakter tersebut positif, asahlah terus karakter tersebut sampai melekat dalam diri Anda. Contoh kasus yang dibicarakan dalam kelompok kami: jika penjual mengembalikan uang berlebih dan kita sangat amat membutuhkan uang saat itu, apakah kita akan mengembalikannya?

8. Buatlah proyek aplikasi yang spesifik

Pikirkan proyek yang akan Anda lakukan untuk mengasah karakter yang berkualitas. Karena kelompok kami berbicara tentang kejujuran, maka saya membuat komitmen seperti, ”Aku akan berkata jujur jika aku melakukan kesalahan dalam pekerjaan.”

9. Tulislah atau saksikanlah kisah pribadi

Nah, setelah melakukan 8 langkah di atas, pikirkan apakah Anda pernah menerapkan karakter tersebut dan saksikanlah dengan kelompok Anda. Apa pergumulan yang Anda hadapi? Bagaimana Allah menolong Anda?

Singkat kata, metode “Kualitas Karakter” tidak hanya mengajarkan
konsep karakter-karakter yang berkualitas, metode ini juga
mengajak saya untuk terus menerapkan dan mengasah karakter
karakter yang berkualitas. Nah, Anda pernah menggunakan metode
ini atau rindu melakukan pemburuan karakter dengan metode ini?
Saya mengundang Anda untuk berbagi dan menyaksikan hasil
perburuan Anda.

Truly

Tentang Truly

Truly Pasaribu telah menulis 4 artikel di blog ini..

Cetak tulisan ini Cetak tulisan ini
Comments (5) Trackbacks (2)
  1. Bagi saya metode ini tidak memberikan banyak tantangan karena saya tidak diajak untuk menitikberatkan pencarian pada hal-hal yang besar (latar belakang kitab, satu perikop panjang). Metode ini mengajak saya untuk mempelajari mutu karakter dari segi linguistik dan contoh pribadi yang memilikinya.
    Dengan demikian, tidak terlalu banyak mengeksplor Alkitab.

    Pertanyaannya, apakah murah hati adalah sifat yang saya miliki atau sudahkah hal itu menjadi karakter saya.
    Hmmm… ???

  2. Metode ini cukup sederhana, tapi membawa banyak berkat. Karena selain mengetahui lebih banyak tentang karakter yang dipilih, saya juga belajar mengenai lawan kata, biografi tokoh tertentu, dan boleh memilih ayat hafalan untuk dijadikan motivasi.

    Hal yang paling penting bagi saya adalah aplikasi yang dilakukan masing-masing pribadi terhadap karakter yang sudah dipilihnya. Ada tindakan nyata, itu yang penting 🙂

  3. Shalom. Terima kasih. Semoga metode PA ini bermanfaat dalam pelayanan jemaat, agar kita semua senantiasa bertumbuh dan berakar di dalam Kristus.

  4. @setya
    Tantangan terbesar dari menggali Alkitab bukan pada keluasan/kedalaman pengetahuan (seperti yg sdri. Setya harapkan dg mengatakan “…saya tidak diajak untuk menitikberatkan pencarian pada hal-hal yang besar (latar belakang kitab, satu perikop panjang)”
    Tantangan itu terletak pada kedalaman makna & maksud Allah menuliskannya dalam Alkitab. Itu ada dengan banyak sekali dalam Alkitab. Itu sebabnya, kita harus menggalinya satu per satu … mirip sekali dengan prinsip bersyukur seperti sebuah nyanyian katakan “hitung berkatmu satu per satu, kau kan kagum oleh kasih-Nya”, itu berlaku dalam merenungkan/menggali Alkitab: “gali Firman Tertulis satu per satu (bukan hal yang besar, tapi gali yang fokus/kecil namun bermakna besar) … kau kan diberkati oleh sabda-Nya.”
    Selamat menikmati satu demi satu kekayaan limpah Firman Allah!

  5. @ Eddy,

    Saya berkata, “Bagi saya metode ini tidak memberikan banyak tantangan karena saya tidak diajak untuk menitikberatkan pencarian pada hal-hal yang besar (latar belakang kitab, satu perikop panjang).”

    Tidak memberikan banyak, tapi tetap menantang juga. Jujur, waktu menerapkan metode ini saya merasa kurang banyak diajak menggali firman Tuhan (jika dibandingkan dengan metode2 yang lain). Langkah-langkahnya aja yang gimana gitu…

    Anyway, terima kasih atas respons Anda dan mengingatkan saya untuk tetap bersyukur. Saya hanya kurang puas saja dengan metode ini, bukan tentang isi Alkitabnya.

    Pastinya saya tetap bersyukur dengan apa yang saya peroleh dari Alkitab.

    Once more, thanks untuk nasihat Anda … ^_*


Cancel reply

Connect with Facebook